PRAKTIKUM PETROLOGI Nama : Muhammad Asyhari Rais 2016
Hari/Tgl : Selasa, 20 September
NIM : D611 15 311 Intermediate
Acara 2 : Batuan Beku
No Sampel : BB.I 01 Jenis Batuan : Batuan Beku Intermediate Warna Lapuk : Cokelat Segar : Putih Keabu-abuan Tekstur Kristalinitas : Hipokristalin Granularitas : Faneroporfiritik Fabrik : Bentuk : Euhedral - Subhedral Relasi : Inequigranular Struktur : Masif Komposisi Mineral Nama Mineral
Warna
Bentuk
Persentase
Biotit Hornblende Plagioklas
Hitam Hitam Putih Tulang
Melembar Prismatik Panjang Granular
30% 20% 50%
NamaBatuan
: Diorite Porphyri
Keterangan
:
FENTON (1940)
Batuan dengan nomor sampel BBI 01 termasuk dalam jenis batuan beku intermediate. Batuan ini sendiri memiliki kenampakan fisik berupa warna segar putih abu-abu dan warna lapuk coklat. Batuan ini memiliki tekstur kristanilitas yang hipokristalin dimana tekstur pada batuan ini tersusun dari sebagian kristal dan sebagian glass, Granularitas Faneroporfiritik dimana pada batuan terlihat jelas mineral yang tertanam pada
massa dasar kristal dan dapat diamati secara megaskopis, Fabrik pada batuan ini adalah Inequigranular pada relasinya dimana ukuran butir penyusun batuannya tidak sama. Sedangkan pada bentuknya yaitu Euhedral-Subhedral, yaitu batasbatas kristalnya terlihat jelas dan ada juga yang saling menindih satu sama lainnya. Struktur dari batuan ini merupakan struktur masif artinya permukaannya nampak sama. Mineral yang terkandung pada batuan ini antara lain Biotit, Hornblende, dan Plagioklas. Mineral biotit pada batuan ini nampak hitam dengan bentuk berlembar dan presentasenya 30%, Hornblende berwarna hitam dengan bentuk prismatik panjang dengan presentase 20 % dan Plagioklas dengan warna putih tulang dan berbentuk Granular dengan presentase 50 %. Berdasarkan ciri fisik dan klasifikasi batuan beku menurut fenton, batuan ini bernama batuan Diorite Porphyri. Proses pembentukan batuan ini melalui urat-urat yang berbagai ukuran, termasuk batuan plutonik dan kontak aureole. Pada sebagian besar, batuan ini terperaskan dalam pecahan dioritic dan batuan tonalitic. Pengkristalan terjadi pada magma yang bersifat andesitic yang diterobos dari dalam bumi dan mengalami pemunculan pada zona urat-urat batuan. Diorite porphyri digunakan sebagai batuan tangguh yang ada dalam blok dan lembaran pada trotoar, batu ornament dinding maupun lantai bangunan gedung, pengeras jalan, pondasi, dan lainnya. Referensi :
1. Penuntun Praktikum Mineralogi dan Krstalografi Laboratorium Petrologi Jurusan Teknik Geologi. Universitas Hasanuddin Gowa 2015. 2. https://miningundana07.wordpress.com/batuan. Diakses pada Senin, 19 September 2016. Pukul 4:46 WITA. 3. https://id.wikipedia.org/wiki/Diorit. Diakses pada Senin, 19 September 2016. Pukul 4:46 WITA. 4. Simon and Schusters Guide to Rocks and Minerals.
PRAKTIKUM PETROLOGI Nama : Muhammad Asyhari Rais 2016
Hari/Tgl : Selasa, 20 September
NIM : D611 15 311 Intermediate
Acara 2 : Batuan Beku
No Sampel Jenis Batuan Warna
: BB.I 04 : Batuan Beku Intermediate
Lapuk Segar
: Cokelat : Merah Muda
Tekstur Kristalinitas : Holokristalin Granularitas : Faneritik Fabrik : Bentuk : Subhedral - Anhedral Relasi : Equigranular Struktur : Masif Komposisi Mineral Nama Mineral
Warna
Bentuk
Persentase
Biotit Kuarsa Ortoklas
Hitam Putih Merah Muda
Melembar Kubik Granular
30% 20% 50%
NamaBatuan
: Granite
Keterangan
:
FENTON (1940)
Batuan dengan nomor sampel BBI 04 termasuk dalam jenis batuan beku intermediate. Batuan ini sendiri memiliki kenampakan fisik berupa warna segar merah muda dan warna lapuk cokelat. Batuan ini memiliki tekstur kristanilitas yang holokristalin dimana tekstur pada batuan ini tersusun dari kristal, Granularitas Faneritik dimana pada batuan terlihat jelas mineral-mineral penyusunnya dan dapat diamati secara megaskopis, Fabrik pada batuan ini adalah equigranular pada relasinya dimana ukuran butir penyusun batuannya sama. Sedangkan pada bentuknya yaitu SubhedralAnhedral, yaitu batas-batas kristalnya terlihat jelas sebagian dan ada juga yang tidak jelas batas-batas mineral. Struktur dari batuan ini merupakan struktur masif artinya permukaannya nampak sama.
Mineral yang terkandung pada batuan ini antara lain Ortoklas, Kuarsa, dan Biotit. Mineral biotit pada batuan ini nampak hitam dengan bentuk berlembar dan presentasenya 30%, Kuarsa berwarna putih dengan bentuk kubik dan presentase 20 % dan Ortoklas berwarna merah muda serta berbentuk Granular dengan presentase 50 %. Berdasarkan ciri fisik dan klasifikasi batuan beku menurut fenton, batuan ini bernama batuan Granite. Proses pembentukan batuan ini ditemukan secara plutonik pada kerak benua, ketika kerak bumi telah mengalami pengikisan yang besar. Batugranit mengalami proses pendinginan yang sangat lambat pada kedalaman jauh dari permukaan tanah, untuk membentuk butiran-butiran mineral besar. Selain itu, batugranit juga terbentuk dari letusan gunung berapi yang mengeluarkan lava pijar. Ketika lava keluar dari dalam perut bumi dan memenuhi daratan bumi, tetapi lava dengan komposisi sama dengan batugranit hanya kelaur dari permukaan bumi. Ini berarti, batugranit harus terbentuk melalui pelelehan batuan benua yang dapat terjadi karena dua alasan, yaitu penambahan panas dan penambahan volatile (air atau karbon dioksida ataupun keduanya). Granite memiliki manfaat antara lain sebagai bahan baku pembuatan tegel, batu hias, selain itu lembaran granit atau granodiorit yang sudah di poles dapat dipergunakan sebagai lantai atau ornamen dinding. Referensi : 1. Penuntun Praktikum Mineralogi dan Krstalografi Laboratorium Petrologi Jurusan Teknik Geologi. Universitas Hasanuddin Gowa 2015. 2. https://agrobisnisinfo.com/2016/03/manfaat-batu-granit-dan-proses.html? m =1. Diakses pada Senin, 3 Oktober 2016. Pukul 11:32 WITA.
3. Simon and Schusters Guide to Rocks and Minerals.
PRAKTIKUM PETROLOGI Nama : Muhammad Asyhari Rais 2016
Hari/Tgl : Selasa, 20 September
NIM : D611 15 311 Intermediate
Acara 2 : Batuan Beku
No Sampel : BB.I 02 Jenis Batuan : Batuan Beku Intermediate Warna Lapuk : Cokelat Segar : Hijau Keabu-abuan Tekstur Kristalinitas : Holokristalin Granularitas : Faneritik Fabrik : Bentuk : Euhedral - Subhedral Relasi : Equigranular Struktur : Masif Komposisi Mineral
Nama Mineral
Warna
Bentuk
Persentase
K- Feldspar
Hijau Kehitaman Putih
Granular
50%
Kubik
50%
Plagioklas
NamaBatuan
: Anorthosite
Keterangan
:
FENTON (1940)
Batuan dengan nomor sampel BBI 02 termasuk dalam jenis batuan beku intermediate. Batuan ini sendiri memiliki kenampakan fisik berupa warna segar hijau keabu-abuan dan warna lapuk cokelat. Batuan ini memiliki tekstur kristanilitas yang holokristalin dimana tekstur pada batuan ini tersusun dari kristal, Granularitas Faneritik dimana pada batuan terlihat jelas mineral-mineral penyusunnya dan dapat diamati secara megaskopis, Fabrik pada batuan ini adalah equigranular pada relasinya dimana ukuran butir penyusun batuannya sama. Sedangkan pada bentuknya yaitu Euhedral-Subhedral, yaitu batas-batas kristalnya terlihat jelas dan ada juga yang saling menindih satu sama lainnya. Struktur dari batuan ini merupakan
struktur masif artinya
permukaannya nampak sama. Mineral yang terkandung pada batuan ini antara lain K-feldspar dan Plagioklas. Salah satu mineral yang ada pada golongan k-feldspar pada batuan ini nampak hijau kehitaman dengan bentuk granular dan presentasenya 50%, Plagioklas dengan warna putih tulang dan berbentuk kubik dengan presentase 50 %. Berdasarkan ciri fisik dan klasifikasi batuan beku menurut fenton, batuan ini bernama batuan Anorthosite.
Proses pembentukan batuan ini melalui proses crystal settlin (seperti pada pengendapan endapan ortomagmatik atau early magmatic), sehingga endapan membentuk perlapisan atau layered mafic intrusion. Selain itu juga batuan ini dapat terbentuk akibat partial melting dari komposisi toleit pada kedalaman rendah di astenosfer dan kemungkinan disebabkan akibat shallow rifting. Anorthosite digunakan pada berbagai bidang arsitektur seperti dekorasi rumah dan lantai. Pada bidang industri, batuan ini merupakan semen dan material pembangunan jalan. Referensi : 1. Penuntun Praktikum Mineralogi dan Krstalografi Laboratorium Petrologi Jurusan Teknik Geologi. Universitas Hasanuddin Gowa 2015. 2. https://comparerocks.com/en/anorthosite-uses/model-54-7. Diakses pada Senin, 3 Oktober 2016. Pukul 12:00 WITA. 3. Simon and Schusters Guide to Rocks and Minerals.
PRAKTIKUM PETROLOGI Nama : Muhammad Asyhari Rais 2016
Hari/Tgl : Selasa, 20 September
NIM : D611 15 311 Intermediate
Acara 2 : Batuan Beku
No Sampel : BB.I 06 Jenis Batuan : Batuan Beku Intermediate Warna Lapuk : Cokelat Segar : Hijau Keabu-abuan Tekstur Kristalinitas : Hipokristalin Granularitas : Porfiroafanitik Fabrik : Bentuk : Euhedral - Subhedral Relasi : Inequigranular Struktur : Masif Komposisi Mineral Nama Mineral
Warna
Bentuk
Persentase
Kuarsa
Putih
Kubik
10%
Plagioklas
Putih Tulang
Granular
50%
NamaBatuan
: Dasite
Keterangan
:
FENTON (1940)
Batuan dengan nomor sampel BBI 06 termasuk dalam jenis batuan beku intermediate. Batuan ini sendiri memiliki kenampakan fisik berupa warna segar hijau keabu-abuan dan warna lapuk cokelat. Batuan ini memiliki tekstur kristanilitas yang hipokristalin dimana tekstur pada batuan ini tersusun dari sebagian kristal dan sebagian glass, Granularitas Porfiroafanitik dimana pada batuan terlihat mineral penyusunnya tertanam pada massa dasar glass, Fabrik pada batuan ini adalah Inequigranular pada relasinya dimana ukuran butir penyusun batuannya tidak sama. Sedangkan pada bentuknya yaitu Euhedral-Subhedral, yaitu batas-batas kristalnya terlihat jelas dan ada juga yang saling menindih satu sama lainnya. Struktur dari batuan ini merupakan struktur masif artinya permukaannya nampak sama. Mineral yang terkandung pada batuan ini antara lain plagioklas dan kuarsa. Mineral plagioklas pada batuan ini nampak putih tulang dengan bentuk granular dan presentasenya 50%, kuarsa dengan warna putih dan berbentuk kubik dengan presentase 10 %. Berdasarkan ciri fisik dan klasifikasi batuan beku menurut fenton, batuan ini bernama batuan Dasite. Proses pembentukan merupakan batuan beku yang termasuk dalam jenis vulkanik, karena batuan ini dalam proses pembentukannya mengalami pendinginan yang sangat cepat. Proses terbentuknya batuan ini pada suhu sekitar 900-1200 oC. Dalam pembentukannya sering ditemukan bergabung dengan andesit, dan membentuk aliran lava serta tanggul. Dasite banyak dipergunakan sebagai batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung atau untuk batu belah pada pondasi bangunan.
Referensi : 1. Penuntun Praktikum Mineralogi dan Krstalografi Laboratorium Petrologi Jurusan Teknik Geologi. Universitas Hasanuddin Gowa 2015. 2. https://murviana.blogspot.co.id/2014/10/igneous-rock-batu-dasit.html? m=1. Diakses pada Senin, 3 Oktober 2016. Pukul 12:18 WITA. 3. Simon and Schusters Guide to Rocks and Minerals.
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PRAKTIKUM PETROLOGI ACARA II : BATUAN BEKU INTERMEDIATE
LAPORAN
OLEH : MUHAMMAD ASYHARI RAIS D611 15 311
GOWA
2016