AUDIT LINGKUNGAN UNTUK BIDANG PERKEBUNAN Memet Hakim
1. Latar Belakang Audit Lingkungan Lingkungan di Indonesia Indonesia mulai dirasakan dirasakan kepentingan kepentingannya nya setelah terjadi terjadi kasus kasus yang yang benar benar benar benar mengga menggangg nggu u lingku lingkunga ngan n seperti seperti kasus kasus PT Inti Inti Indorayon Utama di Sumatra Utara yang karena keberadaannya mempengaruhi secara secara negatif negatif lingku lingkunga nganny nnya, a, sehing sehingga ga masya masyaraka rakatt luas luas menolak menolak kebera keberadaa daan n industri tersebut. Kasus lainnya seperti yang dialami di sekitar PT Newmont Minahasa Raya yang disinyalir mencemari lingkungan Teluk Buyat, sehingga diduga masyarakat sekitar terkena penyakit minamata . Penyakit minamata adalah gangguan saraf pusat akib akibat at merk merkur uri. i. Geja Gejala la yang ang munc muncul ul bias biasan any ya gang ganggu guan an jara jarak k pand pandan ang, g, pendengaran, kesemutan, limbung, rasa kebal pada kulit, dan daya ingat berkurang. Namu Namun n setel setelah ah tim peme pemeri riks ksaa (Aud (Audit it Ling Lingku kung ngan an)) yang yang terd terdiri iri dari dari berbagai departemen diturunkan, dugaan tersebut tidak terbukti. Audit dilakukan dengan dengan memeri memeriksa ksa kualita kualitass logam logam yang yang terdapa terdapatt dalam dalam sampel sampel darah, darah, rambut, rambut, kuku, maupun urine warga Buyat. Tim juga akan memeriksa kualitas air sumur, air laut laut,, dan dan ikan ikan dari dari Teluk eluk Buyat Buyat.. Namun Namun masy masyara araka katt secar secaraa subj subjek ektif tif telah telah mempun mempunyai yai pendap pendapat at lain lain yakni yakni tetap tetap menudu menuduh h bahwa bahwa indust industri ri tersebu tersebutt telah telah mencem mencemari ari lingku lingkunga ngan. n. Dilain Dilain pihak pihak ada dokume dokumen n amdal amdal telah telah menunj menunjukk ukkan an kandungan logam berat yang tinggi di kawasan tersebut, terutama unsur arsenik yang ditemukan melampaui standar peraturan menteri kesehatan. Kasus semburan lumpur panas di Sidoarjo misalnya, karena masalah teknis kurang diperhatikan telah membuat seperti bencana alam. Banjir di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Aceh, Sulawesi, Pulau Jawa termasuk Jakarta dimana dimana hutann hutannya ya telah telah gundul gundul telah telah terasa terasa saat saat ini akibat akibat perbua perbuatan tan merusa merusak k ling lingku kung ngan an yang yang para parah h bebe beberap rapaa tahun tahun yang yang lalu lalu.. Penu Penump mpuk ukan an sampa sampah h di Leuwigajah, Bandung akibat pengelolaannya tidak benar telah menelan korban ratusan jiwa manusia . Umumnya sebelum perusahaan beroperasi dilakukan terlebih dahulu ”studi analisis mengenai dampak lingkungan (amdal)”. Untuk kasus yang terjadi seperti diatas, diatas, Audit Lingkungan Lingkungan sangat berperan berperan membuktika membuktikan n apakah benar industri industri tersebu tersebutt mencem mencemari/ ari/mer merusa usak k lingkun lingkungan gan atau tidak. Pada perusah perusahaan aan yang amdalnya dibuat setelah perusahaan beroperasi tentu agak berbeda masalahnya. Pemberi izin harus ikut bertanggung jawab atas ”musibah lingkungan” yang terjadi. Dengan Audit Lingkungan dapat dihindari para petualang yang memanfaatkan isu lingkungan untuk mencari uang. Musibah lingkungan telah banyak merenggut nyawa manusia di Indonesia ini, telah banyak pula membuat masyarakat menjadi semakin miskin dan susah. Pengelolaan Sumber Daya Alam yang tidak bijaksana akan merugikan, hal ini dapat dicegah atau paling pali ng tidak dikurangi dengan ketatnya Audit Lingkungan. Banyak kalangan yang menyalahkan subsektor perkebunan sebagai biang keladi kerusakan lingkungan, hal ini dapat dibenarkan dengan ditemukannya fakta dilapangan bahwa lahan yang digunakan untuk perkebunan adalah hutan lindung misalnya. Tapi jika lahan yang digunakan dari lahan terlantar, lahan kritis atau ex hutan yang tidak kunjung direboisasi tentu sebaliknya, subsektor perkebunan akan menjadi pahlawan lingkungan.
Audit Lingkungan Lingkungan adalah evaluasi evaluasi sistematis sistematis dan obyektif obyektif dari dampak dampak yang ada maupun potensial dampak dari kegiatan suatu organisasi atas lingkungan. Apa yang yang dieval dievaluas uasii biasan biasanya ya termasu termasuk k pengel pengelola olaan an lingku lingkunga ngan n dari dari organisas organisasii itu, pentaatan pada peraturan dalam pengelolaan lingkungan lingkungan seperti emis emisii ke udar udara, a, pembu pembuan anga gan n ke air air, peng pengelo elolaa laan n limba limbahn hnya ya,, terma termasu suk k pula pula manajemen manajemen komunikasi komunikasi dan kursus-k kursus-kursus ursus yang diberikan diberikan kepada kepada staffnya. staffnya. Audit Lingkungan berlaku bukan saja bagi departemen-departemen di pemerintahan, juga berl berlak aku u untu untuk k peru perusa saha haan an bisn bisnis is,, bahk bahkan an terma termasu suk k kelo kelomp mpok ok-k -kelo elomp mpok ok lingkungan. (Arimbi Heroepoetri) 1. Tujuan a. Audit Audit Lingku Lingkunga ngan n bertuju bertujuan an untuk untuk menghi menghinda ndari ri dan mence mencegah gah kerus kerusaka akan n lingkungan lebih jauh baik yang dilakukan oleh pemerintah, swasta maupun perorangan b. b. Menj Menjag agaa baga bagaim iman anaa mema memanf nfaat aatka kan n sumb sumber er daya daya alam alam seca secara ra bija bijaks ksan anaa sehi sehing ngga ga tida tidak k meru merusa sak k alam alam deng dengan an sist sistem em manaje manajeme men n lingk lingkun unga gan n (Environment Management System). ekosis iste tem m huta hutan n dan dan ekos ekosis iste tem m asso assosi sias asii dala dalam m lingkungan c. Menjaga ekos proye proyek/w k/wilay ilayah ah kelola kelola untuk untuk dipert dipertaha ahanka nkan n kelang kelangsun sungan gan hidupny hidupnyaa (Hutan (Hutan Lestari)
d. Menjag Menjagaa tata udara, udara, tata air (tawar dan laut) laut) dengan dengan menjaga menjaga pelaksa pelaksanaa naan n Tata Ruang agar tetap baik. e. Menj Menjag agaa kebe kebers rsih ihan an ling lingku kung ngan an (pen (penge gelo lola laan an,, pros proses es peng pengol olah ahan an,, penggunaan, pelaksanaan 3-5 R) Selain itu Audit Lingkungan sangat membantu dalam upaya memperoleh ISO 14001, standar Sistem Manajemen Lingkungan (EMS) internasional.
2. Metoda Evaluasi, Pengecekan dan Pengujian kinerja pelaksanaan program lingkungan dari suatu organisasi secara berkala, sesuai dengan Pedoman Umum Pelaksanaan Audit Lingkungan (Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup no 42/11/94) Penguj Pengujian ian dilaks dilaksana anakan kan secara secara berkala berkala yang yang akan akan memper memperkua kuatt penerap penerapan an rekomendasi dalam dua dokumen penting di proses AMDAL, yaitu RKL (Rencana Peng Pengel elol olaan aan Ling Lingku kung ngan an)) dan dan RPL RPL (Ren (Renca cana na Peman Pemanta taua uan n Ling Lingku kung ngan an)) suatu suatu kegiatan. Audit lingkungan memerlukan tata laksana dan metodologi yang rinci. Audit lingkungan harus dilaksanakan dengan metodologi yang komprehensif dan prosedur yang yang telah telah diten ditentu tuka kan, n, untu untuk k menj menjam amin in peng pengum umpu pula lan n data data dan dan info inform rmas asii yang yang dibutuhkan serta dokumentasi dan pengujian informasi tersebut. Metodologi tersebut harus fleksibel sehingga tim auditor dapat menerapkan teknik-tekni teknik-teknik k yang tepat. Audit lingkungan lingkungan harus berpedoman berpedoman kepada kepada penggunaa penggunaan n rencana yang sistematik dan sesuai dengan prosedur pelaksanaan audit lapangan dan penyusunan laporan. Konsep pembuktian dan pengujian, Konsep pembuktian dan pengujian terhadap pen peny yimpa impang ngan an peng pengel elol olaa aan n ling lingku kung ngan an adal adalah ah hal hal yang ang poko pokok k dala dalam m audi auditt Lingku Lingkunga ngan. n. Tim audit audit harus harus mengko mengkonfi nfirma rmasik sikan an semua semua data data dan inform informasi asi yang yang diperolehnya melalui pemeriksaan lapangan secara langsung. Penguk Pengukura uran n dan standa standarr yang yang sesuai sesuai,, Penetap Penetapan an standa standarr dan penguk pengukura uran n tertiada tertiadap p kinerja kinerja lingku lingkunga ngan n harus harus sesuai sesuai dengan dengan usaha usaha atau kegiata kegiatan n dan proses proses Pelatihan Audit Lingkungan, Diselengggarakan atas kerjasama Pusdiklat KNLH dan Emha Training Center di Bandung
produksi yang diaudit. Audit lingkungan tidak akan berarti kecuali jika kinerja usaha atau kegiatan dapat dibandingkan dengan standar yang digunakan Laporan tertulis mengenai audit ini dapat saja dibuat sebaik mungkin, namun sasaran sasarannya nya adalah adalah bagaima bagaimana na agar agar sumbe sumberr daya daya alam tetap tetap dijaga dijaga dengan dengan sebaik sebaik baiknya.
3. Pemahaman
Audit Audit Lingku Lingkunga ngan n harus harus dipaham dipahamii dalam dalam sebuah sebuah ekosis ekosistem tem atau dalam dalam satuan satuan administras administrasii pemerintahan pemerintahan (kabupaten, (kabupaten, propinsi, nasional) nasional) maupun maupun global. global. Artinya, Artinya, peranserta masyarakat di sini lebih aktif, tindakan perorangan atau sejumlah orang yang diorganisir atau tidak terorganisir dalam perusahaan maupun tidak semuanya harus menjaga lingkungan hidup. Prinsi Prinsip-p p-prin rinsip sip pengel pengelola olaan an lingku lingkunga ngan n terseb tersebut ut hakeka hakekatny tnyaa mensya mensyaratk ratkan an perubahan perilaku manusia dalam kaitan dengan pemanfaatan sumberdaya alam. Secara teoritis empirik kemudian dikenal langkah-langkah untuk membuat prinsip prinsip prinsip tersebut tersebut menjadi instrumen normatif dan prosedural prosedural,, seperti seperti pembentukan pembentukan gerakan moral, pemberian insentif ekonomi, merumuskan kebijakan dan penegakan hukum, pengembangan teknologi sampai pengupayaan Good Governance . Dalam konteks mengusahakan perubahan perilaku ini peranserta masyarakat menjadi penting. Audit Lingkungan Lingkungan merupakan merupakan bukan urusan intern perusahaan, perusahaan, jadi setidakny setidaknyaa harus harus ada keterbu keterbukaa kaan, n, sehing sehingaa pihak pihak luar luar dapat dapat menjala menjalanka nkan n fungs fungsiny inyaa sebaga sebagaii ekstern eksternal al kontro kontrol. l. Apalag Apalagii mengin mengingat gat kesalah kesalahan an perhitu perhitunga ngan n dalam dalam mengel mengelola ola lingkungan tidak hanya ditanggung oleh pengusaha, tetapi juga masyarakat lainnya. Fungsi Fungsi kontrol kontrol masyarakat masyarakat harus diperkuat, diperkuat, apakah secara perorangan, perorangan, kelompok ataukan ataukan berben berbentuk tuk LSM atau bukan bukan semuany semuanyaa perlu perlu diikut diikut sertak sertakan. an. Audit Audit yang yang terbuka mendorong masyarakat menjadi lebih berperan. Agar Audit Lingkungan dapat berjalan dengan efektif, setidaknya ada tiga elemen penting yang harus diperhatikan sebagai berikut : Pertama diperlukan komitmen dari semua pihak (pemerintah daerah, perusahaan, perorangan atau kelompok) yang tentunya diprakarsai oleh Dinas yang menangani Lingkungan Hidup agar semua pihak mau menjaga dan melestarikan lingkungan hidup yang baik. Seba Sebaga gaii cont contoh oh misa misalny lnyaa bany banyak ak peru perusa saha haan an perk perkeb ebun unan an yang yang tida tidak k lagi lagi melakukan konservasi tanah dengan benar dan baik. Kegiatan konservasi ini tidak lagi menj menjad adii pent pentin ing g melai melaink nkan an seba sebaga gaii pembo pemboro rosa san n biay biaya. a. PTPN PTPN VII VII di wilay wilayah ah Bengku Bengkulu, lu, telah telah mebukt mebuktika ikan n bahwa bahwa denga denga konser konservas vasii lahan lahan yang yang baik baik dan tentu tentu perawatan yang pula dapat mempercepat masa TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) pada karet, hal ini tentu merupakan effisiensi bukan pemborosan. Kedua diperlukan suatu sistem agar pemerintah daerah, perusahaan, perorangan atau kelomp kelompok ok agar mau terbuka terbuka dan jujur jujur dalam dalam member memberika ikan n data data pengel pengelolaa olaan n sumber daya alam. Buka hal yang mudah bagi semua pihak untuk membuka diri, setida setidakny knyaa perlu perlu upaya upaya terus terus meneru meneruss agar agar keterbu keterbukaa kaan n terseb tersebut ut menjad menjadii budaya budaya masyarakat. Ketiga , adanya Auditor yang mandiri yang tidak mempunyai kepentingan apapun atas fasilitas yang sedang sedang diaudit. diaudit. Ini penting untuk menjaga menjaga keobyektifan keobyektifan penilaian, penilaian, kemandirian Auditor harus pula dijaga agar tidak terpengaruh oleh situasi atau tekanan lainny lainnyaa ketika ketika mereka mereka melaku melakukan kan kunjun kunjungan gan lapang lapangan. an. Memang Memang sebainy sebainyaa setiap setiap
Pelatihan Audit Lingkungan, Diselengggarakan atas kerjasama Pusdiklat KNLH dan Emha Training Center di Bandung
perus perusaha ahaan an perkeb perkebuna unan n mempun mempunyai yai minimal minimal 1 orang orang audito auditorr yang yang ditemp ditempatk atkan an dibagian pengawasan. Standar prosedur dan pengukuran kinerja, merupakan hal pokok dalam Audit Lingkungan agar semua pihak dapat mengerjakannya dengan baik. Hal ini penting dilaku dilakukan kan agar agar ada kepasti kepastian an bahwa bahwa inform informasi asi yang yang didapa didapatt memang memang benarbenar-ben benar ar akurat. Perlu Perlu tindak tindak lanjut lanjut (Reward (Reward and Punish Punishmen ment) t) dari dari rekome rekomenda ndasi si yang yang didapat didapat selama Audit Lingkungan. Penegakan hukum (law enforcement) sangat diperlukan. Itulah sebabnya pengetahuan mengenai lingkungan ini perlu disebar luaskan termasuk pada bidang penyidikan (polisi, kejaksaan), pengadilan. Masyarakat sebagai pemantau harus harus diberda diberdayak yakan an agar agar mereka mereka dapat dapat melapo melaporka rkan n adanya adanya perusa perusakan kan lingku lingkunga ngan n kepada yang berwajib. Jika tidak, maka usaha Audit Lingkungan yang telah dilakukan akan menjadi sia-sia.
4. Harapan Dengan diberlakukannya kepmen Lingkungan Hidup tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Audit Lingkungan (Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup no 42/11/94) diharapkan kerusakan lingkungan dan dampak negatifnya berkurang secara signifikan. Dukungan dari para penegak hukum sangat diperlukan. Demikian juga dukungan dari masyarakat sebagai pemantau aktif sangat diperlukan, mereka dapat melapo melaporkan rkan adanya adanya dampak dampak negati negatiff dari pengel pengelola olaan an sumber sumber daya daya alam disekit disekitar ar mereka. Sebagai sumber pemberi izin pengelolaan sumber daya alam di daerah, maka pemerintah daerah harus lebih hati hati dan dapat juga dituntut dan dihukum apabila kebijakannnya dikemudian hari ternyata menyebabkan kerusakan lingkungan misalnya banjir, kebakaran hutan, hutan gundul, air tanah berkurang, sungai menjadi keruh coklat akibat erosi, ikan tidak dapat berkembang lagi akibat pencemaran dst.,dst. Bapeda Bapedall harus harus dapat dapat mengem mengemban bangka gkan n Audit Audit Lingku Lingkunga ngan n ini sebaga sebagaii alat terakhir dalam menjaga lingkungan. Para penegak hukum diharapkan secara aktif mempel mempelaja ajari ri masalah masalah dampak dampak negatif negatif pengel pengelolaa olaan n sumber sumber daya daya alam yang yang tidak tidak bijaksana. Jika Audit Audit Lingkunga Lingkungan n ini berjalan tentu audit audit seperti yang diinginkan diinginkan oleh RSPO RSPO (Round (Roundtab table le on Sustain Sustainabl ablee Palm Palm Oil) Oil) tidak tidak diperlu diperlukan kan lagi lagi karena karena pada pada dasarnya sertifikasi semacam ini memerlukan biaya cukup tinggi.
Pelatihan Audit Lingkungan, Diselengggarakan atas kerjasama Pusdiklat KNLH dan Emha Training Center di Bandung