1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Keluarga pemula atau baru adalah saat masing-masing individu laki-laki (suami) dan dan pere peremp mpua uan n (ist (istri ri)) membe embent ntuk uk kelu keluar arga ga mela melalu luii perk perkaw awin inan an yang ang sah sah dan dan meninggalkan keluarga masing-masing (Setiadi, 2008). ase awal men!alani perkawinan merupakan masa tersulit dalam kehidupan, angka per"eraian tinggi pada bulan-bulan awal hingga tahun pertama perkawinan. #enyesuaian kepuasan antar pasangan ( mutually satisfactory adjustment ) harus dilakuakan se!ak awal perkawinan Keadaan akan makin sulit sulit !ika !ika pasan pasanga gan n !uga !uga haru haruss melak melakuk ukan an peny penyesu esuaia aian n di luar luar hubu hubung ngan an deng dengan an suami$isterinya, misal % melan!utkan sek&lah, tugas luar k&ta, m&bilitas tinggi, tergantung kepada &rangtua (tempat tinggal, 'inansial), hubungan dengan keluarga besar. erkadang keti ketida dak k
siap siapan an
pasa pasang ngan an
untu untuk k
memi memili lih h
!ala !alan n
meni menika kah h
dapa dapatt
meny enyebab ebabka kan n
ketidakharm&nisan hubungan hubungan dalam berumah tangga. tangga. Ketidakmampuan pasangan menyelesaikan masalah pada awal pernikahan akan meningkatkan angka per"eraian. i *nd&nesia sendiri tingkat kasus per"eraian meningkat hingga hingga 10+ setiap setiap tahunn tahunnya ya se!ak se!ak tahun tahun 200. 200. #ada #ada tahun tahun 2010, 2010, ter!adi ter!adi 28.18 28.18 per"eraian di seluruh *nd&nesia. #enyebab pisahnya pasangan !ika diurutkan tiga besar paling banyak akibat 'akt&r ketidakharm&nisan sebanyak 1.81 perkara, tidak ada tanggung!awab /8.0/ perkara, dan masalah ek&n&mi /.81 perkara (epublika."&m). Keharm Keharm&ni &nisan san pasang pasangan an ditent ditentuka ukan n &leh &leh kemamp kemampuan uan pasanga pasangan n untuk untuk saling saling beradaptasi satu sama lain di awal pernikahan mereka, sehingga 'ase awal pernikahan merupakan 'ase penting pasangan untuk saling beradaptasi. ika di awal pernikahan kemampuan pasangan untuk men!alankan tugas seperti beradaptasi satu sama lain untuk men!ali men!alin n kepuasa kepuasan n pasang pasangan, an, men!al men!alin in kekerab kekerabata atan, n, meren" meren"ana anaan an keturu keturunan nan dan meningkatkan perhatian pemeliharaan kesehatan mampu pasangan laksanakan dengan baik maka masalah pernikahan yang akan "enderung masuk kedalam per"eraian dapat dihindari. 3amun disayangkan tidak banyak pasangan yang memahami tugas mereka sebagai pasangan diawal pernikahan sehingga setiap tahunnya angka ke!adian per"eraian semakin meningkat. 4al inilah yang men!adi tugas perawat keluarga dalam men!aga keseimbangan kesehatan baik se"ara em&si ataupun 'isik seluruh bagian k&munitas termasuk pasangan keluargan yang baru menikah. #emberian asuhan keperawatan yang tepat diharapkan
2 mempu meningkatkan kese!ahteraan pasangan dan keluarga yang akan dibangun &leh pasangan di masa mendatang. 1.2 Rumusan masalah
a. b. ". d. e. '. g.
5pakah yang dimaksud dengan keluraga6 5pakah yang dimaksud dengan perawatan keluarga6 7erapa batasan keluarga yang baru menikah6 Sebutkan dan !elaskan tugas keluarga yang baru menikah6 Sebutkan masalah yang dihadapi &leh keluarga yang baru menikah6 Sebutkan '&kus pengka!ian data untuk perawatan keluarga baru menikah6 7agaimanakah asuhan keperawatan keluarga yang baru menikah6
1.3 Tujuan Tujuan umum eningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang asuhan keperawatan keluarga yang baru
menikah. Tujuan Khusus a. ahasiswa mampu men!elaskan de'inisi keluraga b. ahasiswa mampu men!elaskan de'inisi perawatan keluarga ". ahasiswa mampu men!elaskan batasan keluarga yang baru menikah d. ahasiswa mampu men!elaskan tugas keluarga yang baru menikah e. ahasiswa mampu men!elaskan masalah yang dihadapi &leh keluarga yang baru menikah '. ahasiswa mampu men!elaskan '&kus pengka!ian data untuk perawatan keluarga baru menikah g. ahasiswa mampu men!elaskan asuhan keperawatan keluarga yang baru menikah 1. !an"aat
embantu mahasiswa dalam memahami asuhan keperawatan yang tepat pada keluarga baru menikah
BAB 2 T#N$AUAN PU%TAKA 2.1 De"&n&s& Keluarga
Salvi"i&n 9. 7ail&n : 5ra"elis aglaya (1/8) keluarga adalah kumpulan dua &rang atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau ad&psi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam
; perannya dan men"iptakan dan mempertahankan suatu budaya. Sedangkan, menurut erry <'endi : akh'udli (200) keluarga merupakan unit terke"il dalam masyarakat yang men!adi klien (penerima) asuhan keperawatan. enurut erry <'endi : akh'udli (200) dalam bukunya menyebutkan bahwa keluarga memiliki karakteristik sebagai berikut% a. erdiri = 2 &rang yang diikat &leh hunbungan darah, perkawinan atau ad&psi. b. 5ngg&ta keluarga biassanya hidup bersama atau !ika terpisah merka tetap memperhatikan satu sama lain. ". 5ngg&ta keluarga berinteraksi satusama lain dan masing-masing mempunyai peran s&sial seperti peran suami, ibu, anak, kakak, dan adik. d. empunyai tu!uan men"iptakan dan mempertahankan budaya serta meningkatkan perkembangan 'isisk, psik&l&gis, dan s&sial angg&ta keluarga yang lain. 2.1.1 Taha' 'erkembangan 5da perbedaan pembagian tahap perkembangan menurut >arter : "9&ldri"k (18)
dan uvall (18). (arter ) !*g+l,r&*k Du/all - family theraphy perspective, 1989 -sociological perspective, 1985 1. Keluarga antara% masa bebas idak diidenti'ikasikan karena
(pa"aran) dewasa muda. 2.
peri&de waktu antara dewasa dan
menikah tak dapat ditentukan erbentuknya keluarga baru melalui 1. Keluarga baru menikah
suatu perkawinan ;. Keluarga yang memiliki anak usia 2. Keluarga dengan anak baru lahir muda
(anak
usisa
bayi
sek&lah)
?
usia (usia anak tertua ? ;0 bulan) ;. Keluarga dengan anak prasek&lah (usia anak tertua 2. tahun ? tahun) . Keluarga
dengan
anak
usia
sek&lah (usia anak tertua -12 tahun) . Keluarga yang memiliki anak dewasa . Keluarga dengan anak rema!a . Keluarga
yang
mulai
anaknya untuk keluar rumah
(usia anak tertua 1;-20 tahun) melepas . Keluarga mulai melepas anak sebagai
dewasa
(anak-anaknya
mulai meninggalkan rumah) /. Keluarga yang hanya terdiri dari . Keluarga lansia
&rang tua sa!a 8. Keluarga lansia
2.1.2 Tugas Kesehatan Keluarga enurut 7ail&n dan aglaya (18) yang menyatakan bahwa tugas kesehatan
keluarga adalah sebagai berikut% a. engenal masalah kesehatan b. embuat keputusan tindakan yang tepat ". emberi perawatan pada angg&ta keluarga yang sakit d. em&di'ikasi lingkungan atau men"iptakan susana rumah ynag sehat e. eru!uk pada 'asilitas kesehatan masyarakat. 2.2 Ke'era0atan keluarga
erdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, antara lain% a. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan b. alam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, sehat merupakan tu!uan utama. ". 5suhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam men"apai peningkatan kesehatan keluarga. d. alam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, peran melibatkan seluruh peran akti' keluarga dalam merumuskan masalah dan kebutuhan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan e. @ebih mengutamakan kegiatan yang bersi'at pr&m&ti' dan preventi' dengan tidak mengabaikan upaya kurati' dan rehabilitati'. '. #erawat meman'aatkan sumberdaya semaksimal mungkin untuk pemberian asuhan kepperawatan g. Sasaranya adalah angg&ta keluarga se"ara keseluruhan h. #endekatan peme"ahan masalah menggunakan pr&ses keperawatan i. Kegiatan asuhan keperawatan dalam hal ini adalah penyuluhan kesehatan dan !.
asuhan keperawatan dasar atau perawatan di rumah iutamkan keluarga yang resik& tinggi.
2.3 Keluarga Baru !en&kah
Keluarga baru adalah saat masing-masing individu laki-laki (suami) dan perempuan (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing (Setiadi, 2008). eninggalkan keluarga bisa berarti psik&l&gis karena kenyataannya banyak keluarga baru yang masih tinggal dengan &rang tuanya. ua &rang yang membentuk keluarga baru membutuhkan penyesuaian peran dan 'ungsi. asing-masing bela!ar hidup bersama serta beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya, misalnya makan, tidur, bangun pagi dan sebagainya (@eny, 2010). ase ini dimulai dari saat perkawinan hingga istri hamil. ase ini merupakan masa tersulit dalam
kehidupan perkawinan, angka per"eraian tinggi pada bulan-bulan awal hingga tahun pertama perkawinan. #asangan !uga harus melakukan penyesuaian kepuasan (mutually satis'a"t&ry ad!ustment) se!ak awal perkawinan Keadaan akan makin sulit !ika pasangan !uga harus melakukan penyesuaian di luar hubungan dengan suami$isterinya, misal % melan!utkan sek&lah, tugas luar k&ta, m&bilitas tinggi, tergantung kepada &rangtua (tempat tinggal, 'inansial), hubungan dengan keluarga besar. enurut
pendapat awn . @ipthr&tt, @>SA, se&rang psik&terapis
dan
!uga marriage and relati&nship edu"at&r and "&a"h, dia mengatakan bahwa ada lima tahap perkembangan dalam kehidupan perkawinan. 4ubungan dalam pernikahan bisa berkembang dalam tahapan yang bisa diduga sebelumnya. 3amun perubahan dari satu tahap ke tahap berikut memang tidak ter!adi se"ara men"&l&k dan tak memiliki pat&kan batas waktu yang pasti. 7isa !adi antara pasangan suami-istri, yang satu dengan yang lain, memiliki waktu berbeda saat menghadapi dan melalui tahapannya. Baitu% 1. ahap 1 % Rommantic Love erupakan tahap awal dari sebuah perkawinan pasangan suami istri merasakan "inta yang menggel&ra yakni masa-masa pengantin baru yang ditandai dengan eratnya hubungan dan kuatnya nuansa r&mantis 2. ahap 2 % disappointment or Distress ahapan pr&ses mnyesuaikan mulai ter!adi baik karakter, si'at, kebiasaab, maupun sikap. 7iasanya dalam pr&ses ini pasanga suamu-istri mengalami pr&ises em&si&nal. un"ul rasa ke"ewa, marah, saling menyalhkan, eg&is, dan berbagai bentung persinggungan lain. ;. ahap ; % knowledge and Awareness. #asangan suami istri sudah memahami bagaimana p&sisi dan diri pasangannya, hubungan interpers&nal sudah lebih kuat dan matang. Bang merupakan tahapan transisi dimana hubungan akan memasuki 'ase yang lebih stabil. . ahap % Transformation ahapan dimana masing-masing individu dalam pasangan berusaha membuktikan diri sebagai pasangan yang ideal. Sudah berkembang pemahaman yang relati' k&mprehensi' antar-pasangan dan keduanya !uga telah matang dalam menyikapi perbedaan. ahapan ini ditandai dengan mun"ulnya si'at menghargai, empati, dan ketulusan antar pasangan. . ahap % Real Love erupakan pun"ak hubungan dan berada pada k&ndisi yang matang, stabil, dan kukuh. Bang ditandai dengan kembalinya ke"eriaan, kemesraan, keintiman, kebahagiaan, dan kebersamaan dengan pasangan. #ada tahapan ini mun"ul dengan
bentuk yang telah matang, stabil, dan kuat denga kemauan dan usaha yang keras dari suatu pasangan. 2. Batasan Keluarga Baru !en&kah
enurut uvall (1/) keluarga baru menikah ataupun biasa disebut dengan keluarga pasangan baru merupakan pasangan tanpa anak. Sependapat dengan uvall, menurut eldman (11) keluarga baru menikah merupakan pasangan yang masih dalam tahap awal pernikahan (tanpa anak). uga menurut &dgers (1) dan >arter : "9&ldri"k (180) merupakan pasangan baru dan belum memiliki anak.
2. Tugas Keluarga Baru !en&kah
#embentukan pasangan melalui ikatan pernikahan menandakan permulaan suatu keluarga baru dengan pergerakan dari membentuk keluarga asli sampai ke hubungan intim yang baru. #asangan baru akan mengalami masa transisi dari kehidupannya, transisi tersebut meliputi beberapa aspek antara lain perubahan dalam hubungan pers&nal, perubahan status dan peran, perubahan dalam lingkungan. #asangan baru menikah akan mengalami perubahan dalam hubungan pers&nal, tambahan pasangan atau &rang penting lainnya, kehilangan teman bermain, perubahan dalam hubungan keluarga. #asangan baru !uga mengalami perubahan peran dan status, dari status yang belum menikah, tambahan peran sebagai &rang tua, kemungkinan perubahan dalam peker!aan dan karir. Serta mengalami perubahan dalam lingkungan seperti perpindahan rumah. Karena individu memiliki tugas perkembangan yang harus mereka "apai agar ter"apai kepuasan selama tahap perkembangan dan agar mampu berkembang se"ara sukses pada tahap berikutnya, setiap tahap perkembangan keluarga memiliki tugas perkembangan atau harapan peran tertentu. ugas perkembangan dari tahap keluarga pasangan baru atau baru menikah ini meliputi 1) embentuk pernikahan yang memuaskan bagi kedua belah pihak Ketika dua &rang menikah, mereka akan mengalami perubahan dakam peran serta 'ungsi. #asangan baru ini akan bela!ar menggabungkan dua pandangan yang berbeda, dua ide dan dua si'at yang berbeda dari masing-masing karakteristik sehingga satu sama lain dapat salig memahami. 7ela!ar untuk hidup bersama sementara menyediakan kebutuhan dasar lain dari masing-masing pribadi merupakan tugas perkembangan yang penting. ereka harus saling mengak&m&dasi dalam banyak "ara. isalnya, mereka harus
/ mengembangkan !adwal rutinitas makan, tidur, bangun di pagi hari, berbagi kamar tidur. alam pr&ses ak&m&dasi bersama ini, serangkaian p&la transaksi dibentuk dan kemudian dipertahankan &leh pasangan, dengan setiap pasangan memi"u dan memantau perilaku pasangan lainnya. Kesuksesan hubungan yang terbentuk tergantung pada bagaimana pasangan bisa saling melengkapi kekurangan masing-masing dan men&leransi perbedaan perbedaan yang ada. Satir (18;) menyatakan bahwa dalam hubungan yang sehat, perbedaan dilihat untuk memperkaya hubungan pernikahan, men"apai hubungan yang memuaskan bergantung pada perkembangan "ara yang memuaskan untuk menangani perbedaan. enurut 4arley (1) "ara sehat untuk mengatasi masalah berhubungan dengan kemampuan pasangan untuk bersikap empati, saling mendukung, mampu berk&munikasi se"ara terbuka dan !u!ur, serta melakukan pendekatan terhadap k&n'lik dengan perasaan saling menghargai. 7&wen (1/8) !uga menyatakan bahwa kesuksesan hubungan pernikahan akan bergantung pada seberapa baik setiap pasangan membedakan atau memisahkan keluarga masing-masing dari keluarga aslinya. 2) 7erhubungan se"ara harm&nis dengan !aringan kekerabatan. #erpindahan peran dasar ter!adi dalam pernikahan pertama, pada saat pasangan berpindah dari rumah &rang tua mereka ke latar tempat yang baru. Se"ara bersamaan, mereka men!adi angg&ta dari tiga buah keluarga ? masing-masing keluarga asli mereka ditambah keluarga mereka sendiri yang baru sa!a mereka "iptakan. #asangan menghadapi tugas perpisahan mereka sendiri dari masingmasing keluarga asal mereka ke keluarga yang baru dibentuk dan dalam men!alani hubungan yang berbeda dari &rang tua, saudara kandung, dan mertua, karena l&yalitas primer kedua pasangan harus berpindah ke hubungan pernikahan mereka. 7agi pasangan, bagian yang tidak dapat dihindari ini membentuk hubungan baru dengan setiap latar belakang &rang tua, hubungan yang tidak hanya memungkinkan untuk memberi dukungan mutual dan kesenangan tetapi !uga untuk melindungi keluarga baru dari pihak luar yang dapat mengganggu hubungan pernikahan mereka. ;) eren"anakan sebuah keluarga enghasilkan keturunan adalah salah satu tu!uan dari setiap pernikahan. enetapkan waktu kehamilan serta memutuskan untuk memiliki ataupun untuk tidak memiliki anak adalah keputusan keluarga yang sangat penting. ) #erhatian Kesehatan #erhatian kesehatan yang dimaksud meliputi perhatian terkait dengan penyesuaian peran seksual dan pernikahan, penyuluhan dan k&nseling keluarga
8 beren"ana, serta k&munikasi. Cntuk saat ini, k&nseling sangat diperlukan debelum pernikahan. Karena kurangnya in'&rmasi dapat menimbulkan berbagai masalah dalam pernikahan., seperti masalah seksual dan em&si&nal, perasaan bersalah, serta kehamilan yang tidak diren"anakan. 2. !asalah Keluarga Baru !en&kah
enurut Daidin (200) asalah kesehatan pada tahap keluarga pemula adalah 1. #enyesuaian seksual dan peran perkawinan 7agi pasangan yang baru menikah, masa-masa bulan madu terlewatkan dengan begitu "epat dan membuat pasangan harus menghadapi tekanan dari kehidupan sehari-hari yang dapat menganggu hasrat seksual. 7anyak pasangan mengalami masalah-masalah penyesuaian seksual, serikali disebabkan &leh ketidaktahuan dan in'&rmasi yang salah yang mengakibatkan keke"ewaan dan harapan-harapan yang tidak realistis. alahan, banyak pasangan yang membawa kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi kedalam hubungan mereka, dan hal-hal ini dapat mempengaruhi hubungan seksual se"ara merugikan. (9&ldenberg dan 9&ldenberg, 18). 2. Keluarga 7eren"ana 5pakah memiliki anak atau tidak, penentuan waktu untuk hamil, tempat k&nsultasi dan melahirkan, dan !umlah anak merupakan suatu keputusan keluarga yang sangat penting. . Keluarga beren"ana yang kurang diin'&rmasikan dan kurang e'ekti' mempengaruhi kesehatan keluarga dalam banyak "ara % m&biditas dan m&ralitas ibuanak E menelatarkan anak E sehat sakit &rangtua E masalah-masalah perkembangan anak, termasuk inteligensia kemampuan bela!ar dan perselisihan dalam perkawinan. #embentukan keluarga dengan senga!a dan terin'&rmasi meliputi membuat keputusan sendiri tentang kapan dan$atau apakah ingin mempunyai anak, terlepas dari pertimbangan kesehatan keluarga. ;. K&nseling pranatal ipe perawatan kesehatan yang didapat keluarga sebagai sebuah unit selama masa prenatal
sangat mempengaruhi kemampuan keluarga mengatasi
perubahan-
perubahan yang luar biasa dengan e'ekti' setelah kehamilan bayi. . K&munikasi dan in'&rmasi K&munikasi dan in'&rmasi % kurangnya in'&rmasi dapat mengakibatkan masalah seksual, em&si&nal, ketakutan, rasa bersalah, kehamilan yang tidak diren"anakan, penyakit kelamin (sebelum dan sesudah pernikahan). 2. 4+kus Pengkaj&an Data Keluarga Baru !en&kah
enurut Supra!itn& (200;) '&kus pengka!ian data pada pasangan baru menikah adalah sebagai berikut% a. Kapan pertemuan pasangan6 b. 7agaimana hubungan pasangan sebelum menikah6 ". 7agaimana pasangan memutuskan untuk menikah6 d. 5dakah halangan terhadap perkawinan mereka6 e. 7agaimana resp&n angg&ta keluarga terhadap pernikahan mereka6 '. 7agaimana kehidupan di lingkungan keluarga asal termasuk &rientasi keluarga dari kedua pasangan6 g. Siapa &rang lain yang tinggal serumah dengan pasangan setelah menikah6 h. 7agaimana hubungan dengan saudara ipar6 i. 7agaimana keadaan &rang tua masing-masing dan hubungannya dengan &rang tua setelah perkawinan6 !. 7agaimana tentang ren"ana mempunyai anak6 k. 7erapa lama waktu berkumpul setiap hari6 l. 7agaimana rutinitas pasangan se"ara individu setelah menikah6 m. 7agaimana pelaksanaan tugas dan 'ungsi keluarga6 2.5 D&agn+sa 6ang %er&ng !un*ul
a. iagn&sa keperawatan aktual Kurang pengetahuan berhubungan dengan perubahan peran b. iagn&sa keperawatan risik& Ketidake'ekti'an p&la seksualitas berhubungan dengan
masalah
pasangan
(ketidaktahuan) ". iagn&sa keperawatan pr&m&si kesehatan Kesiapan untuk meningkatkan pr&ses keluarga$ Kesiapan untuk meningkatkan hubungan (>arpenit&, 201;) 2.7 #nter/ens& 1. Pra8n&kah a. K+nsel&ng 'ra8n&kah K&nseling pranikah merupakan pr&sedur pelatihan berbasis pengetahuan dan
keterampilan yang menyediakan in'&rmasi mengenai pernikahan yang dapat berman'aat untuk mempertahankan dan meningkatkan hubungan pasangan yang akan menikah setelah mereka menikah (amayanti, 2012). u!uan k&nseling pranikah adalah meningkatkan hubungan sebelum pernikahan sehingga dapat berkembang men!adi hubungan pernikahan yang stabil dan memuaskan. K&nseling pranikah akan membekali pasangan dengan kesadaran akan masalah p&tensial yang dapat ter!adi setelah menikah, dan in'&rmasi serta sumber daya untuk se"ara e'ekti' men"egah atau mengatasi masalah-masalah pernikahan hingga pada akhirnya dapat menurunkan tingkat ketidakbahagiaan
10 dalam pernikahan dan per"eraian. Selain hal tersebut k&nseling pranikah berman'aat untuk men!embatani harapan-harapan yang dimiliki &leh pasangan terhadap pasangannya dan pernikahan yang mereka inginkan yang belum sempat atau belum bisa dibi"arakan sebelumnya dengan dibantu &leh tenaga pr&'esi&nal psik&l&g$k&nsel&r pernikahan (amayanti, 2012). ateri yang diberikan saat k&nsultasi pra-nikah (amayanti, 2012) a. *n'&rmasi mengenai kehidupan pernikahan kepada pasangan b. >ara meningkatkan kemampuan k&munikasi pasangan ". >ara mengembangkan keterampilan menyelesaikan k&n'lik d. emberi kesempatan pada pasangan untuk mendiskusikan mengenai t&pik tertentu yang sensiti', seperti mengenai peran dan tanggung !awab suamiistri, seks, keuangan, dan hubungan dengan mertua. b. Pember&an &mun&sas& TT #ada "al&n pengantin sebaiknya men!alani imunisasi untuk men"egah tetanus neonatorum, setiap pernikahan pasti bertu!uan untuk menghasilkan keturunan sehingga persiapan kehamilan dapat dilakukan semen!ak wanita tersebut akan menikah. 4al ini dikarenakan wanita hamil dengan persalinan berisik& tinggi paling tidak mendapatkan 2 kali d&sis vaksin . &sis kedua sebaiknya diberikan paling tidak minggu setelah pemberian d&sis pertama, dan d&sis kedua sebaiknya diberikan paling tidak 2 minggu sebelum persalinan. Cntuk ibu hamil yang sebelumnya pernah menerima 2F pada waktu "al&n pengantin atau pada kehamilan sebelumnya, maka dapat diberikan booster 1F sa!a (>ahy&n&, 2010). 2. Pas*a8n&kah a. K+nsel&ng 'rek+nse's& K&nseling prek&nsepsi mun"ul setelah adanya k&nsepsi prenatal dimana k&nseling prek&nsepsi ini merupakan k&nseling pra kehamilan yang betu!uan untuk men"egah ter!adinya kehamilan yang tidak teren"ana. Sebelum kehamilan itu ter!adi, prenatal "are sudah mulai diterapkan dengan adanya asuhan prek&nsepsi (pre"&n"epti&nal "are) pada saat meren"anakan kehamilan. Se"ara menyeluruh, pr&gram ini dilan!utkan dengan penegakan diagn&sis kehamilan yang tepat, evaluasi awal prenatal dan melakukan '&ll&w up atau pemantauan melalui kun!ungan prenatal. u!uan lain dari pelaksanaan pre"&n"epti&nal "are antara lain adalah untuk meningkatkan pengetahuan, memperbaiki perilaku dan kebiasaan baik dari pihak suami maupun istri terkait dengan kesehatan prek&nsepsi. uga, untuk memastikan bahwa se&rang wanita berada dalam k&ndisi kesehatan yang &ptimal untuk men!alani masa kehamilan. 5pabila
11 sebelumnya pernah ter!adi suatu k&mplikasi kehamilan, diharapkan dengan adanya asuhan prek&nsepsi ini, kemungkinan ter!adinya k&mplikasi tersebut dapat diminimalisir. Sebelum k&nsepsi, k&nseling akan p&tensi resik& pada kehamilan dan strategi pen"egahannya sebaiknya dilakukan. 4al ini dikarenakan kebanyakan wanita baru menyadari bahwa dirinya hamil sekitar 1-2 minggu setelah melewatkan satu masa haid (tentunya usia kehamilan sudah lebih dari itu). #adahal, pada masa tersebut, spinal "&rd atau "ikal bakal sara' !anin telah terbentuk dan !antung sudah berdetak. Gleh karena itu, strategi pen"egahan seperti pemberian asam '&lat untuk men"egah de'ek tabung sara' sudah tidak lagi e'ekti' pada masa tersebut. K&ndisi kedua yang mendasari pentingnya k&nseling tersebut adalah 'akta bahwa sekitar setengah dari angka kehamilan yang ter!adi ternyata tidak diren"akanan (itantra, 201;).
BAB 3 KE%#!PULAN DAN %ARAN
3.1 Kes&m'ulan
Keluarga adalah kumpulan dua &rang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan em&si&nal dimana individu mempunyai peran masing-masing dan merupakan bagian dari keluarga. Sedangkan keluarga baru$ pemula adalah saat dimana masing-masing individu laki-laki (suami) dan perempuan (istri) membentuk keluarga
12 melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing. ugas pasangan dalam tahap ini antara lain adalah sebagai berikut% a. embina hubungan intim yang memuaskan% b. embina hubungan dengan keluarga lain, teman, dan kel&mp&k s&sial. #asangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan mengupayakan hubungan dengan &rang tua pasangan dan keluarga besar lainnya. @&yalitas utama harus dirubah untuk kepentingan perkawinannya. ". endiskusiakan en"ana memiliki anak. 3amun dalam per!alanan keluarga baru ini sering terdapat masalah baik masalah 'isik maupun em&si&nal yang dapat mengan"am keharm&nisan dan keutuhan keluarga baru ini. 3.2 %aran
ateri asuhan keperawatan keluarga baru atau pemula sebaiknya dipela!ari &leh seluruh mahasiswa sebagai bekal praktik lapangan di keperawatan k&munitas, sehingga sebagai perawat kita dapat memaksimalkan peran pr&m&ti' dan preventi' terhadap ke!adian permasalahan pada keluarga baru menikah.
1;
DA4TAR PU%TAKA
7agir, 4aidar. 2010. Surga Dunia, Surga di Akirat! "iat # "iat $raktis %erawat $erkawinan. 7andung% #enerbit iHania >ahy&n&, Suhar!& 7. 2010. &aksinasi 'ara Ampu 'ega $enyakit (nfeksi. B&gyakarta% K53*S*CS amayanti,*ndah.2012.K&nseling #ranikah. http%$$www.psik&l&gikita."&m$6 IJk&nselingpranikah. iakses pada 2 5pril 201 erry <'endi : akh'udli. 200. "eperawatan "eseatan komunitas Teori dan $raktik dalam "eperawatan. akarta% #enerbit Salemba edika itantra. 7ayu. 201;. 5ntenatal "are K&nseling #rek&nsepsi. http%$$www.medi"inesia."&m$ked&kteran-klinis$repr&duksi$antenatal-"are-an"-k&nseling prek&nsepsi-pentingnya-persiapan-kehamilan$. iakses pada 2 5pril 201 riedman. 2002. "eperawatan "eluarga, Riset, Teori, dan $raktik . akarta % <9> >arpenit&, @ynda -&yet. 201;. )uku Saku Diagnosis "eperawatan *d.+. akarta% <9> @, h&ns&n : @eny. . 2010. "eperawatan "eluarga. B&gyakarta % 3uha edika Setiadi. 2008. "onsep dan $roses "eperawatan "eluarga. B&gyakarta % 9raha ilmu Supra!itn&. 200;. Asuan "eperawatan "eluarga! Aplikasi dalam $raktik. akarta% <9> Daidin, 5li. 200. $engantar "eperawatan "eluarga. akarta% <9>