Makalah Manajemen Sumber Daya Manusia Dosen : Dra Sandra Irawati, MM
Disusun Oleh: Riky Marfianto
(09!0"#$
%ndika %di&una
(09!0"'$
asruddin )hilmi (09!0*0!$ +risdianto
(09!0"'$
-o&i -o&i Darmawan
(09!0"#!$ (09!0"#! $
.urusan Manajemen /akultas konomi 1ni2ersitas Muhammadiyah Malan&
20!0
3%3 !0 M45O5% +%RIR !6 +arier Men&awali abad ke 70 8erusahaan8erusahaan mulai menjadikan SDM seba&ai sumberdaya utama dari suatu sehin&&a mulai terbentuk adanya de8arteman SDM dalam setia8 8erusahaan6 Seba&ai hasilnya, banyak 8erusahaan mulai men&un&ka8kan tentan& 8erlun ya 8erenanaandan 8en&emban&an karier, informasi karier, konselin& yan& berhubun&an den&an karier6 amun, tan&&un& jawab utama untuk 8erenanaan dan 8en&embana&an karier terletak 8ada 8ribadi SDM itu sendiri6 ;roses 8erenanaan memun&kinkan SDM untuk men&etahui tujuantujuan karier dan jenjan& yan& men&arah 8ada tujuan tersebut6 +arena itu, melalui akti2itas 8en&emban&an SDM da8at memilihara untuk menin&katkan dirinya sendiri dan menentuk an tujuan kariernya6 Meski8un saat ini kebanyakan ke&iatan 8en&emban&an SDM bersifat indi2idual yan& dilaksakan seara sukarela, den&an u8ayau8aya indi2idual termasuk 8restasi kerja yan& baik dan e<8osure yan& sesuai6 Den&an adanya dukun&an dari manajemen, maka de8artemen SDM yan& men&alola SDM menjadi terikat dan disini de8artemen SDM membantu menyusun 8erenanaan karier untuk keberhasilan SDM mau8un 8erusahaan6 ;erenanaan karier seba&ai suatu system tidak akan menjamin karier seseoran& akan berkemban& tan8a ada res8on dari karyawan6 amun den&an 8erenanaan karier ,setidaknya lebih baik, sehin&&a ketika 8eluan& munul, da8at dimanfaatkan oleh karyawan yan& berminat6 3ila mana karyawan tidak meres8on, 8erkemban&an karier karyawan tersebut akan menjadi lamban, dan akibatnya de8arteman SDM mun&kin terlambat unntuk men&isi tem8attem8at luan& dalam 8ekerjaan den&an SDM yan& ada dalam 8erusahaan6 ;en&ertian karier itu sendiri adalah ran&kaian 8osisi yan& berkaitan den&an kerja yan& berkaitan den&an kerja yan& ditem8ati seseoran& se8anjan& hidu8nya6 ;ara 8emberi kerja yan& &a&al membantu karyawannya untuk
memfokuskan karier mereka di bidan& yan& men&untun&kan or&anisasi men&alami kekuran&an karyawan yan& yakin 8ada diri mereka sendiri bahwa mereka sia8 menerima 8ekerjaan dan tan&&un& jawab baru6 ;erenanaan karier yan& efektif mem8ertimban&kan 8ers8ektif yan& ber8usat 8ada or&anisasi dan 8ers8ektif yan ber8usat 8ada indi2idu6
76 ;erenanaan +arier ;erenanaan karir adalah salah satu fun&si manajemen karir6 ;erenanaan karir adalah 8erenanaan yan& dilakukan baik oleh indi2idu 8e&awai mau8un o leh or&anisasi berkenaan den&an karir 8e&awai, terutama men&enai 8ersia8an yan& harus di8enuhi seoran& 8e&awai untuk mena8ai tujuan karir tertentu6 -an& 8erlu di&arisbawahi, 8erenanaan karir 8e&awai harus dilakukan oleh kedua belah 8ihak yaitu 8e&awai yan& bersan&kutan dan or&anisasi6 .ika tidak, maka 8erenanaan karir 8e&awai tidak akan men&hasilkan renana yan& baik dan realistis6 Sebuah 8ro&ram yan& baik menyebutkan jalan karier dan meli8uti 8enilaian kinerja, 8erkemban&an, 8eluan& untuk di8indahkan dan di8romosikan, serta bebera8a 8erenanaan untuk suksesi6 "6 .alur +arier .alur karir adalah 8ola urutan 8ekerjaan (;attern of =ork Se>uene$ yan& harus dilalui 8e&awai untuk mena8ai suatu tujuan karir6 ?ersirat di sini, jalur karir selalu bersifat formal, dan ditentukan oleh or&anisasi (bukan oleh 8e&awai$6 .alur karir selalu bersifat ideal dan normatif6 %rtinya den&an asumsi setia8 8e&awai mem8unyai kesem8atan yan& sama den&an 8e&awai lain, maka setia8 8e&awai mem8unyai kesem8atan yan& sama untuk mena8ai tujuan karir tertentu6 Meski8un demikian, kenyataan seharihari tidak selalu ideal se8erti ini6 %da 8e&awai yan& ba&us karirnya, ada 8ula 8e&awai yan& mem8unyai karir buruk meski8un 8restasi kerja yan& ditunjukkann ya ba&us6 Dalam or&anisasi yan& baik dan ma8an, jalur karir 8e&awai selalu jelas dan eks8lisit, baik titiktitik karir yan& dilalui mau8un 8ersyaratan yan& harus di8enuhi untuk mena8ai tujuan karir
tertentu6 Di lin&kun&an 8e&awai ne&eri, misalnya, dikenal jalur karir sruktural dan fun&sional6 Seoran& dosen di 8er&uruan tin&&i, seba&ai ilustrasi, boleh meniti karir di bidan& struktural, boleh ju&a di bidan& fun&sional6 Seara struktural, ia boleh menjadikan ketua jurusan, ketua 8ro&ram, 8embantu dekan, dekan, 8embantu rektor, dan bahkan rektor6 amun, kalau8un ia tidak menuduki jabatan struktural tertentu, dosen tersebut masih mem8unyai kesem8atan untuk meniti karir di jalur fun&sional, dari %sisten %hli sam8ai ke tin&kat tertin&&i yaitu 4uru 3esar6 Dalam hal ini, 8ersyaratan untuk naik ke jabatan struktural tertentu atau k e jenjan& fun&sional tertentu telah ditentukan den&an jelas dan bahkan dilen&ka8i den&an ukuran ukuran kuantitatif (umulati2 redit 8oint, ));$6
*6 ?ujuan +arier ;en&emban&an karir seba&ai ke&iatan Manajemen SDM 8ada dasarnya bertujuan untuk mem8erbaiki dan menin&katkan efektifitas 8elaksanaan 8ekerjaan oleh 8ara 8ekerja, a&ar semakin mam8u memberikan kontribusi terbaik dalam mewujudkan tujuan bisnis or&anisasi atau 8erusahaan6 ;elaksanaan 8ekerjaan yan& semakin menin&kat dan baik itu ber8en&aruh lan&sunn& 8ada 8eluan& ba&i seoran& 8ekerja untiuk mem8eroleh suatu jabatan yan& dihara8kan6 ?ujuan atau sasaran karir adalah 8osisi atau jabatan tertentu yan& da8at dia8ai oleh seoran& 8e&awai bila yan& bersan&kutan memenuhi semua syarat dan kualifikasi yan& dibutuhkan untuk melaksanakan jabatan tersebut6 -an& 8entin& diatat, tujuan atau sasaran karir tidak otomatis tera8ai bila seoran& 8e&awai memenuhi semua syarat yan& harus di8enuhi6 Misalnya seoran& ke8ala suba&ian tidak otomatis menjadi ke8ala ba&ian meski8un ia telah memenuhi syarat untuk menjadi ke8ala ba&ian6 1ntuk menjadi ke8ala ba&ian, ia harus memenuhi syaratsyarat yan& serin&kali di luar kekuasaannya, misalnya ada tidaknya lowon&an jabatan ke8ala ba&ian, ke8utusan dan 8referensi 8im8inan, adanya kandidat lain yan& sama kualitasnya, dan seba&ainya6 '6 ;en&emban&an +arier
;en&emban&an karir adalah salah satu fun&si manajemen karir6 ;en&emban&an karir adalah 8roses men&identifikasi 8otensi karir 8e&awai, dan materi serta menera8kan araara yan& te8at untuk men&emban&kan 8otensi tersebut6 Seara umum, 8roses 8en&emban&an karir dimulai den&an men&e2aluasi kinerja 8e&awai6 ;roses ini la@im disebut seba&ai 8enilaian kinerja (8erformane a88raisal$6 Dari hasil 8enelitian kinerja ini kita menda8atkan masukan yan& men&&ambarkan 8rofil kemam8uan 8e&awai (baik 8otensinya mau8un kinerja aktualnya$6 Dari masukan inilah manajer sdm men&identifikasi berba&ai metode untuk men&emban&kan 8otensi karyawan yan& bersan&kutan6 6 +onselin& +arir +onselin& karir adalah 8roses men&identifikasi masalahmasalah yan& berhubun&an den&an karir seoran& 8e&awai serta menari alternatif jalan keluar dari berba&ai masalah tersebut6 Dalam or&anisasi, terda8at berba&ai masalah yan& berhubun&an den&an karir 8e&awai6 %da yan& tidak terlam8au serius sehin&&a da8at di8eahkan dalam tem8o relatif e8at6 %da 8ula yan& san&at serius sehin&&a men&&an&&u 8ekerjaan si 8e&awai sendiri mau8un 8ekerjaan rekan sekerja lainnya6 Dalam keadaan se8erti ini, k onselin& karir san&at di8erlukan, baik oleh 8e& awai mau8un oleh or&anisasi6 3ahkan or&anisasi yan& uku8 besar serin&kali merasa 8erlu mem8ekerjakan seoran& 8akar (konselor$ yan& khusus menan&ani masalahmasalah karir ini6