Gardu induk berfungsi untuk menaikan atau menurunkan tegangan. Dalam bidang tenga listrik pemakaian transformator dikelompokkan menjadi transformator daya dan transformator distribusi. Pada gardu induk inilah inilah diletakkan transformador transformador dan pembahasan peralatan gardu gardu induk dalam hal ini dibata dibatasi si mulai mulai dari dari sekund sekunder er trafo trafo daya daya ( gardu gardu induk induk tegang tegangan an meneng menengah) ah).. Adapun Adapun peralatan gardu induk tegangan menengah ialah sbb: •
Trafo daya
•
ubikel
2.1.1 Tr Tran!"#r$at#r an!"#r$at#r Da%a
Transformator daya adalah salah satu peralatan terpenting dalam sistem tenaga listrik yang fungsinya adalah untuk menaikkan atau menurunkan tegangan dari satu nilai ke nilai tertentu. Transformator daya yang banyak dipakai oleh PT.P!" (Persero) sebagian besar memiliki perbandingan tegangan #$%&$ ' yang menurunkan tegangan tinggi #$ ' pada sisi primer ke tegangan distribusi &$ ' pada sisi sekunder yang kemudian disalurkan feeder ). melal melalui ui salu salura rans nsalu alura rann peny penyul ulan angg ( feeder ) . Trans ransfo form rmat ator or day daya ini ini meru merupa paka kann
transformator * (tiga) phasa yang memiliki * terminal pada sisi primer dan + terminal pada sisi sekunder dengan rating daya berkisar antara , M'A hingga -$$ M'A. Dalam sebuah gardu induk bisa terdapat lebih dari - (satu) unit transformator daya. HBU&DTL&2''(
II ) 1
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
*+NT+H , S-e!"ka! Tra"# Tenaga 1/'&2' k0
pesifikasi Trafo Tenaga Tenaga -/$%&$ k' di gardu induk !agadar sebagai berikut : Merek
0
A11
Type
0
D23 *$$$$%-#$
apasitas
0
*$ M'A
4mpedansi
0
-&, 5
Tegangan Primer
0
-/$ k'
Tegangan ekunder
0
&$ k'
'ektor Group
0
6"yno (d--)
Ground 3esistan7e
0
-
14! (1asi7 4nsulation !e8el)
erja erja transfo transforma rmator tor yang yang berdas berdasark arkan an induks induksiel ielekt ektrom romagn agnet et menghe menghenda ndaki ki adany adanyaa gandengan magnet antara rangkaian primer dan sekunder. Gandengan magnet ini berupa inti besi tempat melakukan fluks bersama. inti dan tipe 1erdasarkan 7ara melilitkan kumparan pada inti dikenal dua ma7am transformator yaitu tipe inti cangkang.
G.2.1 T-e Ku$-aran Tran!"#r$at#r
2.1.2 Kukel
ubikel ubikel pada Gardu Distribusi Distribusi berfungsi berfungsi sebagai sebagai alathubung alathubung pembagi pembagi proteksi dan pengukuran sebelum masuk ke trafo distribusi. omposisi ubikel tergantung pada sifat pelayanan gardu tersebut Ada Ada tiga jenis pelayanan gardu distribusi yaitu : •
Pelayanan umum T3
•
Pelayanan khusus TM
•
Pelayanan 7ampuran TM dan T3
HBU&DTL&2''(
II ) 2
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
*+NT+H , S-e!"ka! Tra"# Tenaga 1/'&2' k0
pesifikasi Trafo Tenaga Tenaga -/$%&$ k' di gardu induk !agadar sebagai berikut : Merek
0
A11
Type
0
D23 *$$$$%-#$
apasitas
0
*$ M'A
4mpedansi
0
-&, 5
Tegangan Primer
0
-/$ k'
Tegangan ekunder
0
&$ k'
'ektor Group
0
6"yno (d--)
Ground 3esistan7e
0
-
14! (1asi7 4nsulation !e8el)
erja erja transfo transforma rmator tor yang yang berdas berdasark arkan an induks induksiel ielekt ektrom romagn agnet et menghe menghenda ndaki ki adany adanyaa gandengan magnet antara rangkaian primer dan sekunder. Gandengan magnet ini berupa inti besi tempat melakukan fluks bersama. inti dan tipe 1erdasarkan 7ara melilitkan kumparan pada inti dikenal dua ma7am transformator yaitu tipe inti cangkang.
G.2.1 T-e Ku$-aran Tran!"#r$at#r
2.1.2 Kukel
ubikel ubikel pada Gardu Distribusi Distribusi berfungsi berfungsi sebagai sebagai alathubung alathubung pembagi pembagi proteksi dan pengukuran sebelum masuk ke trafo distribusi. omposisi ubikel tergantung pada sifat pelayanan gardu tersebut Ada Ada tiga jenis pelayanan gardu distribusi yaitu : •
1entuk Gardu Distribusi berdasarkan jenis peralatan listrik yang terpasang Gardu 4nduk berfungsi sebagai pengumpul pembagi penyalur energi listrik dan pengubah tegangan sebelum disalurkan ke konsumen Jen! gardu erda!arkan "ung!n%a, a. Gardu Induk Tegangan Menega !! 2' k;
1erisi peralatan hubung bagi berbentuk tertutup yang disebut kubikel. 1erfungsi untuk memindahkan energi listrik dari trafo tenaga -/$ % &$ k8 atau #$ % &$ k8 ke penyulangsaluran distribusi &$ ' ubikel berisi Pemutus Tenaga ( PMT ) penyulang &$ ' Pemutus 1eban PM1 0 !1 ) untuk listrik pemakaian sendiri 4nstrumen pengukuran dan proteksi . Gardu uung
1erisi kubikel jenis PMT atau !1 digunakan sebagai pembagi energi listrik atau sebagai perlengkapan manu8er untuk jaringan . Dioperasikan se7ara lokal maupun jarak jauh :. Gardu d!tru!
dilapisi semen atap 7or beton lantai semen dan pintu dari bahan besi untu;k menempatkan peralatan listrik : ubikel Trafo P<1T3 dan peralatan lainnya. Gardu K#!
berupa kotak tempat peralatan listrik terbuat dari bahan besi. Gardu
kios bukan merupakan gardu permanent tetapi hanya merupakan gardu sementara sehingga dapat mudah untuk dipindahpindahkan. . Gardu -a!angan luar Gardu :ant#l5 peralatan
listrik: =92 Trafo distribusi dan P<1T3 dipasang
dengan 7ara di7antolkan pada sebatang tiang HBU&DTL&2''(
II ) 8
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
Gardu -#rtal5 peralatan
TEKNIK LISTRIK
listrik > =92 Trafo Distribusi dan P<1T3 diletakkan
pada kerangka baja yang terpasang pada dua tiang Peralatan l!trk -ada gardu d!tru! -a!angan dala$ a. Peralatan uung , Pe$utu! ean
saluran masuk ( in7oming ) saluran keluar ( outgoing ) dan pemutus beban trafo distribusi dengan dilengkapi pelebur % fuse Pe$utu! tenaga
( PMT % 9ir7uit 1reaker 0 91 ) sebagai pemutus beban dan
pembatasan daya dengan dilengkapi relai arus lebih. Pe$!a
( PM % Dis7onne7ting it7h 0 D ) sebagai pemisah
rangkaian antara PMT dengan busbar dan PMT dengan kabel Peng#-era!an -eralatan Huung 2' k0 ala ! ,
•
Pe$utu! tenaga 3PMT4 ) 2' k0,Dioperasikan
(dimasukkan % dilepaskan) dalam
keadaan berbeban pada kondisi normal maupun gangguan. Media peredam yang digunakan gas =, ( ulphur he?ao?ide 9ir7uit 1reaker ) minyak (2il 9ir7uit 1reaker ) dan hampa udara •
( 'a7um 9ir7uit 1reaker )
Pe$utu! ean 3PMB < LBS 4 ) 2' k0, Dioperasikan
dalam keadaan berbeban %
tidak pada kondisi normal saja. Media peredam yang digunakan gas =, (=, 91 ) minyak
( 291 ) hampa udara ( '91 ) dan udara tekan ( A191 ). ebagai
pemutus beban Trafo dikoordinasikan dengan =use yang berfungsi sebagai pembatas dan pengaman dimana bila fuse bekerja maka pin penekan pada fuse akan terlontar dan digunakan untuk mentripkan !1 Pe$!a 3 PMS 4 ) 2' k0, Dioperasikan dalam keadaan tanpa
beban dihubungkan
se7ara seri dengan PMT sisi masuk % keluar pada konstruksi kubikel dengan PMT yang dapat ditarik keluar dari lemarinya. Pemisah yang terminal sisi keluarnya dihubungkan dengan pentanahan dinamakan PM @ tanah dihubungkan se7ara interlo7k dengan !1 atauPMT berfungsi untuk menghubungkan kabel keluar %
HBU&DTL&2''(
II ) (
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
penyulang pada saat dibebaskan dari tegangan sehingga saisa muatan hilang sekaligus sebagai pengamanan terjadinya tegangan balik dari sumber lain. . Peralatan -r#tek! Pr#tek! 2' k; :
•
3elai arus lebih % relai hubung tanah
•
=use
P#tek! 22' & (' ;
•
fuse ("< fuse)
:. Kael Penguung
•
abel saluran masuk % keluar &$ k8 * inti
•
abel beban % trafo masuk % keluar &$ k8 - inti
•
abel penghantar trafo dan rak T3 &&$ % *;$ 8
•
abel keluar T3 (opsti)
d. Pentanaan
•
Pentanahan kerangka body peralatan
•
Pentanahan Arrester
•
Pentanahan netral sisi tegangan rendah trafo
Peralatan l!trk -ada gardu -a!angan luar
a. Peralatan hubung : •
fuse 7ut out &$ k8
•
saklar % nfb pada rak T3
b. Peralatan proteksi •
fuse 7ut out &$ k8
•
lightning arrester
• "< fuse
7. abel % penghantar • HBU&DTL&2''(
kaat penghubung dari jaring ke f7o II ) 9
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
•
kaat penghubung dari f7o ke trafo
•
kabel penghubung dari trafo ke rak tr
•
kabel keluar (opsti)
TEKNIK LISTRIK
d. Pentanahan • pentanahan kerangka % body peralatan • pentanahan netral sisi tegangan rendah trafo • pentanahan arrester *#nt# !-e!"ka! -eralatan kukel LBS $erek = > G t%-e ga 26
Dalam distribusi tenaga listrik pada umumnya gangguan tersebut merupakan gangguan hubung singkat baik hubung singkat antar fasa atau fasa dengan tanah atau keduanya. Gangguan itu menimbulkan arus yang besar yang dapat merusak peralatan sehingga diperlukan pengaman untuk mengamankan peralatan dan sistem yang ada. 1eberapa pengaman yang sering digunakan antara lain : •
=use 9ut out.
•
Arrester.
•
3e7loser.
a. =u!e *ut +ut
=ungsi umum pelebur dalam suatu rangkaian listrik adalah setiap saat menjaga atau mengamankan rangkaian berikut peralatan atau perlengkapan yang tersambung padanya dari kerusakan dalam batas nilai pengenalnya esempurnaan kerja pelebur tidak hanya tergantung ketelitian pembuatnya tetapi juga pada ketepatan penggunaannya dan perhatian atau peraatan yang diberikan padanya setelah dilakukan pemasangan. Eika pelebur tidak se7ara tepat digunakan dan dipelihara dapat menimbulkan kerusakan berarti pada peralatan yang dilindungi. Pengaman ini banyak digunakan pada sistem jaringan distribusi &$ k'. karena disamping harganya murah juga mudah diinstalasikan maupun dioperasikan. elemahan dari fuse ialah penggunaannya terbatas pada daya yang ke7il. =use tidak dilengkapi pemadam busur api sehingga bila digunakan untuk daya yang besar fuse tidak mampu meredam busur api yang timbul pada saat terjadi gangguan.
HBU&DTL&2''(
II ) 11
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Gb ondisi fisik =use 7ut 2ut Ma:a$)$a:a$ =u!e
Pengaman yang digunakan untuk tegangan diatas ,$$ 'olt digolongkan dalam FDistribution 9ut 2ut atau FPoer =use 1erdasarkan 7ara kerjanya fuse dibedakan menjadi : •
edang berdasarkan bentuk dan fisiknya fuse dapat dibedakan menjadi •
In7losed (tertutup)
•
2pen (terbuka)
•
2pen !ink (elemen terbuka)
:
Pe$a!angan "u!e
=use harus dipasang seseuai dengan peyunjuk pembuatnya. 1agi fuse yang berkutub ganda (tiga fasa) maka jarak antar kutub tidak boleh dipasang kurang dari ketentuan pembuatnya. 1ila ada pengaruh lingkungan maka jarak bebas yang aman perlu diatur sesuai ketentuan pembuatnya. Pe$lan Aru! Pengenal =u!e
Arus pengenal anak pelebur harus dipilih berdasarkan parameterparameter sebagai berikut> HBU&DTL&2''(
II ) 12
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
a. Arus "ominal dan kemungkinan beban lebih dari rangkaian (sirkit) termasuk arus harmonisa b. Gejala transient di rangkaian karena pengaruh pemutusan atau penghubungan peralatan seperti transformator motor atau kapasitor. 7. oordinasi dengan alat pengaman lain bila ada. Arus pengenal pelebur biasanya lebih besar daripada beban nominal. 3ekomendasi pemeliharaannya biasanya diberikan oleh pembuatnya. Arus pengenal ditentukan berdasarkan kenaikan suhu anak pelebur yang diuji di udara terbuka atau dalam minyak. 1ila pelebur digunakan%dipasang dalam selungkup maka arus pengenalnya harus diturunkan nilainya agar dapat tetap sesuai dengan kebutuhan kenaikan suhunya oleh karena itu anak pelebur dapat mempunyai arus pengenal yang berlainan tergantung ma7am selungkupnya. Anak pelebur yang dibebani arus melebihi kemampuan arus terus menerusnya terutama apabila beban lebih yang terjadi berulang kali dapat meyebabkan kerusakan%penuaan yang dapat merusak karakteristik aktu arusnya. Bntuk pelebur jenis pembatas arus bila arus lebih ini nilainya kurang dari arus pemutus minimumnya dan menyebabkan elemen peleburnya meleleh maka kemungkinan anak pelebur meleleh.dan gagal memutus arus tersebut. Pe$lan Kela! Peleur
•
Pemilihan kelas pelebur jenis pelebur pembatas arus.
esuai dengan tujuan penggunaanya apakah sebagai satusatunya pengaman atau digunakan bersama alat pengaman yang lain. Pelebur jenis pembatas arus dibagi dalam kelas serba guna dan kelas “back Up”. •
Pemilihan kelas pelebur jenis !etupan
Di dalam jenis letupan ini pelebur terbagi menjadi & kelas antara lain : elas - :
Pelebur
ini
biasanya
digunakan
untuk
mengamankan
bangku
(bank ) transformator besar trafo tegangan dan kapasitor bank untuk perbaikan faktor daya pada sistem yang penting. HBU&DTL&2''(
II ) 1
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
elas &:
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Pelebur ini digunakan untuk mengamankan transformatortransformator ke7il dan bank kapasitor untuk perbaikan faktor daya pada daya yang ke7il atau untuk mengamankan saluran 7abang dari saluran udara pada sistem distribusi.
Pe$lan Tegangan Pengenal Anak -eleur
•
Pelebur Eenis Pembatas Arus
Tegangan anak pelebur harus dipilih berdasakan halhal sebagai berikut : a. 1ila digunakan dalam sistem * fasa dengan pentanahan langsung atau melalui impedansi maka besarnya tegangan pengenal anak pelebur harus paling sedikit sama dengan tegangan antar fasa yang tertinggi (yaitu &+ k' untuk sistem &$ k') b. 1ila digunakan dalam sisitem fasa tunggal tegangan angka pelebur harus paling sedikit sama dengan --/5 dari tegangan saluran fasa tunggal yang tertinggi (yaitu -/ k' untuk sistem &$ k') 7. 1ila digunakan pada sistem * fasa yang tidak ditanahkan maka kemungkinan terjadinya gangguan fasa tanah ganda dengan satu gangguan di sisi suplai dan satu gangguan di sisi beban dari pelebur fasa harus diperhitungkan. •
Pelebur Eenis !etupan
Tegangan anak pelebur harus dipilih berdasakan halhal sebagai berikut : a. 1ila digunakan dalam sistem * fasa maka besarnya tegangan pengenal anak pelebur harus paling sedikit sama dengan tegangan antar fasa yang tertinggi (yaitu &+ k' untuk sistem &$ k') b. 1ila digunakan dalam sisitem fasa tunggal tegangan angka pelebur harus paling sedikit sama dengan tegangan saluran fasa tunggal yang tertinggi (yaitu -/ k' untuk sistem &$ k') Penggantan Anak Peleur
Dianjurkan agar penggantian anak pelebur dilakukan pada keadaan bebas tegangan.
HBU&DTL&2''(
II ) 16
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Dianjurkan untuk mengganti tiga buah anak pelebur bila salah satu atau dua anak pelebur dari sirkuit tiga fasa telah putus (bekerja). e7uali jika diketahui dengan pasti baha tidak terjadi arus lebih pada pelebur yang tidak putus. L#ka! Pe$a!angan dar Ma!ng)$a!ng Jen!
esuai dengan sifat dan penampilannya maka pada umumnya pelebur jenis letupan disarankan utuk digunakan untuk pasangan luar sebagai pengaman trafo distribusi tiang maupun 7abang saluran udara dan jenis pembatas arus untuk pasangan dalam di dalam bangunan gardu atau dalam lemari hubung ( Cubicle) sebagai pengaman Trafo distribusi maupun kabel pelayanan.
Pelebur ebagai Pengaman aluran 9abang
Pemilihan pelebur sebagai pengaman saluran distribusi tegangan menengah harus didasarkan atasa faktorfaktor sebagai berikut : •
emampuan pelebur terhadap arus beban maksimum yang terus menerus yang men7akup arus beban nominal beban lebih harmonisa dan perakiraan 7adangan untuk pertumbuhan beban yang akan datang.
•
oordinasi yang sebaikbaiknya dengan alat pengaman yang lain (PMT 3e7loser dan Pelebur) baik yang berada disisi hulu (sumber) maupun disisi hilir (bebannya).
•
emampuan pemutusan dari pelebur khususnya bagi pelebur jenis letupan yang dipasang dekat G.4% umber daya.
•
1atas ketahanan penghantar terhadap arus hubung singkat.
Eadi pelebur yang dipilih haruslah sekaligus tahan terhadap arus beban dapat dikoordinasikan se7ara baik dengan alat pengaman yang lain mempunyai kemampuan pemutusan terhadap arus hubung singkat yang mungkin terjadi setempat dan dapat melindungi penghantar yang diamankan akibat arus lebih. . Arre!ter
HBU&DTL&2''(
II ) 1/
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Arrester ialah alat proteksi bagi peralatan listrik terhadap tegangan lebih yang disebabkan oleh surja petir atau surja hubung (sit7hing surge). Alat ini bersifat sebagai bypass di sekitar isolasi yang membentuk jalan dan mudah dilalui oleh arus kilat ke sistem pentanahan sehingga tidak menimbulkan tegangan lebih yang tinggi dan tidak merusak isolasi peralatan listrik. Eadi pada keadaan normal arrester berlaku sebagai isolator bila timbul tegangan surja alat ini bersifat sebagai konduktor yang tahanannya relatif rendah. ehingga dapat meleatkan arus yang tinggi ke tanah. etelah surja hilang arrester harus 7epat kembali menjadi isolator.
Gb ondisi fisik Arrester :. Re:l#!er
Recloser adalah
peralatan proteksi arus lebih se7ara otomatis membuka menutup kembali
dan membuka terus ( lock out ) setelah beberapa kali untuk menghilangkan gangguan sementara atau kegagalan isolasi permanen. 3e7loser dapat bekerja se7ara otomatis untuk mengamankan sistem dari arus lebih yang diakibatkan adanya gangguan hubung singkat. 1ekerjanya untuk menutup balik dan membuka se7ara otomatis dapat diatur selang aktunya. Gangguan yang bersifat temporer tidak menyebabkan re7loser sampai lock out . Apabila gangguan bersifat permanen. Maka setelah membuka dan menutup balik sebanyak setting HBU&DTL&2''(
II ) 17
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
yang ditentukan sebelumnya re7loser akan lock out sehingga seksi yang dianggap masih ada gangguan akan terisolasi.
Gb. ondisi 3e7loser terpasang di jaringan a. Kla!"ka! Re:l#!er Menurut Ju$la =a!an%a Fasa Tunggal
3e7loser fasa tunggal digunakan untuk mengamankan saluran fasa tunggal misalnya saluran 7abang fasa tunggal dari saluran utama saluran tiga fasa. e7uali itu dapat juga dipakai pada saluran tiga fasa dengan tiga buah re7loser fasa tunggal. 1egitu terjadi gangguan salah satu fasa ke tanah fasa yang bersangkutan akan membuka sendiri sementara dua fasanya yang sehat dan sinkron akan tetap berjalan. Tiga fasa
3e7loser digunakan untuk mengamankan saluran tiga fasa terutama pada saluran utamanya. 1egitu terjadi gangguan salah satu fasa ketiga fasa akan membuka tanpa memperhatikan fasa mana yang terganggu. Jaktu pembukaan dapat dibuat lebih singkat dari penutupan satu fasa. . Kla!"ka! Re:l#!er Menurut Peralatann%a Recloser Terkendali Hidrolik
Pengaturan kerja dan aktu dilakukan dengan pemompaan minyal se7ara terpisah. 3e7loser ini menggunakan kumparan penjatuh yang dipasang seri terhadap beban. 1ila HBU&DTL&2''(
II ) 18
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
arus mengalir melalui re7loser men7apai &$$5 dari arus rating kontinyu kumparan penjatuh maka kumparan penjatuh akan menarik plunyer yang se7ara mekanik dapat membuka kontak utama re7loser. Bmumnya re7loser satu fasa dipakai pengaturan hidrolik. Recloser Terkendali Elektronik
istem ini tentu relatif lebih akurat dibandingkan dengan kontrol se7ara hidrolik. 3angkaiannya terletak pada sebuah kotak yang terpisah dari re7loser. 4ni memudahkan menggantiganti karakteristik aktu arus le8el arus trip dan urutan operasi re7loser tanpa diinjeksi atau membuka tanki re7loser. Asesoris yang beraneka tersedia bagi modifikasi operasi dalam menagani berbagai masalah jaringan. Arus dideteksi oleh suatu trafo pendeteksi dengan bushingnya yang berada dalam re7loser. Disini arus sekundernya dipakai untuk kontrol dengan kabelkabel multi konduktor yang juga mengalirkan sinyal untuk trip derta sinyal untuk menutup kembali re7loser. etika arus sekunder ini mengalir melalui sirkit pendeteksi jika meleati batas minimal trip yang proporsional le8el deteksi sirkit dan sirkit aktu akan bekerja. etelah berlalunya aktu tunda sebagaimana yang telah diprogram sirkit trip mengirim sinyal ke re7loser untuk membuka. e7ara berurutan kemudian relay akan beroperasi untuk siap kembali melakukan operasi berikutnya. :. +-era! Re:l#!er
2perasi re7loser terbagi menjadi operasi 7apat ( fast ) dan operasi tertunda ( delayed ). a)
Fast Operation
3e7loser segera membuka sebelum terjadi kerusakan pada fuse di jaringanjaringan yang merupakan per7abangan b)
Delayed Operation
Ditujukan untuk memberi kesempatan pada fuse untuk bekerja sehingga gangguan yang bersifat permanen dapat dibatasi pada ilayah yang ke7il. 3e7loser mempunyai empat operasi operasi 7epat pertama untuk menghilangkan dari gangguan sementara operasi kedua untuk menyelesaikan sisa gangguan yang masih ada
HBU&DTL&2''(
II ) 1(
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
operasi lambat ketiga untuk menyelesaikan sisa gangguan yang masih ada dan operasi lambat keemapat re7loser lock-out . Jaktu membuka dan menutup re7loser dapat diatur dengan kur8a karakteristiknya. e7ara garis besar urutan kerja re7loser adalah : •
ebelum terjadi gangguan arus yang mengalir normal.
•
Pada saat terjadi gangguan arus yang mengalir melalui re7loser sangat besar dan menyebakan kontak re7loser terbuka dengan operasi F fast”.
•
ontak re7loser akan menutup kembali setelah meleati aktu beberapa detik sesuai setting yang dilakukan. Tujuan membarikan selang aktu beberapa detik ini adalah memberi penyebab gangguan hilang dari sistem terutama gangguan yang bersifat temporer.
•
Eika ganguan yang terjadi adalah permanen maka re7loser akan membuka dan menutup kembali sesuai dengan setting yang telah ditentukan dan akan lockout.
•
etelah gangguan permanen dibebaskan oleh petugas re7loser baru dapat dimasukkan lagi ke sistem.
Gb Brutan kerja 3e7loser d. Selang @aktu Penutu-an Balk Re:l#!er
1eberapa pemilihan aktu penutupan balik re7loser dapat dibuat hal ini sangat dipengaruhi oleh koordinasi dengan peralatan pengaman lainnya. a) Menutup balik seketika setelah kontak re7loser membuka karena adanya gangguan maka denga aktu yang singkat kontak tersebutkan menutup kembali. b) Menutup balik setelah dua detik artinya kontak re7loser membuka karena adanya gangguan maka selang dua detik kemudian re7loser akan menutup balik. 1ila digunakan diantara fast trip operation maka aktu dua detik ini sudah 7ukup untuk mendinginkan fuse disisi beban. c)
Menutup balik setelah lima detik ini dimaksudkan agar dapat memberi kesempatan bagi fuse untuk dingin kembali sehingga tidak sampai pada titik leleh minimumnya.
HBU&DTL&2''(
II ) 19
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
d)
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Menutup balik setelah sepuluh detik lima belas detik dan seterusnya atau dikenal juga sebagai Flonger reclosing interal pada umumnya digunakan apabila pengaman 7adangannya adalah pemutus tenaga yang dikontrol dengan rele.
e. Pengaturan Settng Re:l#!er dengan K#ntr#l Elektr#nk
Pengaturan program ini dapat dilakukan di kotak pengontrol re7loser yang berada di tiang re7loser. Pengaturan ini dilakukan dengan mengatur parameterparameter yang telah tersedia dalam program. Adapun parameterparameternya yaitu : a)
!ime Current Cure (T99).
b)
Jaktu trip konstan dapat dipilih dari $./ sampai -&$ detik dengan penambahan $.- detik.
7)
Eumlah operasi lock-out yaitu - & * dan +.
d)
Jaktu inter8al penutupan kembali $., sampai -$$$ detik.
e)
Jaktu reset inter8al setelah berhasil menutup kembali yaitu * sampai -;$ detik.
HBU&DTL&2''(
II ) 2'
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
2. Peralatan Jarngan Tegangan Menega
Dalam suatu penyulang terdapat penghantar yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik saluran ini kemudian dibagi menjadi dua jenis yaitu aluran Bdara Tegangan Menengah (BTM) dan aluran abel Tanah Tegangan Menengah (TM) masing @ masing saluran menggunakan kabel yang berbeda baik dari segi spesifikasi jenis maupun pemasangannya. 2..1 Pengantar SUTM
aluran Bdara Tegangan Menengah (BTM) merupakan sistem saluran listrik yang se7ara konstruksi dipasang diatas tiang listrik dengan ketinggian tertentu (di udara terbuka). aluran Bdara Tegangan Menengah (BTM) umumnya terdapat di daerah @ daerah dengan kepadatan beban yang tidak terlalu padat. uatu aluran Bdara Tegangan Menengah (BTM) biasanya diran7ang dengan memperhatikan keperluan listrik dan mekanis. 3an7angan !istrik melibatkan pemilihan tegangan pemilihan saluran pengaturan tegangan dan pemilihan alat @ alat pengaman. 3an7angan mekanis melibatkan tekanan dan perhitungan lentur ran7angan penopang dan lengan @ lengan pemegang. penopangnya harus 7ukup kokoh untuk menahan beban angin yang bekerja pada penopang penghantar isolator lengan pemegang dan lain @ lain.). aluran Bdara Tegangan Menengah (BTM) memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut : Menggunakan Earingan Penghantar : AAA9 A93 AA9 ingle 9ore 9able Tisted 9able dengan ukuran penampang */ mm & /$ mm& #$ mm& -/$ mm & -;#/ mm & &+$ mm& serta *$$ mm&. e7ara umum digunakan pada daerah @ daerah dengan kepadatan beban rendah seperti pedesaan dan kota ke7il. ifat pelayanan : jangkauannya luas tingkat keandalan penyaluran relatif rendah murah dan mudah dibangun tingkat peraatan tinggi pemeliharaan lebih sulit. Penghantar BTM dipasang di udara terbuka dengan menggunakan tiang penyangga serta lengan @ lengan pemegang. abel @ kabel yang biasa digunakan adalah : •
AA9 All Alumunium 9ondu7tor yaitu kabel yang mempunyai inti konduktor yang terbuat dari alumunium tanpa isolasi.
HBU&DTL&2''(
II ) 21
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
•
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
AAA9 All Alumunium Alloy 9ondu7tor yaitu kabel yang mempunyai inti konduktor yang terbuat dari 7ampuran logam alumunium tanpa isolasi.
•
A93 Alumunium 9ondu7tor teel 3einfor7ed yaitu kabel yang berinti alumunium dengan selubung pita baja
•
A9A3 Alumunium 9ondu7tor Alloy 3einfor7ed yaitu kabel yang berinti alumunium dengan selubung 7ampuran logam
2..2
Pengantar SKTM
aluran abel Tanah Tegangan Menengah (TM) merupakan sistem saluran listrik yang se7ara konstruksi ditanam didalam tanah dengan kedalaman tertentu. aluran abel Tanah Tegangan Menengah (TM) umumnya terdapat di daerah daerah dengan kepadatan beban yang padat dan memiliki kontinuitas pelayanan yang harus sangat baik. uatu aluran abel Tanah Tegangan Menengah (TM) seperti halnya BTM saluran kabel tanah ini juga diran7ang dengan memperhatikan keperluan listrik dan mekanis. 3an7angan !istrik melibatkan pemilihan tegangan pemilihan saluran pengaturan tegangan dan pemilihan alat @ alat pengaman. 3an7angan mekanis melibatkan tekanan penentuan pemakaian penghantar isolator serta prosedur dalam penggelaran kabel tanah. aluran abel Tanah Tegangan Menengah (TM) memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut : Menggunakan jenis penghantar kabel tanah dengan pelindung mekanis bagian luar (pita baja) dengan berpelindung K!PI medan magnet dan elektris. abel dapat berbentuk multi7ore belted 7able atau single 7ore full isolated 7able adapun kabel tersebut antara lain : kabel "&K6%"A&K6 kabel "&KI16%"A&KI16 kabel "&KI6%"A&KI6 kabel "&KI=Gb6%"A&KI=Gb6 dengan ukuran penampang */ mm& /$ mm & #$ mm & -/$ mm & -;/mm & &+$ mm& serta *$$ mm&. e7ara umum digunakan pada daerah @ daerah dengan kepadatan beban padat seperti di kota @ kota besar ifat pelayanan : jangkauannya luas tingkat keandalan penyaluran relatif tinggi mahal serta agak sulit dalam pembangunannya tingkat peraatan rendah pemeliharaan lebih Penghantar TM ini ditanam di dalam tanah dengan kedalaman tertentu oleh karena itu kabel TM harus mamiliki konstruksi yang tahan terhadap segala tekanan dan bahaya HBU&DTL&2''(
II ) 22
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
korosi yang dapat mengurangi kemampuan hantar arusnya (
"&K6 % "A&K6