LAPORAN PENDAHULUAN KLIEN DENGAN FRAKTUR RADIUS
A. PENG PENGER ERTI TIAN AN UMU UMUM M Frak Fraktu turr
adal adalah ah
terp terput utus usny nya a
kont kontin inui uita tas s
tula tulang ng.K .Keb eban anya yaka kan n
frak fraktu turr
akib akibat at
dari dari
traum trauma, a,be bebe berap rapa a fraktu frakturr sekun sekunde derr terha terhada dap p proses proses peny penyaki akitt sepert sepertii osteo osteopo poros rosis, is,ya yang ng menyebabkan fraktur-fraktur yang patologis(Barret dan Bryant,1990). Fraktur Fraktur adalah adalah terput terputusny usnya a kontinuit kontinuitas as tulang tulang dan ditent ditentuka ukan n sesuai sesuai enis dan dan luasnya. luasnya. Fraktur teradi ika tulang dikenai stres yang lebih besar dari yang dapat diabsorsinya. Fraktur dapt dapt diseb disebab abkan kan pukul pukulan an lang langsun sung, g, gaya gaya merem meremuk, uk, gerak gerakan an punti puntirr menda mendada dak, k, bahka bahkan n kontraksi otot ekstrem. Fraktur adalah pemisahan pemisahan atau atau patahnya patahnya tulang.!da tulang.!da lebih lebih dari 1"0 klasifikasi klasifikasi fraktur #ima diantaranya yang utamanya adalah $ 1. %n&omple %n&omplete.F te.Frakt raktur ur hanya melibatkan melibatkan bagian bagian potong potongan an menyilang menyilang tulang.'al tulang.'alah ah satu sisi patah yang lain biasanya hanya bengkok(greensti&k). . *omplete *omplete$$ +aris +aris fraktur fraktur melibatka melibatkan n seluruh seluruh potonga potongan n menyila menyilang ng dari tulang ,dan fragmen fragmen tulang biasanya berubah tempat. . ertutup( ertutup(simp simple)$F le)$Frakt raktur ur tidak meluas meluas meleati meleati kulit. kulit. /. erbuka(*ompound)$Fra erbuka(*ompound)$Fragmen gmen tulang tulang meluas meleati meleati otot otot dan kulit,dimana kulit,dimana potensial potensial untuk untuk teradi infeksi. Fraktur terbuka digradasi menadi$ +rade 1 dengan luka bersih kurang dari 1 &m panangnya +rade luka lebih luas tanpa kerusakan aringan lunak yang ekstensif dan +rade , yang sangat terkontaminasi dan mengalami kerusakan aringan lunak ekstensif, merupakan yang paling berat. ". atologi atologis$Fra s$Fraktur ktur teradi teradi pada pada penyaki penyakitt tulang tulang (seperti (seperti kanker kanker,oes ,oesteop teoporos orosis),d is),deng engan an tak ada trauma atau hanya minimal. . Fraktur uga digolongkan digolongkan sesuai sesuai pergeseran pergeseran anatomis anatomis fragmen fragmen tulangtulang- fraktur bergeser bergeser dan dan tidak bergeser Berbagai enis fraktur diantaranya$ - +reensti +reensti&k-f &k-frakt raktur ur di mana mana salah salah satu satu sisi sisi tulang tulang patah patah sedan sedang g sisi lainya lainya membe membengko ngkok k - rans2e rans2ersa rsal-f l-frak raktur tur sep sepan anan ang g garis garis teng tengah ah tula tulang ng - 3blik3blik- fraktur fraktur memben membentuk tuk sudut sudut denga dengan n garis tenga tengah h tulang(l tulang(lebih ebih tidak tidak stabil stabil diban dibandin ding g -
trans2ersal) 'pira 'piral-f l-frak raktur tur memu memunti ntirr sepu seputar tar batan batang g tula tulang ng Kominuti Kominutif-fra f-fraktu kturr denga dengan n tulan tulang g pe&ah pe&ah menadi menadi beberap beberapa a fragme fragmen n 4epresi-f 4epresi-frakt raktur ur dengan dengan fragme fragmen n patahan patahan terdor terdorong ong ke dala dalam m (sering (sering teradi teradi pada pada tulang tulang
-
tengkorak dan tulang aah) Kompresi Kompresi-frak -fraktur tur di mana mana tulan tulang g mengala mengalami mi kompresi kompresi(ter (teradi adi pada pada tulang tulang belak belakang ang))
-
atologik-fraktur yang teradi pada daerah tulang berpenyakit (kista tulang, penyakit
-
paget,metastasis tulang, tumor) !2ulsi-tertariknya fragmen tulang oleh ligamen atau tendo pada peralatannya 5pifiseal-fraktur menadi epifisis %mpaksi-fraktur di mana fragmen tulang terdorong ke fragmen tulang lainnya.
B. PATOFISIOLOGI Fraktur dibagi menadi dua enis $ a. *omplete Fra&ture b. %n&omplete Fra&ture &. 4islokasi Klasifikasi ini berdasarkan type, luasnya aringan yang retak serta lokasi. *omplete Fra&ture adalah patah atau diskontinuitas aringan tulang yang luas sehingga tulang terbagi dua bagian dan garis patahnya menyeberang dari satu sisi ke sisi lain sehingga mengenai seluruh konteks. %n&omplete fra&ture adalah patah atau diskontinuitas aringan tulang dengan garis patah tidak menyeberang sehingga tidak mengenain konteks (masih ada konteks yang utuh).'ering teradi pada anak-anak disebut 6+reensti&h Fra&ture7. 4eskripsi Fraktur +rade l $ 'akit elas dan sedikit kerusakan kulit +rade ll $ Fra&ture terbuka, merobek kulit dan otot +rade lll $ Banyak sekali eas kerusakan kulit,otot dan aringan syaraf, pembuluh darah 'erta luka sebesar -8 &m.
1.
Definisi Fraktur Raius Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai enis dan luasnya. (Brunner 'uddarth, Buku !ar :edikal Bedah, 00, hal. ";). Fraktur adalah patah tulang biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik ('yl2ia !., atofisiologi, 199"). Fraktur radius adalah fraktur yang teradi pada tulang radius akibat atuh dan tangan menyangga dengan siku ekstensi. (Brunner 'uddarth, Buku !ar :edikal Bedah, 00, hal. ;).
!. K"asifikasi Fraktur a)
Fraktur tertutup
Fraktur dengan kulit utuh meleati tempat fraktur dimana tulang tidak menonol keluar meleati kulit. b)
Fraktur terbuka
=
+rade % $ disertai kerusakan pada kulit yang minimal kurang dari 1 &m.
=
+rade %% $ seperti pada grade % dengan kulit dan luka memar pada otot.
=
+rade %%% $ luka lebih dari -8 &m dengan kerusakan pada pembuluh darah.
&)
Fraktur komplit, atah yang melintang ke seluruh tulang dan sering berpindah dari posisi normal.
d)
Fraktur inkomplit :eluasnya garis fraktur yang meleati sebagian tulang dimana yang mengganggu kontinuitas seluruh tubuh. ipe fraktur ini disebut uga green sti&k atau fraktur hi&koristik.
e)
Fraktur &omminuted, Fraktur yang memiliki beberapa fragmen tulang.
f)
Fraktur patologik, Fraktur yang teradi sebagai hasil dari gangguan tulang yang pokok, seperti osteoporosis. +aris fraktur membentuk sudut obli>ue (sekitar /" o) pada batang atau sendi pada tulang.
g)
Fraktur longitudinal, +aris fraktur berkembang se&ara longitudinal.
h)
Fraktur trans2ersal, +aris fraktur menyilang lurus pada tulang.
i)
Fraktur spiral, +aris fraktur berbentuk spiral mengelilingi tulang.
#. Anat$%i Fisi$"$&i Tu"an& Raius ulang membentuk rangka penunang dan pelindung bagi tubuh dan tempat untuk melekatnya otot-otot yang menggerakkan kerangka tubuh. Komponen-komponen utama dari aringan tulang adalah mineral-mineral dan aringan organik (kolagen dan proteoglikon). Kalsium dan fosfat membentuk suatu kristal garam (hidroksida patit), yang tertimbun pada matriks garam (hidroksia patit) yang tertmbun pada matriks kolagen dan proteaglikan matriks organik tulang disebut uga sebagai suatu osteoid. ('yl2ia, !. ri&e, atofisiologi, Buku %%, 5disi /, enerbit 5+*, 199").
ulang tersusun atas sel, matriks protein dan deposit mineral. 'el-selnya terdiri atas tiga enis dasar osteoblas, osteosit dan osteoklas. 3steoblas berfungsi dalam pembentukan tulang dengan mensekresi matriks tulang. 3steosit adalah sel deasa yang terlibat dalam pemeliharaan fungsi tulang dan terletak dalam osteum (unit matriks tulang). 3steoklas adalah sel multinuklear (berinti banyak) yang berperan dalam penghan&uran, resorbsi dan remodeling tulang.
%nflamasi 4engan adanya patah tulang, tulang mengalami respon yang sama dengan bila ada &edera di lain tempat dalam tubuh. eradi perdarahan dalam aringan yang &edera dan teradi pembentukan hematoma pada tempat patah tulang. ?ung fragmen
tulang mengalami de2italisasi karena terputusnya pasokan darah. empat &edera kemudian akan diin2asi oleh makrofag (sel darah putih besar), yang akan membersihkan daerah tersebut. eradi inflamasi, pembengkakan dan nyeri. ahap inflamasi
berlangsung
beberapa
hari
dan
hilang
dengan
berkurangnya
pembengkakan dan nyeri. b)
roliferasi 'el 4alam sekitar " hari, hematoma akan mengalami organisasi. erbentuk benangbenang fibrin dalam endalan darah, membentuk aringan untuk re2askularisasi dan in2asi fibroblast dan osteoblast. Fibroblast dan osteoblast (berkembang dan osteosit, sel endotel, sel periosteum) akan menghasilkan kolagen dan proteoglikan sebagai matriks kolagen pada patahan tulang.
&)
embentukan kalus ertumbuhan aringan berlanut dan lingkaran tulang raan tumbuh men&apai sisi lain sampai &elah sudah terhubungkan. Fragmen patahan tulang digabungkan dengan aringan fibrus, tulang raan dan tulang serat imatur. Bentuk kalus dan 2olume
yang
dibutuhkan
untuk
menghubungkan
defek-se&ara
langsung
berhubungan dengan umlah kerusakan dan pergeseran tulang. d)
3sifikasi embentukan kalus mulai mengalami penulangan dalam - minggu patah tulang melalui proses penulangan endokondrial.
e)
*. Eti$"$&i Fraktur Raius enyebab paling umum fraktur adalah $ - Benturantrauma langsung pada tulang antara lain $ ke&elakaan lalu lintasatuh. - Kelemahankerapuhan struktur tulang akibat gangguan penyakti seperti osteoporosis, kanker tulang yang bermetastase.
+. Pat$fisi$"$&i Fraktur Raius
Fraktur kaput radii sering teradi akibat atuh dan tangan menyangga dengan siku ekstensi. Bila terkumpul banyak darah dalam sendi siku (hemarthosis) harus diaspirasi untuk mengurangi nyeri dan memungkinkan gerakan aal. Bila fraktur mengalami pergeseran dilakukan pembedahan dengan eksisi kaput radii bila perlu. aska operasi lengan dimobilisasi dengan bebat gips posterior dan sling. Fraktur pada batang radius dan ulna (pada batang lengan baah) biasanya teradi pada anak-anak. Baik radius maupun ulna keduanya dapat mengalami patah. ada setiap ketinggian, biasanya akan mengalami pergeseran bila kedua tulang patah. 4engan adanya fraktur dapat menyebabkan atau menimbulkan kerusakan pada beberapa
bagian.
Kerusakan
pada
periosteum
dan
sumsum
tulang
dapat
mengakibatkan keluarnya sumsum tulang terutama pada tulang panang. 'umsum kuning yang keluar akibat fraktur terbuka masuk ke dalam pembuluh darah dan mengikuti aliran darah sehingga mengakibatkan emboli lemak. !pabila emboli lemak ini sampai pada pembuluh darah yang sempit dimana diameter emboli lebih besar daripada diameter
pembuluh
darah
maka
akan
teradi
hambatan
aliran
darah
yang
mengakibatkan perubahan perfusi aringan. Kerusakan pada otot atau aringan lunak dapat menimbulkan nyeri yang hebat karena adanya spasme otot di sekitarnya. 'edangkan kerusakan pada tulang itu sendiri mengakibatkan perubahan sumsum tulang (fragmentasi tulang) dan dapat menekan persyaratan di daerah tulang yang fraktur sehingga menimbulkan gangguan syaraf ditandai dengan kesemutan, rasa baal dan kelemahan.
,. Tana an Ge-a"a Fraktur Raius a)
Cyeri hebat pada daerah fraktur dan nyeri bertambah bila ditekandiraba.
b)
idak mampu menggerakkan lengantangan.
&)
'pasme otot.
d)
erubahan bentukposisi berlebihan bila dibandingkan pada keadaan normal.
e)
!datidak adanya luka pada daerah fraktur.
f)
Kehilangan sensasi pada daerah distal karena teradi epitan syarat oleh fragmen tulang.
g)
Krepitasi ika digerakkan.
h)
erdarahan.
i)
Dematoma.
)
'yok
k)
Keterbatasan mobilisasi.
. Pe%eriksaan Dia&n$stik Fraktur Raius 1.
Foto rontgen pada daerah yang di&urigai fraktur.
.
emeriksaan lainnya yang uga merupakan persiapan operasi antara lain $ 4arah lengkap, +olongan darah, :asa pembekuan dan perdarahan, 5K+, Kimia darah.
/. T)era0iPenata"aksanaan Meik !da beberapa prinsip dasar yang harus dipertimbangkan pada saat menangani fraktur $ a)
b)
=
emasangan gips ?ntuk mempertahankan posisi fragmen tulang yang fraktur.
=
&)
4ebridemen, ?ntuk mempertahankanmemperbaiki keadaan aringan lunak sekitar fraktur pada keadaan luka sangat parah dan tidak beraturan.
d)
e)
erlu dilakukan mobilisasi Kemandirian bertahap.
2. TERAPI DAN PENATALAKSANAN KEPERA3ATAN !gar hasil tindakan memberikan hasil yang [email protected]+oal7 dari tindakan bedah orthopaedi adalah ma@imum rehabilitasi penderita se&ara utuh (6:a@imum rehabillitation of patients as a hole7).
indakan yang harus diperhatikan agar ektremitas dapat berfungsi sebaikbaiknya maka penanganan pada trauma ektremitas meliputi / hal (/ <) yaitu $ a. <5*3+C%%3C ?ntuk dapat bertindak dengan baik, maka pada trauma ektremitas perlu diketahui kelainan yang teradi akibat &edernya. Baik aringan lunak maupun tulangnya dengan &ara mengenali tanda-tanda dan gangguan fungsi aringan yang mengalami &edera. =
Fraktur merupakan akibat dari sebuah kekerasan
yang dapat menimbulkan
kerusakan pada tulang ataupun aringan lunak sekitarnya. =
4ibedakan antara trauma tumpul dan taam. ada umumnya trauma tumpul akan memberikan kememaran yang 6diffuse7 pada aringan lunak termasuk gangguan neuro2askuler yang akan menentukan ektremitas. b. <54?*%3C !dalah tindakan mengembalikan ke posisi semula, tindakan ini diperlukan agar sebaik mungkin kembali ke bentuk semula agar dapat berfungsi kembali sebaik mungkin . enyembuhan memerlukan aktu dan untuk mempertahankan hasil reposisi(retaining) penting dipikirkan tindakan berikutnya agar rehabilitasi dapat memberikan hasil sebaik mungkin. &. <5!%C%C+ !dalah tindakan imobilisasi untuk memberi istirahat pada anggota gerak yang sehat mendapatkan kesembuhan. %mobilisasi yang tidak ade>uat dapat memberikan dampak pada penyembuhan dan rehabilitasi. d. <5D!B%##%!'% !dalah mengembalikan kemampuan dari anggotaalat yang sakit&edera agar dapat berfungsi kembali. Falsafah lama mengenai rehabilitasi ialah suatu tindakan setelah kuratif dan hanya mengatasi kendala akibat se>uaele atau ke&a&atan padahal untuk mengembalikan fungsi sebaiknya rehabilitasi, yang menekankan pada fungsi, akan lebih berhasil bila dapat dilaksanakan se&ara dini, men&egah timbulnya ke&a&atan. e. 4%'#3K!'% 4islokasi sendi perlu dilakukan reposisi segera karena akibat dari penundaan akan dapat menimbulkan keadaan a2askuler nekrosis dari bonggol tulang yang menyebabkan nyeri pada persendian serta kekakuan sendi. 4alam fase sho&k lokal (antara "-0 menit) dimana teradi relaksasi dari otot sekitar sendi dan rasa baal (hypestesia) reposisi dapat dilakukan tanpa narkose, leat dari fase sho&k lokal diperlukan tindakan dengan pembiusan untuk mendapatkan relaksasi aktu
melakukan reposisi. !pabila tidak berhasil maka perlu dipikirkan teradi 6button hole ruptur7 dari kapsul (simpai) sendi yang dapat 6Emen&ekik7 sirkulasi perdarahan daerah bonggol sendi, hal ini memerlukan tindakan reposisi terbuka. ?ntuk mendapatkan lingkup gerak sendi yang baik, maka selama dilakukan imobilisasi diberikan latihan isometrik kontraksi otot guna men&egah7disuse !throphy7.
14. K$%0"ikasi Fraktur Raius 1.
Komplikasi aal setelah fraktur adalah syok. Bisa berakibat fatal dalam beberapa am setelah &edera.
.
'indroma kompartemen :asalah yang teradi saat perfusi aringan dalam otot kurang dari yang dibutuhkan untuk kehidupan aringan. -
romboemboli %nfeksi.
B.
KONSEP ASUHAN KEPERA3ATAN
1.
engkaian
a.
ola persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan Kebiasaan berakti2itas tanpa pengamanan memadai. !danya kegiatan yang beresiko &edera. !danya riayat penyakit yang bisa menyebabkan atuh.
b.
ola nutrisi metabolik !danya gangguan nafsu makan karena nyeri.
&.
ola tidur dan istirahat ola tidur terganggu karena nyeri.
d.
ola akti2itas dan latihan !da riayat atuhterbentur ketika sedang berakti2itaske&elakaan lain. idak kuat menahan beban. !da perubahan bentukpemendekan pada bagian yang kontraktur.
e.
ola persepsi dan kognitif Biasanya mengeluh nyeri pada daerah fraktur :engeluh kesemutanbaal Kurang pemahaman tentang keadaan luka dan prosedur tindakan.
f.
ola konsep diri dan persepsi diri !danya ungkapan ketidakberdayaan karena &edera.
g.
ola hubungan peran eran terganggu karena adanya nyeri. Ke&emasan akan tidak mampu menalankan keaiban memenuhi kebutuhan keluarga.
h.
ola mekanisme koping dan toleransi terhadap stres. 5kspresi sedih :erasa terasing di rumah sakit. Kai ke&emasan klien.
.
4iagnosa Keperaatan 1.
1.
")
re-3perasi 1)
Cyeri b.d spasme otot, kerusakan akibat fraktur.
)
Ketidakmampuan berakti2itas b.d fraktur dan &idera aringan sekitar.
)
/)
+angguan pola tidur b.d nyeri.
ost 3perasi 1)
Cyeri b.d luka operasi.
)
)
Ketidakmampuan berakti2itas b.d pemasangan gips dan fiksasi.
/)
Kurang pengetahuan klien tentang perubahan tingkat akti2itas yang boleh dilakukan dan peraatannya saat di rumah. )
+angguan harga diri b.d perubahan peran dan perubahan bentuk fisik atau tubuh.
.
eren&anaan Keperaatan
a. re-3perasi 1.
Cyeri b.d spasme otot, kerusakan akibat fraktur.
=
Cyeri berkurang atau terkontrol
=
Klien mengatakan nyeri berkurang.
=
5kspresi aah tenang.
3bser2asi tanda-tanda 2ital (4, ', C, )
< eningkatan tanda-tanda 2ital menunukkan adanya nyeri. )
Kai keluhan nyeri klien $ lokasi, intensitas, karakteristik.
< :enentukan tindakan yang tepat sesuai kebutuhan klien. )
Beri posisi yang nyaman sesuai anatomi tubuh manusia.
< osisi sesuai anatomi tubuh membantu relaksasi sehingga mengurangi rasa nyeri. /)
!arkan teknik relaksasi nafas dalam.
< Cafas dalam mengendorkan ketegangan syaraf. ")
ertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring, gips.
< :enghilangkan nyeri dan men&egah kesalahan posisi tulang yang &edera. )
Beri therapi analgetik sesuai program medik.
< !nalgetik menghambat pembentukan prostaglandin pada otak dan aringan perifer.
.
Ketidakmampuan berakti2itas b.d fraktur dan &idera aringan sekitar.
=
Kebutuhan hygiene, nutrisi dan eliminasi.
=
Klien dapat melakukan akti2itas se&ara bertahap sesuai kemampuan klien dan sesuai program medik.
Kai tingkat kemampuan berakti2itas klien.
< :enentukan inter2ensi yang sesuai dengan kebutuhan klien. )
3bser2asi tanda-tanda 2ital (4, ', C, )
< 'ebagai data dasar dalam melakukan tindakan keperaatan. )
Bantu klien dalam pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat dilakukan sendiri.
< Kerasama antara peraat dan klien mengefektifkan ter&apainya hasil dari tindakan keperaatan. /)
4ekatkan alat-alat yang dibutuhkan.
< Klien dapat memenuhi kebutuhan yang dapat dilakukan sendiri dengan &epat.
")
#ibatkan keluarga dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien.
< :embantu memenuhi kebutuhan klien.
.
=
%nfeksi tidak teradi
=
idak ada kemerahan, pus, peradangan
=
#eukosit dalam batas normal
=
anda-tanda 2ital stabil.
3bser2asi tanda-tanda 2ital (', 4, C, )
< eningkatan tanda-tanda 2ital menunukkan adanya infeksi. )
aga daerah luka tetap bersih dan kering.
< #uka yang kotor dan basah menadi media yang baik bagi perkembangbiakan bakteri. )
utup daerah luka dengan kasa steril.
< Kasa steril menghambat masuknya kuman ke dalam luka. /)
< :en&egah dan menghambat perkembangbiakan bakteri. ")
Beri therapi antibiotik sesuai program medik.
< !ntibiotik menghambat hidup dan berkembang biaknya bakteri.
(.
P$st5O0erasi 1.
Cyeri b.d luka operasi
=
Cyeri berkurang sampai dengan hilang.
=
5kspresi aah tenang.
3bser2asi tanda-tanda 2ital (4, ', C, )
< eningkatan tanda-tanda 2ital menunukkan adanya nyeri. )
Kai keluhan, lokasi, intensitas dan karakteristik nyeri.
< :enentukan tindakan yang tepat sesuai kebutuhan klien. )
!arkan tehnik relaksasi nafas dalam.
< Cafas dalam dapat mengendorkan ketegangan sehingga dapat mengurangi rasa nyeri. /)
Beri posisi yang nyaman pada tulang yang fraktur sesuai anatomi.
< osisi anatomi membuat rasa nyaman dan melan&arkan sirkulasi darah. ")
!nurkan klien untuk imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring.
< :engurangi nyeri dan men&egah kesalahan posisi tulang. )
Beri therapi analgetik sesuai program medik.
< :enghambat dan menekan rangsang nyeri ke otak.
.
Ketidakmampuan berakti2itas b.d pemasangan gips atau fiksasi.
=
Kebutuhan hygiene, nutrisi, dan eliminasi terpenuhi.
=
Klien dapat melakukan akti2itas se&ara bertahap sesuai kemampuan klien dan sesuai program medik.
3bser2asi tanda-tanda 2ital (', C, 4, )
< 'ebagai data dasar untuk menentukan tindakan keperaatan. )
Kai tingkat kemampuan klien dalam berakti2itas se&ara mandiri.
< :enentukan tindakan keperaatan sesuai kondisi klien. )
Bantu klien dalam pemenuhan kebutuhan hygiene nutrisi, eliminasi yang tidak
dapat dilakukan sendiri. < Kerasama antara peraat dan klien yang baik mengefektif-kan pen&apaian hasil dari tindakan keperaatan yang dilakukan. /)
4ekatkan alat-alat dan bel yang dibutuhkan klien.
< Klien dapat segera memenuhi kebutuhan yang dapat dilakukan sendiri. ")
#ibatkan keluarga dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien.
< Kerasama antara peraat dan keluarga klien akan membantu dalam men&apai hasil yang diharapkan. )
!nurkan dan bantu klien untuk mobilisasi fisik se&ara bertahap sesuai
kemampuan klien dan sesuai program medik. < :obilisasi dini se&ara bertahap membantu dalam proses penyembuhan.
.
=
Komplikasi setelah operasi tidak teradi.
Kai keluhan klien
< :engetahui masalah klien. )
3bser2asi tanda-tanda 2ital (4, C)
< ?ntuk mendeteksi adanya tanda-tanda aal komplikasi. )
!nurkan klien mobilisasi se&ara bertahap
< :eningkatkan pergerakan sehingga dapat melan&arkan aliran darah. /)
Kolaborasi dengan dokter.
< :engetahui dan mendapatkan penanganan dengan tepat.
/.
=
%nfeksi post operasi tidak teradi.
=
Klien tidak mengalami infeksi tulang.
3bser2asi tanda-tanda 2ital (4, C, ', )
< eningkatan tanda-tanda 2ital menunukkan adanya infeksi. )
< :en&egah dan menghambat berkembang biaknya bakteri. )
utup daerah luka dengan kasa steril.
< Kasa steril menghambat masuknya kuman dalam luka. /)
aga daerah luka tetap bersih dan kering.
< #uka yang kotor dan basah menadi media yang baik bagi perkembangbiakan bakteri. ")
Beri terapi antibiotik sesuai program medik.
< !ntibiotik menghambat hidup dan berkembang biaknya bakteri.
".
Kurang pengetahuan tentang perubahan tingkat akti2itas yang boleh dilakukan dan peraatan di rumah b.d kurang informasi.
=
Klien dapat mengetahui akti2itas yang boleh dilakukan dan peraatan saat di rumah.
Kai tingkat pengetahuan klien tentang penatalaksanaan peraatan di rumah.
< :engukur seauh mana tingkat pengetahuan klien. )
!arkan dan anurkan klien untuk melakukan latihan pasif dan aktif se&ara
teratur. < 4engan latihan aktif dan pasif diharapkan men&egah teradinya kontraktur pada tulang. )
Berikan kesempatan pada klien untuk dapat bertanya.
< Dal kurang elas dapat diklarifikasikan kembali. /)
!nurkan klien untuk mentaati terapi dan kontrol tepat aktu.
< :en&egah keadaan yang dapat memperburuk keadaan fraktur. ")
!nurkan klien untuk tidak mengangkat beban berat pada tangan yang fraktur.
< :en&egah stres tulang.
/.
4is&harge lanning
a. !nurkan klien untuk meneruskan latihan aktif dan pasif yang telah diperoleh selama klien diraat di rumah sakit. b. !nurkan klien untuk tidak mengangkat beban berat pada tangan yang fraktur, bila memang terpaksa lebih baik dengan menggeser saa. &. !nurkan klien untuk mengkonsumsi K, tinggi kalsium, tinggi 2itamin untuk proses penyembuhan tulang. d. !nurkan klien untuk mentaati terapi pengobatan dan kontrol yang tepat aktu.
4!F!< ?'!K! Brunner and 'uddarth (00). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah . 5disi 8 2olume , akarta.
enerbit
Buku
Kedokteran
5+*.
Bla&k, oy&e : (199;). Medical Surgical Nursing, Clinical Management for Continuity of Care. "th edition,
rd 2olume.
hiladelphia.
G.B
'aunders
*ompany.
*arpenito, #ynda ual (199;). Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada raktek Klinis . 5disi keenam, 4oengoes,
akarta. :arilynn.
5
enerbit
Buku
Kedokteran
(000). !encana Asuhan Keperawatan
"
edoman
5+*. untuk
erencanaan dan endokumentasian erawatan asien . 5disi , akarta. enerbit Buku
Kedokteran
5+*.
52elyn. *. ear&e (1999). Anatomi dan #isiologi untuk aramedis. *etakan ke-, akarta. enerbit
.
+ramedia
ustaka
?mum.
ri&e, 'yl2ia. ! (199"). atofisiologi " Konsep Klinis roses$proses enyakit . 5disi / buku . akarta. enerbit Buku Kedokteran 5+*.