Judul : Formulasi Gel Ekstrak Etanol Daun Songgolangit (Tridax ( Tridax procumbens procumbens L) Untuk Pengobatan Nyeri Sendi Terada! Tikus Puti Jantan
"#" $ PEND#%ULU#N
$&$ $&$ Lata Latarr "ela "elaka kang ng
Indone Indonesia sia memilik memilikii kekay kekayaan aan keanek keanekara aragam gaman an hayati hayati yang yang luar luar biasa, biasa, yaitu yaitu sekit sekitar ar 40.0 40.000 00 jenis jenis tumb tumbuh uhan an dan dan juml jumlah ah terse tersebu butt seki sekita tarr 1300 1300 diantaranya digunakan sebagai obat tradisional dapat dikembangkan secara luas luas (Rus (Rustam tam et al ,200!. ,200!. "euntungan penggunaan obat tradisional adalah antara lain karena bahan bakunya mudah diperoleh dan harganya murah. #bat tradi tradisio siona nall memp mempun uny yai makn maknaa yang yang sanga sangatt pent pentin ing g karen karenaa di sampi samping ng ketida ketidakma kmampu mpuan an masya masyaraka rakatt untuk untuk memper memperole oleh h obat$o obat$obat bat moder modern, n, juga juga karena obat tradisional adalah obat bebas yang dapat diperoleh tanpa resep dokt dokter er
(%ud (%udjar jar&o &oto to,1 ,1'' ''2! 2!..
iba iband ndin ingk gkan an
obat$ obat$ob obat at
mode modern rn,,
mema memang ng
tanaman tanaman obat memiliki beberapa kelebihan, kelebihan, antara lain) e*ek sampingny sampingnyaa relati* rendah, dalam suatu ramuan dengan komponen berbeda memiliki e*ek salin saling g mend menduk ukun ung, g, pada pada satu satu tanam tanaman an memi memili liki ki lebi lebih h dari dari satu satu e*ek e*ek *arma *armako kolo logi gi serta serta lebih lebih sesua sesuaii untu untuk k peny penyak akit it$pe $peny nyak akit it metab metabol olik ik dan dan degenerati* ("atno dan %ramono, tanpa tahun!. %otensi yang besar ini harus di*ikirkan agar penggunaan tanaman obat dapat menunjang kebutuhan akan
obat$obatan yang semakin mendesak dan untuk mendapatkan obat pengganti jika resistensi obat sintetik terjadi secara meluas. %enelitian akan tanaman obat obat ini ini telah telah berk berkem emba bang ng luas luas di bebe beberap rapaa nega negara ra sepe sepert rtii +ina +ina,, Indi India, a, hailand, "orea dan -epang (ein, 200/!. ulma, banyak yang berkhasiat sebagai tanaman obat. alah satu gulma tersebut adalah songgolangit (Tridax ( Tridax procumbens procumbens !. kstrak tumbuhan ini mengandung senya&a *laonoid yang memiliki khasiat analgesik. %ada dosis 300 mg5kg ekstrak etanol daun songgolangit berkhasiat menghilangkan nyeri pada tikus yang sudah terbukti pada penelitian yang dilakukan %atel et al ., ., (2011!. (2011!. 6laonoid berperan sebagai sebagai analgesik, analgesik, mekanisme mekanisme kerjanya kerjanya adalah menghambat kerja en7im siklooksigenase, dengan demikian akan mengurangi produksi prostaglandin oleh asam arakidonat sehingga mengurangi rasa nyeri, selain itu *laonoid juga menghambat degranulasi neutro*il sehingga akan menghambat pengeluaran sitokin, radikal bebas, serta en7im yang berperan dalam peradangan (%atel, 2008!. Rasa Rasa nyeri nyeri hanya hanya merupa merupakan kan suatu suatu gejala, gejala, *ungsi *ungsiny nyaa memberi memberi tanda tanda tentan tentang g adany adanyaa ganggu gangguan$ an$gan ganggu gguan an di tubuh tubuh seperti seperti perada peradanga ngan, n, in*eksi in*eksi kuman kuman atau kejang otot. Rasa nyeri nyeri yang disebabkan disebabkan rangsang mekanis mekanis atau kimia&i, kimia&i, kalor atau listrik, listrik, yang dapat menimbulka menimbulkan n kerusakan kerusakan jaringan dan melepaskan 7at yang disebut mediator nyeri (9nie*, 1'':!. 9nalgesik adalah senya&a yang dalam dosis terapetik meringankan atau menekan rasa nyeri, tanpa tanpa memilik memilikii kerja kerja aneste anestesi si umum umum (;utsch (;utschler ler,, 1''1!. 1''1!. *ek *ek analge analgesik sik parasetamol dapat menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai
obat$obatan yang semakin mendesak dan untuk mendapatkan obat pengganti jika resistensi obat sintetik terjadi secara meluas. %enelitian akan tanaman obat obat ini ini telah telah berk berkem emba bang ng luas luas di bebe beberap rapaa nega negara ra sepe sepert rtii +ina +ina,, Indi India, a, hailand, "orea dan -epang (ein, 200/!. ulma, banyak yang berkhasiat sebagai tanaman obat. alah satu gulma tersebut adalah songgolangit (Tridax ( Tridax procumbens procumbens !. kstrak tumbuhan ini mengandung senya&a *laonoid yang memiliki khasiat analgesik. %ada dosis 300 mg5kg ekstrak etanol daun songgolangit berkhasiat menghilangkan nyeri pada tikus yang sudah terbukti pada penelitian yang dilakukan %atel et al ., ., (2011!. (2011!. 6laonoid berperan sebagai sebagai analgesik, analgesik, mekanisme mekanisme kerjanya kerjanya adalah menghambat kerja en7im siklooksigenase, dengan demikian akan mengurangi produksi prostaglandin oleh asam arakidonat sehingga mengurangi rasa nyeri, selain itu *laonoid juga menghambat degranulasi neutro*il sehingga akan menghambat pengeluaran sitokin, radikal bebas, serta en7im yang berperan dalam peradangan (%atel, 2008!. Rasa Rasa nyeri nyeri hanya hanya merupa merupakan kan suatu suatu gejala, gejala, *ungsi *ungsiny nyaa memberi memberi tanda tanda tentan tentang g adany adanyaa ganggu gangguan$ an$gan ganggu gguan an di tubuh tubuh seperti seperti perada peradanga ngan, n, in*eksi in*eksi kuman kuman atau kejang otot. Rasa nyeri nyeri yang disebabkan disebabkan rangsang mekanis mekanis atau kimia&i, kimia&i, kalor atau listrik, listrik, yang dapat menimbulka menimbulkan n kerusakan kerusakan jaringan dan melepaskan 7at yang disebut mediator nyeri (9nie*, 1'':!. 9nalgesik adalah senya&a yang dalam dosis terapetik meringankan atau menekan rasa nyeri, tanpa tanpa memilik memilikii kerja kerja aneste anestesi si umum umum (;utsch (;utschler ler,, 1''1!. 1''1!. *ek *ek analge analgesik sik parasetamol dapat menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai
sedang (ubaidi, 1'80!. %arasetamol merupakan salah satu analgesik yang umum digunakan. Rasa Rasa nyeri nyeri merupa merupakan kan masalah masalah yang umum umum terjadi terjadi di masyarak masyarakat at dan salah satu penyebab paling sering pasien datang berobat ke dokter karena rasa nyeri nyeri mengga menggangg nggu u *ungsi *ungsi sosial sosial dan kualit kualitas as hidup hidup pender penderita itany nya. a.
<# yang melibatkan lebih dari 2/.000 pasien dari 14 negara menunjukkan 22= pasien menderita nyeri, minimal selama : bulan. %ada populasi orang tua, prealensi nyeri meningkat menjadi /0= (;ara77itil, 200:!. ?yeri adalah suatu sensasi yang tidak menyenangkan dan bisa dirasakan sebagai sebagai rasa sakit. sakit. ?yeri ?yeri dapat dapat timbul timbul di bagian bagian tubuh tubuh manapu manapun n sebaga sebagaii respon respon terhad terhadap ap stimulu stimuluss yang yang berbah berbahaya aya bagi bagi tubuh, tubuh, seperti seperti suhu suhu yang yang terlalu panas atau terlalu dingin, tertusuk benda tajam, patah tulang, dan lain$ lain. lain. Rasa Rasa nyeri nyeri timbul timbul apabil apabilaa terjadi terjadi kerusa kerusakan kan jaringa jaringan n akibat akibat luka, luka, terbentur, terbakar, dan lain sebagainya.
digunakan
untuk
menghambat
atau
mengurangi
rasa
nyeri
tanpa
menghilangkan kesadaran aat ini telah banyak beredar obat$obatan sintetis seperti obat anti in*lamasi non steroid (9I?!. ebanyak 2/= obat yang dijual bebas di pasaran adalah analgetik asetamino*en. #bat ini banyak dipakai untuk bayi, anak$anak, de&asa, dan orang lanjut usia untuk keluhan nyeri ringan dan demam ("ee, 1''4!. #bat$obat analgetika adalah kelompok obat yang memiliki aktiitas menekan atau mengurangi rasa nyeri. *ek ini dapat dicapai dengan berbagai macam cara, seperti menekan kepekaan reseptor rasa nyeri (misalnya dengan anestesi! terhadap rangsang nyeri mekanik, termik, listrik atau kimia&i di pusat atau peri*er, atau dengan cara menghambat pembentukan prostaglandin sebagai mediator sensasi nyeri. %enggunaan obat$obatan sintetik golongan analgetik dalam jangka panjang dapat menghilangkan keluhan nyeri, namun tidak sedikit menimbulkan e*ek samping. #bat$obat analgetik mempunyai beberapa e*ek samping yang mengganggu, antara lain adiksi, untuk obat golongan opioid (<. ardjono, 0. antoso,
menyebabkan perdarahan saluran cerna, gangguan asam$basa,
menghambat
ekskresi
asam
urat,
perpanjangan
masa
perdarahan,
agranulositosis, anemia aplastik dan gangguan *ungsi trombosit. *ek samping
lain
obat$obat
analgetik
yaitu
dapat
menimbulkan
reaksi
hipersensitiitas yang terjadi pada beberapa orang serta mengganggu *ungsi
lier, ginjal, dan pankreas. (6reddy >ilmana, 1''/A
organik, masing$masing terbungkus dan saling
terserap oleh cairan. ;enurut 9nsel, gel dide*inisikan sebagai suatu sistem setengah padat yang terdiri dari suatu disperse yang tersusun baik dari partikel anorganik yang terkecil atau molekul organic yang besar dan saling diresapi cairan. %engolongan (isperse istem!, (achman, hal 4':!
9. Berdasarkan si*at *asa koloid ) 1. el anorganik, contoh ) bentonit magma 2. el organik, pembentuk gel berupa polimer B. Berdasarkan si*at pelarut )
a.
b. #rganogel (pelarut bukan air5pelarut organik!. +ontoh ) plastibase (suatu polietilen dengan B; rendah yang terlarut dalam minyak mineral dan didinginkan secara shock cooled), dan dispersi logam stearat dalam minyak. c. Derogel
el yang telah padat dengan konsentrasi pelarut yang rendah diketahui sebagai Eerogel. Derogel sering dihasilkan oleh eaporasi pelarut, sehingga sisaFsisa kerangka gel yang tertinggal. "ondisi ini dapat dikembalikan pada keadaan semula dengan penambahan agen yang mengimbibisi, dan mengembangkan matriks gel. +ontoh ) gelatin kering, tragakan ribbons dan acacia tears, dan sellulosa kering dan polystyrene. +. Berdasarkan bentuk struktur gel)
1.
"umparan acak
2.
3.
Batang
4. Bangunan kartu . Berdasarkan jenis *ase terdispersi (6I IC, ansel!)
a.
el *ase tunggal, terdiri dari makromolekul organik yang tersebar serba sama dalam suatu cairan sedemikian hingga tidak terlihat adanya ikatan antara molekul makro yang terdispersi dan cairan. el *ase tunggal dapat dibuat dari makromolekul sintetik (misal karbomer! atau dari gom alam (misal tragakan!. ;olekul organik larut dalam *asa kontinu.
b. el sistem dua *asa, terbentuk jika masa gel terdiri dari jaringan partikel kecil yang terpisah. alam sistem ini, jika ukuran partikel dari *ase terdispersi relati* besar, masa gel kadang$kadang
dinyatakan sebagai magma. %artikel anorganik tidak larut, hampir secara keseluruhan terdispersi pada *asa kontinu. 'egunaan
(Laman$*+*&
Parmaeuitial
Dosage
System&
Dys!erse system& ,olume - al .*/ 0 .*1)
1. el merupakan suatu sistem yang dapat diterima untuk pemberian oral, dalam bentuk sediaan yang tepat, atau sebagai kulit kapsul yang dibuat dari gelatin dan untuk bentuk sediaan obat long F acting yang diinjeksikan secara intramuskular. 2. elling agent biasa digunakan sebagai bahan pengikat pada granulasi tablet, bahan pelindung koloid pada suspensi, bahan pengental pada sediaan cairan oral, dan basis suppositoria. 3. Gntuk kosmetik, gel telah digunakan dalam berbagai produk kosmetik, termasuk pada shampo, par*um, pasta gigi, dan kulit F dan sediaan pera&atan rambut. 4. el dapat digunakan untuk obat yang diberikan secara topikal (non streril! atau dimasukkan ke dalam lubang tubuh atau mata (gel steril! (6I IC, hal 8! 'euntungan dan 'ekurangan Sediaan Gel& 1. "euntungan sediaan gel )
Gntuk hidrogel ) e*ek pendinginan pada kulit saat digunakanA penampilan sediaan yang jernih dan eleganA pada pemakaian di kulit setelah kering meninggalkan *ilm tembus pandang, elastis, daya lekat tinggi yang tidak menyumbat pori sehingga pernapasan
pori tidak tergangguA mudah dicuci dengan airA pelepasan obatnya baikA kemampuan penyebarannya pada kulit baik. 3. "ekurangan sediaan gel )
a. Gntuk hidrogel ) harus menggunakan 7at akti* yang larut di dalam
air
sehingga
diperlukan
penggunaan
peningkat
kelarutan seperti sur*aktan agar gel tetap jernih pada berbagai perubahan temperatur, tetapi gel tersebut sangat mudah dicuci atau hilang ketika berkeringat, kandungan sur*aktan yang tinggi dapat menyebabkan iritasi dan harga lebih mahal. b. %enggunaan emolien golongan ester harus diminimalkan atau dihilangkan untuk mencapai kejernihan yang tinggi. c. Gntuk hidroalkoholik ) gel dengan kandungan alkohol yang tinggi dapat menyebabkan pedih pada &ajah dan mata, penampilan yang buruk pada kulit bila terkena pemaparan cahaya matahari, alkohol akan menguap dengan cepat dan meninggalkan *ilm yang berpori atau pecah$pecah sehingga tidak semua area tertutupi atau kontak dengan 7at akti*. Si2at atau 'arakteristik Gel (laman .*1 0 .**)
1. at pembentuk gel yang ideal untuk sediaan *armasi dan kosmetik ialah inert, aman dan tidak bereaksi dengan komponen lain. 2. %emilihan bahan pembentuk gel harus dapat memberikan bentuk padatan yang baik selama penyimpanan tapi dapat
rusak segera ketika sediaan diberikan kekuatan atau daya yang disebabkan oleh pengocokan dalam botol, pemerasan tube, atau selama penggunaan topikal. 3. "arakteristik gel harus disesuaikan dengan tujuan penggunaan sediaan yang diharapkan. 4.
%enggunaan bahan pembentuk gel yang konsentrasinya sangat tinggi atau B; besar dapat menghasilkan gel yang sulit untuk dikeluarkan atau digunakan!.
/. el dapat terbentuk melalui penurunan temperatur, tapi dapat juga pembentukan gel terjadi satelah pemanasan hingga suhu tertentu. +ontoh polimer seperti ;+, <%;+ dapat terlarut hanya pada air yang dingin yang akan membentuk larutan yang kental dan pada peningkatan suhu larutan tersebut akan membentuk gel. :. 6enomena pembentukan gel atau pemisahan *ase yang disebabkan oleh pemanasan disebut thermogelation. Si2at dan karakteristik gel adala sebagai berikut (Dis!erse system): 1. &elling
el dapat mengembang karena komponen pembentuk gel dapat mengabsorbsi larutan sehingga terjadi pertambahan olume. %elarut akan berpenetrasi diantara matriks gel dan terjadi interaksi antara pelarut dengan gel. %engembangan gel
kurang sempurna bila terjadi ikatan silang antar polimer di dalam matriks gel yang dapat menyebabkan kelarutan komponen gel berkurang. 2. ineresis
uatu proses yang terjadi akibat adanya kontraksi di dalam massa gel. +airan yang terjerat akan keluar dan berada di atas permukaan gel. %ada &aktu pembentukan gel terjadi tekanan yang elastis, sehingga terbentuk massa gel yang tegar. ;ekanisme terjadinya kontraksi berhubungan dengan *ase relaksasi akibat adanya tekanan elastis pada saat terbentuknya gel.
9danya
mengakibatkan
perubahan jarak
antar
pada
ketegaran
matriks
berubah,
gel
akan
sehingga
memungkinkan cairan bergerak menuju permukaan. ineresis dapat terjadi pada hidr ogel maupun organogel. 3. *ek suhu
*ek suhu mempengaruhi struktur gel. el dapat terbentuk melalui penurunan temperatur tapi dapat juga pembentukan gel terjadi setelah pemanasan hingga suhu tertentu. %olimer separti ;+, <%;+, terlarut hanya pada air yang dingin membentuk larutan yang kental. %ada peningkatan suhu larutan tersebut membentuk gel. 6enomena pembentukan gel atau pemisahan *ase yang disebabkan oleh pemanasan disebut thermogelation.
4. *ek elektrolit
"onsentrasi elektrolit yang sangat tinggi akan berpengaruh pada gel hidro*ilik dimana ion berkompetisi secara e*ekti* dengan koloid terhadap pelarut yang ada dan koloid digaramkan (melarut!. el yang tidak terlalu hidro*ilik dengan konsentrasi elektrolit kecil akan meningkatkan rigiditas gel dan mengurangi &aktu untuk menyusun diri sesudah pemberian tekanan geser. el ?a$alginat akan segera mengeras dengan adanya sejumlah konsentrasi ion kalsium yang disebabkan karena terjadinya pengendapan parsial dari alginat sebagai kalsium alginat yang tidak larut. /. lastisitas dan rigiditas
i*at ini merupakan karakteristik dari gel gelatin agar dan nitroselulosa, selama trans*ormasi dari bentuk sol menjadi gel terjadi peningkatan elastisitas dengan peningkatan konsentrasi pembentuk gel. Bentuk struktur gel resisten
terhadap
perubahan atau de*ormasi dan mempunyai aliran iskoelastik. truktur
gel
dapat
bermacam$macam
tergantung
dari
komponen pembentuk gel. :. Rheologi
arutan pembentuk gel (gelling agent! dan dispersi padatan yang ter*lokulasi memberikan si*at aliran pseudoplastis yang khas, dan menunjukkan jalan aliran non F ?e&ton yang
dikarakterisasi oleh penurunan iskositas dan peningkatan laju aliran. Berdasarkan latar belakang diatas, maka pada penelitian ini akan dibuat suatu sediaan gel dari ekstrak etanol daun songgolangit (Tridax procumbens ! untuk pengobatan nyeri sendi terhadap tikus putih jantan. $&- 3umusan masala
1. 6ormula manakah dengan ariasi konsentrasi yang paling baik dalam pembuatan sediaan gel analgetik ekstrak etanol daun songgolangit (Tridax procumbens ! untuk pengobatan nyeri sendi pada tikus putih jantanH 2. 9pakah gel ekstrak etanol daun songgolangit (Tridax procumbens ! masih memiliki e*ek analgetik dalam pengobatan nyeri sendi pada tikus putih jantan H $&4 Tu5uan !enelitian
1. ;engetahui *ormula dengan ariasi konsentrasi paling baik dalam pembuatan sediaan gel analgetik ekstrak etanol daun songgolangit ( Tridax procumbens ! untuk pengobatan nyeri sendi pada tikus putih jantan.
2. Gntuk mengetahui gel ekstrak daun songgolangit ( Tridax procumbens ! yang masih memiliki e*ek analgetik dalam pengobatan nyeri sendi pada tikus putih jantan.
$&. %6P7TES6S
el ekstrak songgolangit (Tridax procumbens .! mengandung senya&a *laonoid yang memiliki khasiat analgesik. %ada dosis 300 mg5kg ekstrak etanol daun songgolangit berkhasiat menghilangkan nyeri pada tikus yang sudah terbukti pada penelitian yang dilakukan %atel et al ., (2011!.
$&/ 8an2aat !enelitian
analgesik
pada
pengobatan nyeri sendi pada tikus putih jantan serta melihat e*ektiitasnya dibandingkan dengan sediaan analgetik pada ?atrium diklo*enak gel 1=.
$&1 8etode !enelitian
1. 2. 3.
4. /. :.
%ada penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu A %reparasi sampel tudi pre*ormulasi 6ormulasi sediaan gel ekstrak etanol daun songgolangit aluasi sediaan gel Gji aktiitas sediaan gel 9nalisis data "#" 66 T6NJ#U#N PUST#'#
-&$ Daun Songgolangit
-&$&$ 'lasi2ikasi onggolangit (Tridax procumbens ! ?ama umum ) onggolangit, ketumpang (Indonesia!A coat buttons,
tridaE daisy, &ild daisy (Inggris!A kotobukigiku (-epang!A gobesan,
katumpang,londotan,orang
F
aring,
preps,
sida&alah, srunen dan cemondelan (-a&a!A ar entaran
"ingdom uper deisi iisi "elas ub kelas #rdo 6amili enus pesies -&$&-
dan oroto (madura!. ) %lantae (tumbuhan! ) permatophyta (menghasilkan biji! ) ;agnoliophyta (tumbuhan berbunga! ) ;agnoliopsida (berkeping dua5 dikotil! ) 9steridae ) 9sterales ) 9steraceae ) ridaE ) Tridax procumbens
8or2ologi Tanaman
anaman ridaE %rocumbern bentuknya berupa tanaman semak hanya saja sedikit menggerombol dan menjalar. ebagai tanaman tropis, tridaE procumbern terbiasa hidup ditanah yang kurang subur atau dikatakan gersang. +iri F ciri mor*ologi tanaman yang mempunyai nama latin ridaE %rocumbern ini diantaranya ) a. RadiE (akar!
) istemnya akar tunggang, berbentuk tombak dan
mengakar pada pangkalnya serta akar serabutnya mudah patah dan mudah layu bila sudah tercabut dari tempat hidupnya. b. Batang ) ipenya batang basah, bentuknya bulat, permukaan lurus &arna batang hijau kecoklatan serta sepanjang batangnya dipenuhi bulu$bulu halus dan bila tercabut dari tempatnya hidup.
c. aun
) ;emiliki daun tak lengkap merupakan daun
bertangkai karena hanya punya tangkai dan lamina (helaian daun! serta seluruh permukaan daunnya dipenuhi bulu F bulu halus. d. Bunga ) etaknya di ujung, termasuk bunga majemuk terbatas bagian tipe ber&arna putih dan bentuknya bintang, serta berangkap 2 F 3, bunga tepinya ber&arna kuning terang di bagian tengah berbentuk capitulum (bongkol!, serta terdiri dari mahkota ber&arna kuning. e. Buah ) Berupa buah yang kelopaknya tertinggal sebagai pappus (jambul!, sehingga bisa dianggap tanaman ini tidak berubah. *. emen (biji! ) Berupa achene, 1,/$2,/ mm panjangnya dan diameter 0,/$1 mm(tidak termasuk pappusnya!, terdapat pappus (jambul!
dengan
bulu$bulu
halus
atau
bulu
kejur
(bristle!.
;enghasilkan achene (cypselas! yang jumlahnya /0$1/00 per tanaman,
berbentuk
silindris,
coklat
kehitaman,
bulu$bulunya
ber&arna pucat keabu$abuan. %appus pada achene memungkinkan achene untuk diba&a angin ke tempat$tempat lain. mbrionya linear dan tidak ada endosperm. Batang bunganya yang panjang (sampai /0 cm! dan lentur lebih memungkinkan lagi achene terba&a angin sehingga distribusi tanaman ini menjadi luas. %erkecambahannya dirangsang oleh cahaya. elain itu ciri$ciri tanaman songgolangit adalah ) 1. apat tumbuh di tanah berpasir, dengan ketinggian 1./00 mdpl pada dataran rendah 2. inggi tanaman mencapai 40$/ cm
3. ;emiliki dau yang agak lebar dan seluruh bagian permukaan tanaman ditutup rambut kasar yang berasal dari tanaman songgolangit itu sendiri 4. apat tumbuh menjalar karena pada bagian batang ba&ah tanaman ini memunculkan tunas /. Berakar tunggang kuat sehingga mampu menopang tanaman berdiri tegak :. Berbunga tunggal ber&arna putih . eringkali dia tumbuh disela F sela tanaman bunga dikebun, tanaman perkebunan diladang atau tegalan, hidup sebagai tanaman gulma 8. Bahkan seringkali dijumpai hidup merana dipinggir F pinggir jalan hidup bersama rerumputan. i pedesaan, tumbuhan ini biasa hidup ditanah F tanah lapang. ama hidup herbal perdu ini sekitar 2 bulan. etelah itu dia akan mongering tetapi masih meninggalkan pangkal akar yang akan tumbuh lagi bila musim hujan dating. ebagai tanaman perdu, tridaE procumbern hidupnya bergerombol. erutama bila media hidupnya tidak menguntungkan (kurang subur atau banyak tanaman lain!. inggi pohonnya tak lebih dari /0 cm dan disetiap ujung batangnya terdapat sekuntum bunga yang bentuknya kecil. Bila bunga ini mengalami penyerbukan sempurna maka akan menghasilkan buah. Buah inilah yang nantinya tumbuh menjadi tanaman baru. Bila dulu tridaE procumbern tercampakan tetapi saat ini sudah banyak yang mera&atnya dalam kebun ataupun tegalan. itanam disela F sela tanaman jagung, kedelai ataupun lombok. tridaE procumbern sudah mulai diolah dan dikemas dalam bentuk kaplet. an harganya mulai diperhitungkan di pasaran.
-&$&4 Fisiologi
onggo onggolan langit git (tridaE (tridaE procum procumben bens! s! merupa merupakan kan tumbuh tumbuhan an +3, reaksi reaksi *otosintesis yang terjadi pada ridaE %rocumbens adalah *otosintesis secara umum, yaitu membuat reaksi terang dan reaksi gelap.
-&$&. #natomi
%ada penyayatan melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas 1 lapis sel, berbentuk empat persegi panjang, mengecil pada tulang daun, tidak terdapat stomata, terdapat kulikula, kulikula, epidermis ba&ah terdapat terdapat satu lapis sel. %ada meso*ilnya, jaringan pullisade terdiri dari satu lapis sel, jaringan bunga karang terdiri dari beberapa beberapa lapis yang bentukny bentuknyaa tidak bioratur, bioratur, kolenkim kolenkim diba&ah epidermis tulang daun, berkas pembuluh kolateral.
-&$&/ 'andungan 'imia
onggolangit memiliki 3 unsur senya&a kimia alami yang terkandung di dalamnya ) 1. 6laon 6laonoid oid an anin, in, yang yang ber*ung ber*ungsi si sebagai sebagai penyejuk penyejuk dan penghi penghilan lang g rasa nyeri rematik pada tulang persendian di bagian pinggang dan tulang
2.
lainnya. apo aponi nin n anin, nin, ber* ber*un ungs gsii seba sebaga gaii anti antira rada dang ng,, anti antibi biot otik ik,, pelu peluru ruh h air air
kemih (diuretik! dan menurunkan kadar asam urat. 3. 6laon 6laonoid oid apo aponin nin,, yang yang ber*ung ber*ungsi si sebaga sebagaii analges analgesik. ik. elain unsur senya&a diatas ternyata songgolangit kaya akan 7at mineral yang diantaranya terdiri dari kalium ("!, kalsium (+a! dan magnesium (;g!
yang ber*ungsi sebagai penjaga kondisi tulang dan jaringannya, meredakan pembengkakan pada persendian, mengontrol kadar asam urat dalam darah, memperbaiki *ungsi metabolisme dari hati dan ginjal serta meningkatkan stamina tubuh. 6laonoid merupakan suatu golongan metabolit sekunder yang terdapat pada semua bagian tumbuhan seperti daun, akar, kayu, buah, dan biji (;arkham, 1'88!. 6laonoid di dalam tumbuhan umumnya dijumpai dalam dua bentuk bentuk yaitu yaitu agliko aglikon n *laono *laonoid id dan glikos glikosida ida *laon *laonoid oid.. 9glik 9glikon on *laono *laonoid id seperti seperti iso*la iso*laon on,, *laano *laanon, n, *laon *laon maupun maupun *laono *laonoll adalah adalah *laonoid tanpa gula terikat sedangkan glikosida *laonoid adalah *laonoid yang terikat pada gula (;arkham, 1'88!. enya&a *laonoid mempunyai beberapa e*ek, di antaranya adalah e*ek analgesik analgesik (Robinson, (Robinson, 1''1!, antitumor, antitumor, antioksidan, antioksidan, anti alergi alergi (9chmad (9chmad dkk., dkk., 1''0!, 1''0!, diuretik, diuretik, antibiotik antibiotik,, antikonu antikonulsan, lsan, sedati*, sedati*, anti*ertilitas anti*ertilitas,, dan antiin*lamasi (9ri*in dkk, 1''0!. enya&a *laonoid oleh >illman dalam umastuti umastuti (1'''! (1'''! disebutkan disebutkan dapat mengurangi mengurangi pembengk pembengkakan, akan, bere*ek bakterisidal, antiirus, dan antihistamin. 6laonoid mampu melindungi membran lipida terhadap reduksi yang bersi*at merusak. 6laonoid tertentu merupakan merupakan komponen komponen akti* tumbuhan tumbuhan yang digunakan digunakan secara tradisional tradisional untuk mengobati gangguan *ungsi hati, mampu melindungi membran sel hati dan menghambat sintesis prostaglandin (Robinson, 1''1!. aponin merupakan 7at yang dapat meningkatkan permeabilitas membran sehingga sehingga akan terjadi hemolisis sel apabila apabila saponin saponin berinteraksi berinteraksi dengan dengan sel bakteri, saponin juga memiliki e*ek anti bakterial dan pertahanan terhadap aktiitas mikroba patogen.
anin merupakan suatu senya&a yang mampu mencegah atau menetralisir e*ek radikal bebas yang merusak (
beta beta
sito sitost ster erol ol
3$#$ 3$#$be beta ta$ $$E $Ey ylopi lopira rano nosi side de..
Ia
juga juga
mamp mampu u
menurunkan kadar asam urat, memperbaiki metabolisme *ungsi hati dan ginjal, ginjal, serta serta mening meningkat katkan kan stamina stamina tubuh tubuh.. kstra kstrak k daunny daunnyaa punya punya e*ek e*ek terhadap terhadap cardioascul cardioascular, ar, menurunkan menurunkan tekanan tekanan darah dan denyut denyut jantung, jantung, mengobati hipertensi. *ek hypotensie dan bradycardiacnya menengah dan e*ek hypotensie hypotensie ini mungkin karena mekanisme mekanisme le&at aktiasi reseptor reseptor cholinergic muscarinic. elain itu punya e*ek microbial mela&an bakteri ram positi* dan ram negatie dan bisa menstimulasi penyembuhan luka. 6laonoid, glikosida, polisakarida, monosakarida saat ini sudah diisolasi dari daunnya. aunnya biasanya diseduh dengan air panas layaknya air the. osis osis pengob pengobata atanny nnyaa yang yang biasa biasa dipaka dipakaii sebaga sebagaii obat obat tradis tradision ional al yaitu yaitu digu diguna naka kan n seba sebany nyak ak dua dua geng gengga gam m tang tangan an oran orang g de&a de&asa sa.. aun aun itu itu dimasukkan ke dalam dua gelas air mendidih lalu dibiarkan mendidih terus dengan api kecil sampai airnya tersisa satu gelas. aring dan biarkan hingga hang hangat at lalu lalu dimi diminu num. m. Gntu Gntuk k mend mendap apatk atkan an hasil hasil maks maksim imal al sebai sebaikn knya ya
diminum rutin setiap hari selama dua minggu. aat ini bahkan sudah ada produk teh dalam kemasan kantung (teh celup! dengan bahan dasar daun teh dan
daun songgolangit (ridaE
procumbens!. an
dari penelitian
menyebutkan ridaE procumbens tak beracun, aman bagi lierdanginjal. anaman ini umurnya pendek dan bertipe annual (tahunan!.
-&$&1 'asiat dan 8an2aat
"hasiat daun onggolangit yaitu )
1. #steoartritis, yaitu penyakit degenarati* atau kehausan pada sendi, terutama pada sendi yang menopang berat badan 2. 9rtritis Rematoid, yakni penyakit degenarati* yang biasa menyerang pada sendi tulang, seperti ) tulang sendi pada lutut, tangan, pinggang, bahu dan tulang sendi lainnya. 3. 9rtritis out, yakni persendian yang sering dirasakan pada bagian ibu jari, telapak kaki, pergelangan kaki, lutut, siku dan pergelangan tangan 4. injal /. 9sam urat :. Rematik .
elain itu daun songgolangit bisa digunakan untuk menyembuhkan diare, disentri, dan mencegah rambut rontok. "hasiat songgolangit yang terkenala adalah mampu menghilangkan rasa nyeri, kaku, dan pembengkakan di persendian karena rematik, menurunkan kadar asam urat, memperbaiki metabolisme *ungsi hati dan ginjal, serta meningkatkan stamina tubuh. kstrak daunnya juga bisa menurunkan tekanan darah dan denyut jantung,
mengobati hipertensi. elain itu punya e*ek microbial mela&an bakteri ram positi* dan ram negatie dan bisa menstimulasi penyembuhan luka.
"eunggulan dari songgolangit adalah tidak beracun, aman bagi penderita gangguan hati dan ginjal, kaya mineral seperti kalium, magnesium, dan kalsium yang baik untuk tubuh.
onggolangit berasal dari 9merika ropis. anaman songgolagit ini dikenal sebagai tanaman benalu atau pengganggu yaitu tanaman gulma. %ada tahun 1'0: di sebuah perkebunan kopi di asmania, 9merika songgolangit bisa digunakan penduduk 9merika sebagai penutup atap rumah dan pakan ternak pada 7aman tersebut. i Indonesia sendiri songgolangit banyak ditemukan di %ulau -a&a, khususnya -a&a bagian timur.
;enurut penelitian yang dilakukan oleh r.
;enurut 6armakologi ) batang, daun dan bunga tridaE procumbern mempunyai kandungan 7at akti* yang sangat berguna bagi kesehatan. anin,
aponin dan *laanoid yang bekerja secara simultan menghasilkan e*ek analgetik yakni meredakan rasa sakit dan nyeri. -uga mempunyai e*ek anti in*lamasi yakni mengurangi radang dan pembengkakan pada sendi. udah diujikan ke ab *armasi Gnair @ Gni >idya ;andala urabaya.
ak salah kalau tridaE procumbern bisa menurunkan kadar asam urat, meningkatkan metabolisme *ungsi hati @ ginjal serta bisa meningkatkan stamina tubuh. an tidak akan mengganggu kondisi asam lambung.
-&- Ekstraksi
;etode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi. Istilah maceration berasal dari bahasa latin macerace yang artinya merendam. ;aserasi merupakan proses penyarian yang sederhana dan paling banyak digunakan untuk bahan serbuk simplisia yang halus, memungkinkan direndam dalam penyari sampai meresap dan melemahkan susunan sel sehingga 7at$7at akan segera melarut (9nsel, 1'8'!. erbuk simplisia yang akan dimasersi ditempatkan pada &adah atau bejana bermulut lebar. itutup rapat dan isinya dikocok berulang$ulang yang lamanya berkisar 1$4 hari. %engocokan berulang$ulang ini memungkinan pelarut segera masuk ke seluruh permukaan dari serbuk simplisia (9nsel, 1'8'!. ;aserasi dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. +airan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam
rongga sel yang mengandung 7at akti*. at akti* akan larut dan karena adanya perbedaan kadar antara larutan 7at akti* yang ada di dalam dan di luar sel maka larutan yang terpekat didesak keluar. %eristi&a tersebut terjadi berulang$ulang sehingga terjadi kesetimbangan kadar antara larutan di dalam dan di luar sel (epartemen "esehatan RI, 1'8:!. -&4 Pengantaran 7bat seara Transdermal a. 9natomi dan *isiologi kulit "ulit merupakan lapisan pelindung tubuh terhadap pengaruh luar, baik pengaruh *isik maupun pengaruh kimia (9iache, 1''3!. "ombinasi antara kulit dengan lapisan mukosal pada urogenital, saluran pencernaan, dan saluran perna*asan ber*ungsi untuk melindungi struktur bagian dalam tubuh dari pengaruh lingkungan seperti polusi, suhu, kelembaban, dan radiasi. "ulit menjaga bagian dalam tubuh, membatasi keluar masuknya 7at$7at kimia dari tubuh, menjaga tekanan darah, suhu, dan mediator sensasi panas, dingin, sentuhan dan luka (9ulton, 2002!. "ulit tersusun dari berbagai lapisan yang berbeda. ari luar ke dalam yaitu lapisan epidermis, lapisan dermis yang tersusun atas pembuluh darah dan pembuluh getah bening dan lapisan jaringan di ba&ah kulit yang berlemak (9ulton, 2002!. truktur kulit dan rute penetrasi obat dapat dilihat pada gambar 1.
b. 9bsorbsi %erkutan 9bsorbsi perkutan adalah masuknya molekul obat dari kulit ke dalam jaringan di ba&ah kulit. "emudian masuk ke dalam sirkulasi darah dengan mekanisme di*usi pasi* (+hien, 1'8!. aerah terapi untuk obat steroid topikal dan obat$obat ?9Is topikal terdapat pada lapisan kulit di viable epidermis dan dermis. #bat tersebut akan terabsorbsi ke daerah ini untuk memberikan e*eknya. 9dapun skema dari rute pemberian obat secara topikal dan penyakit$penyakit yang dapat diterapi pada masing$masing lapisan kulit adalah sebagai berikut)
ambar 2. kema Rute %emberian #bat secara opikal dan %enyakit$penyakit yang apat iterapi pada ;asing$masing apisan
c. %enetapan
%erlintasan membran berlangsung dalam dua tahap. ahap a&al adalah proses di*usi 7at akti* menuju permukaan yang kontak dengan membran. aya di*usi merupakan mekanisme pertama untuk menembus daerah yang tidak diaduk dari lapisan yang kontak dengan membaran. ahap kedua adalah pengangkutan, tahap ini dapat dibagi atas dua bagian. Bagian yang pertama adalah penstabilan gradien konsentrasi molekul yang melintasi membran sehingga di*usi terjadi secara homogen dan tetap. Bagian kedua adalah di*usi dalam cara dan jumlah yang tetap.
"oe*isien di*usi dinyatakan dengan jumlah gram molekul senya&a yang berdi*usi setiap satuan &aktu yang melintasi satu satuan luas permukaan pada gradien bernilai satu (9iache, 1'82!.
d. "euntungan %enghantaran #bat secara ransdermal istem penghantaran obat secara transdermal bertujuan untuk menghindari berbagai masalah absorbsi pada saluran cerna, seperti deaktiasi oleh en7im pencernaan, dan iritasi lambung. %emberian obat melalui transdermal juga dapat meningkatkan bioaaibilitas dan e*ikasi obat dengan menghindari first-pass elimination pada hati (+hien, 1'8!. -&. Gel
el merupakan sistem setengah padat yang terdiri dari suatu dispersi yang tersusun baik dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organok yang besar terpenetrasi oleh suatu cairan (9nsel,1'8')3'0!. el mempunyai beberapa keuntungan diantaranya tidak lengket, kadar air dalam gel tinggi, sehingga jumlah air yang banyak dalam gel akan menghidrasi stratum corneum dan terjadi perubahan permeabilitas stratum corneum menjadi lebih permeabel terhadap 7at akti* yang dapat meningkatkan permeasi 7at akti* (ieberman, 1''!. %al9al yang !erlu di!eratikan dalam 2ormulasi
1. %enampilan gel ) transparan atau berbentuk suspensi partikel koloid yang terdispersi, dimana dengan jumlah pelarut yang cukup banyak membentuk gel koloid yang mempunyai struktur tiga dimensi. 2. Inkompatibilitas dapat terjadi dengan mencampur obat yang bersi*at kationik pada kombinasi 7at akti*, penga&et atau sur*aktan dengan pembentuk gel yang bersi*at
anionik (terjadi
pengendapan 7at kationik tersebut!.
inaktiasi atau
3. elling agents yang dipilih harus bersi*at inert, aman dan tidak bereaksi dengan komponen lain dalam *ormulasi. 4. %enggunaan polisakarida memerlukan penambahan penga&et sebab polisakarida bersi*at rentan terhadap mikroba. /. Ciskositas sediaan gel yang tepat, sehingga saat disimpan bersi*at solid tapi si*at soliditas tersebut mudah diubah dengan pengocokan sehingga mudah dioleskan saat penggunaan topikal. :. %emilihan komponen dalam *ormula yang tidak banyak menimbulkan perubahan iskositas saat disimpan di ba&ah temperatur yang tidak terkontrol. . "onsentrasi polimer sebagai gelling agents harus tepat sebab saat penyimpanan dapat terjadi penurunan konsentrasi polimer yang dapat menimbulkan syneresis (air mengambang diatas permukaan gel!. 8. %elarut yang digunakan tidak bersi*at melarutkan gel, sebab bila daya adhesi antar pelarut dan gel lebih besar dari daya kohesi antar gel maka sistem gel akan rusak. #& 'om!onen Gel 1. elling 9gents (%ustaka ) ysperse ystem, ol. II , page 4''$/04!
ejumlah
polimer
digunakan
dalam
pembentukan
struktur
berbentuk jaringan yang merupakan bagian penting dari sistem gel. ermasuk dalam kelompok ini adalah gum alam, turunan selulosa, dan karbomer. "ebanyakan dari sistem tersebut ber*ungsi dalam media air, selain itu ada yang membentuk gel dalam cairan nonpolar. Beberapa
partikel padat koloidal dapat berperilaku sebagai pembentuk gel karena terjadinya *lokulasi partikel. "onsentrasi yang tinggi dari beberapa sur*aktan nonionik dapat digunakan untuk menghasilkan gel yang jernih di dalam sistem yang mengandung sampai 1/= minyak mineral. Berikut ini adalah beberapa contoh gelling agent ) 9. %olimer (gel organik! a. um alam (natural gums!
Gmumnya bersi*at anionik (bermuatan negati* dalam larutan atau dispersi dalam air!, meskipun dalam jumlah kecil ada yang bermuatan netral, seperti guar gum. "arena komponen yang membangun struktur kimianya, maka natural gum mudah terurai secara mikrobiologi dan menunjang pertumbuhan mikroba. #leh karena itu, sistem cair yang mengandung gum harus mengandung penga&et dengan konsentrasi yang cukup. %enga&et yang bersi*at kationik inkompatibel dengan gum yang bersi*at anionik sehingga penggunaannya harus dihindari. Beberapa contoh gum alam ) 1. ?atrium alginat a.
;erupakan polisakarida, terdiri dari berbagai proporsi asam $mannuronik dan asam $guluronik yang didapatkan dari rumput laut coklat dalam bentuk garam monoalen dan dialen. ?atrium
alginat 1,/$2= digunakan sebagai lubrikan, dan /$ 10= digunakan sebagai pemba&a. b. aram
kalsium
dapat
ditambahkan
untuk
meningkatkan iskositas dan kebanyakan *ormulasi mengandung gliserol sebagai pendispersi. c. ersedia dalam bebrapa grade sesuai dengan iskositas yang terstandardisasi yang merupakan kelebihan natrium alginat dibandingkan dengan tragakan. 2. "aragenan a.
b. -enis kopolimer utama ialah kappa, iota, dan lambda
karagenan.
6raksi
kappa
dan
iota
membentuk gel yang reersibel terhadap pengaruh panas. c. emua karagenan adalah anionik. el kappa yang cenderung getas, merupakan gel yang terkuat dengan keberadaan ion ". el iota bersi*at elastis dan tetap jernih dengan keberadaan ion ".
3. ragakan a. ;enurut ?6, dide*inisikan sebagai ekstrak gum kering dari Astragalus gummifer abillardie, atau spesies 9sia dari 9stragalus. b.
;aterial kompleks yang sebagian besar tersusun atas asam polisakarida yang terdiri dari kalsium, magnesium,
dan
polisakarida
netral,
kalium.
isanya
tragakantin.
adalah
um
ini
mengembang di dalam air. c. igunakan sebanyak 2$3= sebagai lubrikan, dan /= sebagai pemba&a. d. ragakan kurang begitu populer karena mempunyai iskositas yang berariasi. Ciskositas akan menurun dengan cepat di luar range p< 4,/$, rentan terhadap degradasi oleh mikroba. e.
6ormula mengandung alkohol dan5atau gliserol dan5atau olatile oil untuk mendispersikan gum dan mencegah pengentalan ketika penambahan air.
4. %ektin a.
%olisakarida yang diekstrak dari kulit sebelah dalam buah citrus yang banyak digunakan dalam makanan. ;erupakan gelling agent untuk produk
yang bersi*at asam dan digunakan bersama gliserol sebagai pendispersi dan humektan. b. el yang dihasilkan harus disimpan dalam &adah yang tertutup rapat karena air dapat menguap secara cepat
sehingga
meningkatkan
kemungkinan
terjadinya proses sineresis. c.
el terbentuk pada p< asam dalam larutan air yang mengandung kalsium dan kemungkinan 7at lain yang be*ungsi menghidrasi gum.
/. eriat selulosa a. elulosa murni tidak larut dalam air karena si*at kristalinitas yang tinggi. ubstitusi dengan gugus hidroksi
menurunkan
kristalinitas
dengan
menurunkan pengaturan rantai polimer dan ikatan hidrogen antar rantai. b. eriat selulosa yang sering digunakan adalah ;+, <;+, <%;+, <+, <+, dan <%+. c. i*at *isik dari selulosa ditentukan oleh jenis dan gugus
substitusi.
<%;+
merupakan
deriat
selulosa yang sering digunakan. d. eriat
selulosa
rentan
terhadap
degradasi
en7imatik sehingga harus icegah adanya kontak dengan sumber selulosa. terilisasi sediaan atau
penambahan penga&et dapat mencegah penurunan iskositas yang diakibatkan oleh depolimerisasi oleh en7im yang dihasilkan dari mikroorganisme. ;isalnya ) ;+, ?a +;+, <+, <%+. e. ering digunakan karena menghasilkan gel yang bersi*at netral, iskositas stabil, resisten terhadap pertumbuhan
mikroba,
gel
yang
jernih,
dan
menghasilkan *ilm yang kuat pada kulit ketika kering. ;isalnya ;+, ?a +;+, <%;+ *. %olimer sintetis ("arbomer J karbopol! ebagai pengental sediaan dan produk kosmetik. 1.
"arbomer merupakan gelling agent yang kuat, membentuk gel pada konsentrasi sekitar 0,/=. alam media air, yang diperdagangkan dalam bentuk
asam
dibersihkan
bebasnya,
dulu,
setelah
pertama$tama udara
yang
terperangkap keluar semua, gel akan terbentuk dengan cara netralisasi dengan basa yang sesuai. 2.
alam sistem cair, basa anorganik seperti ?a#<,
"#<,
ditambahkan.
dan
?< 4#<
sebaiknya
3.
p< harus dinetralkan karena karakter gel yang dihasilkan dipengaruhi oleh proses netralisasi atau p< yang tinggi.
4.
Ciskositas dispersi karbomer dapat menurun dengan adanya ion$ion.
/.
;erupakan gelling agent yang kuat, maka hanya diperlukan dalam konsentrasi kecil.
B.
%olietilen (gelling oil! igunakan dalam gel hidro*obik likuid, akan dihasilkan gel yang lembut, mudah tersebar, dan membentuk lapisan5*ilm yang tahan air pada permukaan kulit. Gntuk membentuk gel, polimer harus didispersikan dalam minyak pada suhu tinggi (di atas 800+! kemudian langsung didinginkan dengan cepat untuk mengendapkan kristal yang merupakan pembentukan matriks.
+.
"oloid padat terdispersi 1.
;ikrokristalin selulosa dapat ber*ungsi sebagai gellant dengan cara pembentukan jaringan karena gaya tarik$ menarik antar partikel seperti ikatan hidrogen.
2. "onsentrasi rendah dibutuhkan untuk cairan nonpolar. Gntuk cairan polar diperlukan konsentrasi yang lebih besar untuk membentuk gel, karena adanya kompetisi dengan medium yang melemahkan interaksi antar partikel tersebut. . ur*aktan
el yang jernih dapat dihasilkan oleh kombinasi antara minyak mineral, air, dan konsentrasi yang tinggi (20$40=! dari sur*aktan
anionik.
"ombinasi
tersebut
membentuk
mikroemulsi. "arakteristik gel yang terbentuk dapat berariasi dengan cara meng$adjust proporsi dan konsentrasi dari komposisinya. Bentuk komersial yang paling banyak untuk jenis gel ini adalah produk pembersih rambut. .
ellants lain Banyak &aE yang digunakan sebagai gellants untuk media nonpolar seperti bees&aE, carnauba &aE, setil ester &aE.
6.
%oliinil alkohol Gntuk membuat gel yang dapat mengering secara cepat. 6ilm yang terbentuk sangat kuat dan plastis sehingga memberikan kontak yang baik antara obat dan kulit. ersedia dalam beberapa grade yang berbeda dalam iskositas dan angka penyabunan.
. +lays (gel anorganik!
igunakan sebanyak $20= sebagai basis. ;empunyai p< ' sehingga tidak cocok digunakan pada kulit. Ciskositas dapat menurun dengan adanya basa. ;agnesium oksida sering ditambahkan untuk meningkatkan iskositas. Bentonit harus disterilkan terlebih dahulu untuk penggunaan pada luka
terbuka. Bentonit dapat digunakan pada konsentrasi /$20=. +ontohnya ) Bentonit, eegum, laponite "& "aan tambaan
a.
%enga&et ;eskipun beberapa basis gel resisten terhadap serangan mikroba,
tetapi semua gel mengandung banyak air sehingga membutuhkan penga&et sebagai antimikroba. alam pemilihan penga&et harus memperhatikan inkompatibilitasnya dengan gelling agent. Beberapa contoh penga&et yang biasa digunakan dengan gelling agent ) 1. ragakan ) metil hidroksi ben7oat 0,2 = &5 dgn propil hidroksi ben7oat 0,0/ = &5 2.
?a alginate ) metil hidroksi ben7oat 0,1$ 0,2 = &5, atau klorokresol 0,1 = &5 atau asam ben7oat 0,2 = &5
3. %ektin ) asam ben7oat 0,2 = &5 atau metil hidroksi ben7oat 0,12 = &5 atau klorokresol 0,1$0,2 = &5 4.
tarch glyserin ) metil hidroksi ben7oat 0,1$0,2 = &5 atau asam ben7oat 0,2 = &5
/.
;+ ) *enil merkuri nitrat 0,001 = &5 atau ben7alkonium klorida 0,02= &5
:. ?a +;+ ) metil hidroksi ben7oat 0,2 = &5 dgn propil hidroksi ben7oat 0,02 = &5 .
%oliinil alkohol ) klorheksidin asetat 0,02 = &5
%ada umumnya penga&et dibutuhkan oleh sediaan yang mengandung
air.
Biasanya
digunkan
pelarut
air
yang
mengandung metilparaben 0,0/= dan propilparaben 0,02/= sebagai penga&et. & Penambaan "aan igrosko!is
Bertujuan untuk mencegah kehilangan air. +ontohnya gliserol, propilenglikol dan sorbitol dengan konsentrasi 10$20 = D& elating agent
Bertujuan untuk mencegah basis dan 7at yang sensitie terhadap logam berat. +ontohnya 9 -&/ Nyeri sendi
a. e*inisi
Rasa
nyeri
akan disertai
respon
stress,
antara lain berupa
meningkatnya rasa cemas, denyut jantung, tekanan darah, dan *rekuensi napas. ?yeri yang berlanjut atau tidak ditangani secara adekuat, memicu respon stress yang berkepanjangan, yang akan menurunkan daya tahan tubuh dengan menurunkan *ungsi imun, mempercepat kerusakan jaringan, laju metabolisme, pembekuan darah dan retensi cairan, sehingga akhirnya akan memperburuk kualitas kesehatan (ilson, 200:!.
?yeri terjadi karena trauma pada sel menyebabkan kerusakan dan gangguan pada membran sel yang merupakan *os*olipid bilayer. %ada cedera jaringan, *os*olipid membran sel dipecah oleh en7im *os*olipase
menjadi asam arakidonat. 9sam arakidonat diubah menjadi hidroperoksida kemudian leukotrien oleh en7im lipoksigenase. "emudian asam arakidonat akan dipecah oleh en7im siklooksigenase (+#D1 bersi*at konstituti* dan +#D2
bersi*at
(%25%
diinduksi
yang
oleh
selanjutnya
in*lamasi!
menjadi
menghasilkan
3
endoperoksida produk,
yaitu
prostaglandin (%2, %62, %2!, tromboksan 92, dan prostasiklin. (6reddy >ilmana, 2004!. %rostaglandin menyebabkan sensitasi reseptor nyeri terhadap stimulasi mekanik dan kimia&i. #leh karena itu, prostaglandin berperan pada nyeri dengan kerusakan jaringan atau in*lamasi. %rostaglandin menimbulkan keadaan hiperalgesiaA kemudian mediator kimia&i seperti bradikinin dan histamin merangsang dan menimbulkan nyeri yang nyata (%. 6reddy>ilmana, 200/!.
;etoda$metoda pengujian aktiitas analgetika dilakukan dengan menilai kemampuan 7at uji untuk menekan atau menghilangkan rasa nyeri yang diinduksi pada he&an percobaan (mencit, tikus, marmot!, yang meliputi induksi secara mekanik, termik, elektrik dan secara kimia. ;etode pengujian dengan induksi nyeri secara mekanik atau termik lebih sesuai untuk mengealuasi obat$obat analgetika kuat. %ada umumnya daya kerja analgetika
dinilai pada he&an dengan mengukur besarnya
peningkatan stimulus nyeri yang harus diberikan sampai ada respon nyeri atau jangka &aktu ketahanan he&an terhadap stimulus nyeri atau juga peranan *rekuensi respon nyeri (;idian irait, dkk!.
?yeri sendi adalah rasa sakit pada bagian tubuh yang menghubungkan tulang dengan tulang, menyebabkan pergerakan dan kualitas hidup 9nda menjadi terganggu. ?yeri sendi bisa berlangsung singkat atau lama. ingkat keparahan rasa sakitnya juga berariasi, mulai dari ringan, menengah, hingga parah.
b. %enyebab nyeri sendi
Berdasarkan jumlah sendi yang terkena, nyeri sendi dikelompokkan menjadi dua, yaitu nyeri pada satu sendi dan nyeri pada beberapa sendi. %ada kasus nyeri di salah satu sendi, sendi lutut merupakan organ yang paling sering mengalami hal tersebut. 9da beberapa macam penyebab nyeri pada salah satu sendi, di antaranya)
1. +hondromalacia patellae atau kerusakan tulang ra&an di belakang
tempurung lutut.
2.
atau ligamen robek. "ondisi ini biasanya terjadi pada orang yang dalam pengobatan &ar*arin (obat golongan antikoagulan!.
3. %enyakit asam urat (gout!. "ondisi yang dapat menyebabkan rasa sakit
berulang (kambuh!, serta panas dan kemerahan pada kulit di sekitar sendi yang mengalami in*lamasi ini disebabkan oleh kristal$kristal tajam dari penumpukan 7at asam urat. -empol kaki adalah sendi yang
biasanya terkena pertama kali. elanjutnya, sendi$sendi lain juga dapat mengalaminya.
4. %seudogout. "ondisi ini hampir mirip penyakit asam urat, namun
kristal$kristal tajam yang terbentuk berasal dari penumpukan kalsium di sekitar sendi. ama halnya dengan gout, pada a&alnya kondisi ini biasanya mengenai jempol kaki.
/. raumatic synoitis atau peradangan pada jaringan yang melapisi sendi
dan tendon.
:. %enyakit #sgood$chlatter & "ondisi ini ditandai dengan gejala nyeri
dan bengkak pada benjolan tulang yang terletak tepat di ba&ah tempurung lutut.
. %atah tulang
8. eptic arthritis
'. islokasi sendi yang terjadi secara berulang
10. "anker
11. In*eksi
12. %enyakit hemo*ilia
13. 9ascular necrosis& "ondisi yang ditandai dengan gejala kerusakan
tulang akibat kurangnya pasokan darah.
edangkan macam$macam penyebab terjadinya nyeri di beberapa sendi tubuh adalah)
1. #steoarthritis atau pembengkakan jaringan di dalam dan sekitar
sendi akibat kerusakan permukaan pelindung tulang. +edera serius pada
sendi, obesitas,
dan *aktor usia adalah
hal$hal
yang
meningkatkan risiko terkena penyakit ini.
2. %soriatic arthritis. "ondisi yang menyebabkan gejala nyeri, kaku,
bengkak, dan in*lamasi pada sendi ini biasanya dialami oleh satu dari lima orang penderita psoriasis.
3. Rheumatoid arthritis . ejala sakit pada kondisi ini kerap hilang dan
timbul secara silih berganti dan menyebabkan penderitanya lelah. Bagian sendi yang mengalami in*lamasi biasanya sendi jari$jari tangan, pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
4. %enyakit$penyakit yang bisa menyerang jaringan ikat, misalnya
scleroderma dan lupus.
/. In*eksi irus yang dapat menyebabkan radang sendi, misalnya
rubella dan hepatitis.
:. 9rthritis yang tergolong langka, misalnya reactive arthritis !uvenile
arthritis dan ankl"osing spond"litis.
. "anker
8. %enyakit yang menyebabkan radang pada pembuluh darah, misalnya
'. %enyakit sarkoidosis
10. %enyakit h"pertrophic pulmonar" osteoarthropath"
11. *ek samping obat$obatan, misalnya h"drala#ine isonia#id dan
steroid.
c. %engobatan nyeri sendi
-ika gejala
nyeri
sendi masih tergolong ringan, 9nda
bisa
menanganinya di rumah dengan cara)
1. Beristirahat dengan cukup
2. ;engompres bagian sendi yang sakit dengan kantong es selama 1/$20
menit
3. ;engonsumsi obat$obatan antiin*lamasi yang dijual bebas di apotek,
seperti naproEen sodium atau ibupro*en.
d. ?atrium diklo*enak gel
1. ?ama #bat dan inonim ?atrium natricum,
diklo*enak
diclo*enak
mempunyai
sodium,
sinonim
diclo*enacum
diklo*enaakkinatrium.
(+larke,
hal.'0/A ;artindale, hal.3/,38! ?ama
kimia
natrium
diklo*enak
adalah
?atriumKo$(2,:$
dikloroanilino!*enilLasetat. (uplemen I 6I IC, hal.140/!. ecara *armakologi
termasuk
golongan)
?9I9 (?onsteroidal 9nti$
In*lamatory 9gent! yang juga termasuk golongan analgesik dan antipiretik. (9<6 2010, hal.2081 dan 3/88!. ecara kimia termasuk golongan turunan asam *enil asetat. (9<6 2010, hal.3/88! 2. Bentuk enya&a 9kti* Bentuk senya&a akti* yang akan digunakan dalam sediaan gel natrium diklo*enak adalah bentuk garamnya. 3. ;ekanisme "erja #bat iklo*enak mempunyai aktiitas analgesik, antipiretik dan antiin*lamasi. iklo*enak mempunyai kemampuan mela&an +#D$2 lebih baik dibandingkan dengan indometasin, naproEen, atau beberapa
?9I9
lainnya.
ebagai
tambahan,
diklo*enak
terlihat5dapat mereduksi konsentrasi intraselular dari 99 bebas
dalam leukosit, yang kemungkinan dengan merubah pelepasan atau pengambilannya. ( d.11, hal :'8! ;ekanisme kerja *armakologi secara pasti belum jelas, namun banyak aksi5aktiitas pada dasarnya adalah menginhibisi sintesis prostaglandin. iklo*enak menginhibisi sintesis prostaglandin di dalam
jaringan
sedikitnya
2
tubuh
dengan
isoen7im,
menginhibisi
siklooksigenase$1
siklooksigenaseA (+#D$1!
dan
siklooksigenase$2 (+#D$2! (juga tertuju ke sebagai prostaglandin 5< sintase$1 K%<$1L dan $2 K%<$2L!, telah diidenti*ikasikan dengan mengkatalis5memecah *ormasi5bentuk dari prostaglandin di dalam jalur asam arakidonat. >alaupun mekanisme pastinya belum jelas, ?9I9 ber*ungsi sebagai antiin*lamasi, analgesik dan antipiretik yang pada dasarnya menginhibisi isoen7im +#D$2A menginhibisi +#D$1 kemungkinan terhadap obat yang tidak dihendaki (drug$s un%anted ! pada mukosa I dan agregasi platelet. (9<6 2010,hal.208:!. 4. ?asib #bat dalam ubuh a. 9bsorpsi iklo*enak pemberian topikal terabsorpsi ke dalam sirkulasi sistemik,
tetapi
konsentrasi
plasmanya
dibandingkan dengan pemberian oral.
sangat
rendah
jika
%emberian 4 g ?atrium diklo*enak secara topikal (gel 1=! 4E sehari pada satu lutut, konsentrasi mean peak plasma sebanyak 1/ ng5ml terjadi setelah 14 jam. %ada pemberian gel ke kedua lutut dan kedua tangan 4E sehari (48 g gel sehari!, konsentrasi mean peak plasma sebanyak /3,8 ng5ml terjadi setelah 10 jam. %emaparan sistemik 1: g atau 48 g sehari adalah sebanyak : atau 20= jika dibandingkan dengan administrasi oral dosis /0 mg 3E sehari. %enggunaan heat patch selama 1/ menit sebelum pemakaian gel tidak berpengaruh terhadap absorpsi sistemik. e.
istribusi (9<6 2010, hal.208! Gntuk sediaan topikal, seperti gel, diklo*enak tidak mengalami distribusi. ediaan oral, diklo*enak terdistribusi ke cairan sinoial. ;encapai puncak :0$0= yang terdapat pada plasma. ?amun, konsentrasi diklo*enak dan metabolitnya pada cairan sinoial melebihi konsentrasi dalam plasma setelah 3$: jam. iklo*enak terikat secara kuat dan reersibel pada protein plasma, terutama albumin.%ada konsentrasi plasma 0,1/$10/ mcg5ml, diklo*enak terikat ''$'',8= pada albumin. iklo*enak pemberian topikal tidak mengalami distribusi.
*.
;etabolisme (9<6 2010, hal.208A d.11, hal.:'8! ;etabolisme diklo*enak secara jelas belum diketahui, namun dimetabolisme
secara
cepat
di
hati.
iklo*enak
mengalami
hidroksilasi, diikuti konjugasi dengan asam glukoronat, amida taurin, asam sul*at dan ligan biogenik lain. "onjugasi dari unchanged drug juga
terjadi.
menghasilkan
dari
cincin
4M$hidroksidiklo*enak
dan
aromatik
dikloro*enil
3M$hidroksidiklo*enak.
"onjugasi dengan asam glukoronat dan taurin biasanya terjadi pada gugus karboksil dari cincin *enil asetat dan konjugasi dengan asam sul*at terjadi pada gugus 4M hidroksil dari cincin aromatik dikloro*enil. 3M dan5atau 4M$hidroksi diklo*enak dapat melalui 4M$0. ;etilasi membentuk 3M$hidroksi$4M$metoksi diklo*enak. iklo*enak pemberian topikal tidak mengalami metabolisme.
g. liminasi (9<6 2010, hal.208 dan d.11, hal.:'8!
iklo*enak dieksresikan melalui urin dan *eses dengan jumlah minimal yang dieksresikan dalam bentuk tidak berubah (unchanged !. ksresi melalui *eses melalui eliminasi biliari. "onjugat dari diklo*enak yang tidak berubah dieksresikan melalui empedu ( bile!, sementara metabolit terhidroksilasi dieksresi melalui urin.
h. Indikasi dan asar %emilihan (9<6 2010, hal.2081!
?atrium diklo*enak dalam bentuk gel diindikasikan untuk)
a. Rheumatoid arthritis dan osteoarthritis akut dan kronis
b. 9nkylosing spondylitis
odium diklo*enak gel 1= digunakan secara topikal untuk osteoarthritis dan nyeri tulang sendi. el digunakan pada tulang sendi untuk terapi topikal (contoh) tangan dan kaki!. el tidak diealuasi untuk digunakan pada sendi pada punggung (tulang belakang!, panggul atau bahu.
Berdasarkan data indikasi tersebut di atas, sediaan gel natrium diklo*enak yang akan dibuat diindikasikan untuk osteoarthritis berupa nyeri sendi pada tangan dan kaki. %emilihan indikasi tersebut didasarkan pada kesesuaian pada pustaka (9<6 2010, hal.2081, I#?I hal 0/ dan G%I 200, hal.3'1!.
i.
"ontraindikasi dan 9lasannya (9<6 2010, hal. 208/! %enggunaan
?a$diklo*enak
dengan hipersensitiitas
dikontraindikasikan
terhadap
diklo*enak.
pada
pasien
iklo*enak juga
dikontraindikasikan pada pasien yang mengalami serangan asma, urtikaria, atau reaksi sensitiitas lain yang disebabkan oleh asam asetilsalisilat atau ?9I9 lain, karena terdapat potensial terjadi sensitiitas silang antara ?9I9 dan asam asetil salisilat yang dapat menyebabkan reaksi ana*ilaktik parah.
j.
osis dan %erhitungan
e&asa
1. ?yeri sendi bagian ba&ah (lutut, pergelangan kaki, kaki! karena
osteoarthritis J 4 g gel 4E sehari. 2. ?yeri sendi bagian atas (siku, pergelangan tangan, tangan! karena
osteoartritis J 2 g gel 4E sehari.
9nak$anak
1. idak dianjurkan untuk anak$anak.
otal pemakaian ke semua sendi tidak boleh melebihi 32 g gel, dengan tidak lebih dari 1: g gel sehari untuk 1 daerah sendi bagian ba&ah dan tidak lebih dari 8 g gel pada 2 daerah sendi bagian atas. (9<6 2010, hal.2082!
Gntuk memenuhi indikasi di atas dengan kekuatan sediaan 1 = ?a$diklo*enak maka diputuskan untuk dibuat sediaan gel ?a$ diklo*enak dengan bobot 20 g (mengandung 200 mg ?a$ diklo*enak dalam 20 g!.
k. +ara %akai (9<6 2010, hal. 2082!
el 1=
ejumlah cukup gel, sesuai dengan luas area yang sakit, dioleskan pada sendi yang sakit. iberikan pijatan secara perlahan untuk memastikan pemakaian gel merata pada seluruh sendi yang sakit. aerah yang baru dioleskan sediaan didiamkan selama 10 menit
sebelum ditutupi dengan pakaian dan :0 menit sebelum mandi. angan harus segera dicuci setelah dioleskan gel ?a$diklo*enak, kecuali bila tangan tersebut adalah daerah yang diobati.
l.
*ek amping (9<6 2010, hal.2084!
*ek samping yang paling sering terjadi pada pemakaian gel ?a$ diklo*enak adalah dermatitis pada daerah yang diolesi obat. elain itu, terjadi juga pruritus, eritema, kekeringan atau iritasi.
m. oksisitas (9<6 2010, hal. 208:!
osis letal akut pada manusia tidak diketahui.
n. Interaksi dengan obat lain dan akibat interaksinya
1.
o. %enggunaan pada kondisi khusus
1. "ehamilan) hindari penggunaan pada trimester ke$3 karena kemungkinan penutupan ductus arteriosus prematur, hindari penggunaan pada kehamilan akhir karena kemungkinan dapat menunda persalinan.
2. ;enyusui) hentikan menyusui untuk pemakaian obat karena potensial risiko pada bayi. 3. 9nak$9nak) e*ikasi dan keamanan belum terjamin pada pasien anak. 4. eriatri) pada indiidu :/ tahun5lebih, tidak terdapat perbedaan keamanan dan e*ikasi dibandingkan dengan pasien de&asa, tetapi peningkatan sensitiitas tetap diperhitungkan.
p. %eringatan (9<6 2010, hal. 3/8'!
N. +ara %enyimpanan (9<6 2010, hal. 2088!
el ?a$diklo*enak harus disimpan pada suhu 2/o+, tetapi bisa dipaparkan pada rentang temperatur, mulai dari 0 o+. el diklo*enak tidak membeku.
r.
Bentuk ediaan yang Beredar di %asaran el ?a$diklo*enak 1= Coltaren (?oartis! dan Caltogel (?u*arindo!
Bahan tambahan dalam pembuatan gel ekstrak daun songgolangit ) 1. +arbomer
Bahan ini berbentuk serbuk putih, sedikit berbau khas, asam,
larut
dalam air dan setelah
netralisasi larut dalam etanol ('/ =! dan gliserin. engan mempunyai p< tingkat iskositas yang lebih tinggi pada p< :$11 dan iskositas akan menurun pada p< di ba&ah 3 atau di atas 12. tabilitas yang dimiliki yaitu bahan yang stabil dan higroskopis, dapat dopanaskan pada suhu 104o+ selama 2 jam. %enyimpanannya disimpan dalam &adah kedap udara. 2. rietanolamin Bahan ini ber&arna sampai kuning pucat, cairan kental. ;emiliki kelarutan yaitu dapat bercampur dengan aseton, dalam ben7ene 1 ) 24, larut dalam kloro*orm, bercampur dengan etanol. ;emiliki konsentrasi 2$4=. "egunaannya
sebagai 7at pengemulsi. rietanolamin akan
bereaksi dengan asam mineral menjadi bentuk garam kristal dan ester dengan adanya asam lemak tinggi. ;emiliki stabilitas 9 dapat berubah menjadi &arna coklat dengan paparan udara dan cahaya. 3. %ropilenglikol Bahan ini berbentuk cairan kental, jernih, tidak ber&arna, yang memiliki rasa khas, mampu menyerap air pada udara lembab, dapat bercampur dengan air, aseton dan kloro*orm, larut dalam ester dan beberapa dalam minyak esensial tapi tidak dapat bercampur dalam
minyak lemak. %ropilenglikol biasanya digunakan untuk melarutkan ekstrak. 4. ;etilparaben Bahan ini berupa hablur kecil tidak ber&arna atau serbuk hablur, putih tidak berbau atau berbau khas lemah mempunyai sedikit rasa terbakar. at ini sukar larut dalam air, ben7en dan larutan tetraklorida, mudah larut dalam etanol dan eter. ;etilparaben digunakan sebagai antimikroba, bahan penga&et dalam kosmetik produk makanan dan *ormulasi obat. at ini dapat digunakan sendirian atau dapat dikombinasi dengan antimikroba lainnya. /. %ropilparaben Bahan ini berupa serbuk putih dan hablur kecil tidak ber&arna dan sangat sukar larut dalam air mendidih. %ropilparaben digunakan sebagai suatu antimikroba, bahan penga&et dalam kosmetik dan dapat dikombinasikan dengan 7at lain. :. 9Nua destilata 9Nua destilata atau air suling merupakan cairan jernih, tidak ber&arna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa. ;emiliki berat molekul sebesar 18,02. an penyimpanan dalam &adah tertutup baik.
"#" 666 8ET7DEL7G6 PENEL6T6#N
3.1 >aktu dan empat
) Rabu5 10 6ebruari 201/ ) ./0$ 11.10 >IB ) aboratorium 6armakologi, I"es Bakti unas
3.2 9lat 9lat yang digunakan pada penelitian ini adalah ) mortir dan stemper, penangas air, ca&an uap, p< meter, timbangan analitik, oen, spuit 1cc, blender, mesh, alat$alat gelas (pyreE!, rotary eaporator, &aterbath, kertas saring &hatman 41, pipet ukur, stop&atch, aluminium *oil,
botol
semprot, corong, kertas perkamen, timbangan digital, lemari pendingin, botol maserasi, pipet tetes, batang pengaduk, spatel, desikator, dan homogeni7er. 3.3 Bahan Bahan yang digunakan adalah ekstrak daun songgolangit, air suling, perak
nitrat
1=,
etanol
':=, pharmaceuticalgrade
(karbomer,
trietanolamin, propilenglikol, metil paraben, propil paraben!, ?a+l *isiologis 0,'=, el ?a$diklo*enak 1=. 3.4
%emeriksaan kstrak tanol aun onggolangit ( Tridax procumbens ! %emeriksaan ekstrak etanol daun songgolangit, yang meliputi uji *itokimia, pemeriksaan organoleptis, kelarutan, susut pengeringan, kadar abu dan pengukuran p< sebelumnya sudah diuji dalam jurnal O6ormulasi irup 9nalgesik kstrak tanol aun onggolangit (Tridax procumbens .!P oleh +itra ompunu,
c.
6ormula sediaan gel el abel 1. 6ormula el kstrak tanol aun onggolangit (Tridax procumbens ! "eterangan) "ontrol positi* yang digunakan adalah el ?a$diklo*enak 1=. ?o.
?ama Bahan 1.
"egunaan
kstrak daun at akti*
60 0
6ormula 61 62 / 10
63 1/
songgolangit
2.
(=! +arbomer
elling
2
2
2
2
3.
(=! rietanolamin
agent 9gen
3
3
3
3
4.
(=! pengalkali %ropilenglikol "osolen,
1/
1/
1/
1/
/.
penetrasi ;etil paraben %enga&et
0,2
0,2
0,2
0,2
:.
(=! %ropil
%enga&et
0,02
0,02
0,02
0,02
%emba&a
ad
ad
ad
ad
100
100
100
100
(=!
humektan, peningkat
paraben (=! . 9Nuadest (=!
d.
+ara pembuatan gel ekstrak daun songgolangit (Tridax procumbens !
ejumlah karbomer dibuat dengan mendispersikan karbomer dengan air suling yang telah dipanaskan hingga suhu 0 o+, dibiarkan mengembang dan digerus sampai homogen, kemudian ditambahkan trietanolamin, digerus sampai homogen sampai terbentuk masa gel yang jernih, setelah itu ditambahkan sejumlah ekstrak, metil paraben dan propil paraben yang telah dilarutkan dengan propilenglikol, digerus
homogen
dan
ditambahkan
sisa
aNuadest.
ebagai
pembanding digunakan blanko (tanpa ekstrak daun songgolangit!. e.
aluasi basis ekstrak etanol daun songgolangit (Tridax procumbens ! aluasi kestabilan dilakukan dalam kondisi dipercepat. %engujian dilakukan pada suhu ruang dan suhu 40 0+. %engujian dilakukan selama 14 hari penyimpanan, meliputi) 1. %engamatan #rganoleptik ediaan el %engamatan organoleptik sediaan gel meliputi perubahan &arna, bau dan pertumbuhan jamur selama penyimpanan yang dilakukan setiap minggu selama : minggu pada suhu kamar. (9bdassah, 200'!. 2. %emeriksaan p< %emeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan alat p< meter.
9lat
ini
dikalibrasi
terlebih
dahulu
dengan
menggunakan larutan dapar asetat p< 4,0 dan dapar *os*at p< ,0 sehingga angka yang muncul pada alat berada pada %h
tersebut. "emudian elektroda dicuci dengan aNuadest dan dikeringkan dengan tisu. %engukuran p< basis gel dilakukan dengan cara) sebanyak 1 gram gel diencerkan dengan aNuadest hingga 10 m dalam &adah yang cocok. loktroda dicelupkan kedalam &adah tersebut, biarkan jarum bergerak sampai pada posisi konstan. 9ngka yang ditunjukkan p< meter merupakan nilai p< basis emulgel. %engamatan dilakukan selama : minggu. 3. %engukuran Ciskositas ediaan el %engukuran
iskositas
dilakukan
dengan
iskometer
Brook*ield. el dituang ke dalam &adah beaker glass, selanjutnya dipasang spindel. "emudian spindel diturunkan ke dalam sediaan hingga batas yang ditentukan. %engukuran dilakukan dengan kecepatan tertentu. %engukuran dengan perbedaan rpm dibaca skalanya ketika jarum penunjuk skala telah stabil (%anjaitan, 2012!. 4. %engujian homogenitas sediaan ejumlah tertentu sediaan dioleskan pada dua keping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen dengan tidak terlihatnya butir$butir kasar. %engujian dilakukan selama penyimpanan (%anjaitan, 2012!. /. %emeriksaan ukuran partikel (Coight,1''4!
%emeriksaan ukuran partikel menggunakan mikroskop listrik yang telah dilengkapi mikrometer pentas. mulgel ditimbang sebanyak 0,1 gram. iencerkan dengan aguadest sampai olume 10 m. iambil sedikit hasil pengenceran dan diteteskan pada kaca objek, diratakan dan ditutup dengan cover glass.
plastik transparan dan diberi beban (1gram, 2 gram, / gram!, lalu diukur pertambahan luas setelah diberi beban. 8. %emeriksaan iritasi kulit. %engujian iritasi kulit dengan cara uji tempel tertutup pada kulit manusia dimana 0,1 gram sedian dioleskan pada pangkal lengan bagian dalam dengan diameter pengolesan 2 cm kemudian ditutup dengan perban dan plester, biarkan selama 24 jam kemudian dioleskan lagi, lakukan selama 3 hari. etelah itu amati gejala yang ditimbulkan. 9pabila tidak menimbulkan iritasi pada kulit, massa sediaan dinyatakan memenuhi syarat pengujian. g. Gji e*ektiitas pengobatan nyeri sendi
dikelompokkan menjadi / kelompok yang masing$masingnya terdiri dari 3 ekor. %embagian kelompok yaitu) "elompok I kelompok tikus yang diberi basis gel. "elompok II kelompok tikus yang diberi sediaan gel dengan konsentrasi /=. "elompok III kelompok tikus yang diberi sediaan gel dengan konsentrasi 10 =. "elompok IC kelompok tikus yang diberi sediaan gel dengan konsentrasi 1/ =. "elompok C kelompok tikus yang diberi sediaan pembanding. edian uji yang diberikan sebanyak 20 mg. erhadap tiap he&an dilakukan gerakan *leksi pada sendi sebanyak 10 kali dalam &aktu 1 menit. %engamatan dilakukan pada 0,/, 1, 2, 4, :, 8, 10 dan 12 jam setelah pemberian sedian uji. edian uji dinyatakan bersi*at analgetik untuk nyeri sendi bila he&an tidak mencicit kesakitan oleh gerakan *leksi yang dilakukan. h. %erhitungan data secara statistika ata yang diperoleh dianalisis menggunakan 9?#C9 dua arah. 9nalisis arian satu arah digunakan untuk melihat adanya perbedaan yang bermakna antara hasil satu ariabel bebas dengan satu ariabel terikat. ;aka hipotetis nol diterima dan tidak ada perbedaan bermakna. -ika 6 hitung 6 tabel maka hipotesis nol di tolak dan berarti ada perbedaan yang bermakna.
"#" 6, %#S6L D#N PE8"#%#S#N
4.1
aluasi #rganoleptik a. Bentuk b. >arna
60
61
62
63
2 3
/ :
8
c. Bau
4.2 %embahasan
alam
penelitian
ini
digunakan
daun
songgolangit
(Tridax
procumbens .! yang mengandung *laonoid yang digunakan sebagai analgetik. Gntuk memastikan kebenarannya, tumbuhan ini telah di identi*ikasi yang dilakukan di aboratorium Biologi 6akultas ;atematika dan Ilmu %engetahuan 9lam, Gniersitas am Ratulangi ;anado. ari 1 kg sampel segar daun songgolangit ( Tridax procumbens .! yang telah dibersihkan dan dirajang S 2E2 cm, lalu dimaserasi dengan etanol ':= didapatkan ekstrak kental sebanyak 3,/ gram dengan rendemen 3,/=. %emeriksaan organoleptis ekstrak etanol daun songgolangit ( Tridax procumbens .!
didapatkan hasil ekstrak ber&arna hijau, berbentuk
ekstrak kental dan berbau aromatis.
,3=, p< /,23, susut pengeringan ,0/ =, ekstrak sukar larut dalam air dan mudah larut dalam etanol ':=.
procumbens .!
di*ormulasi dalam bentuk gel untuk tujuan pengobatan nyeri sendi. 6ormula gel ini menggunakan carbomer yang ber*ungsi sebagai..........., 9 yang ber*ungsi sebagai 7at pengemulsi atau 7at tambahan. tabilitas 9 dapat berubah menjadi &arna coklat dengan paparan udara dan cahaya.9Nua destilata ber*ungsi sebagai pelarut. ;etil paraben dan propil
paraben
ber*ungsi
sebagai
penga&et
dan
antimikroba,
sedangkan
propilenglikol selain sebagai pelarut metil paraben dan propil paraben juga ber*ungsi sebagai humektan dan biasanya digunakan untuk melarutkan ekstrak.
.!
tidak
menunjukkan
adanya
perubahan. %emeriksaan homogenitas basis gel dan gel ekstrak etanol daun songgolangit
(Tridax
procumbens
.!
dilakukan
dengan
cara
mengoleskannya secara merata dan tipis pada kaca transparan (epkes RI, 1''!.
menunjukkan hasil bah&a p< basis gel berkisar antara , F ,8, sedangkan p< gel berkisar antara /,/ F :,/. p< gel tersebut mendekati p< yang dapat diterima oleh kulit, dimana p< kulit berkisar antara 4,/ F :,/ (#sol, 1'/!.
Ciskositas *ek analgetik dilihat dengan mengamati parameter perhitungan jumlah cicitan tikus putih jantan setelah diinduksi dengan 9g?#3 1= selama 18 jam. 9g?#3 merupakan logam berat yang dapat mengendapkan protein. ndapan ini akan menimbulkan nyeri pada sendi, 9g?#3 juga dapat terurai menjadi ?#2 yang merupakan radikal bebas. Radikal bebas tersebut yang apabila terbentuk akan memicu terjadinya respon in*lamasi pada sendi.
%embanding
digunakan
sebagai
pembanding
yang
merupakan salah satu sediaan obat nyeri sendi, menunjukkan aktiitas yang lebih baik dari 61 dan 62 terhadap penurunan jumlah cicitan tikus. edangkan pada 63 menunjukkan aktiitas penurunan jumlah cicitan hampir mendekati pembanding.
"#" , 'ES68PUL#N D#N S#3#N
/.1 "esimpulan
kstrak etanol daun daun songgolangit ( Tridax procumbens .! dapat di*ormulasi dalam bentuk sediaan gel dengan konsentrasi /=, 10=, dan 1/= dan memberikan stabilitas secara *isika. 6ormula gel ekstrak etanol daun songgolangit (Tridax procumbens .! memberikan e*ek analgetik dan e*ek tertinggi diberikan oleh gel ekstrak etanol daun songgolangit ( Tridax procumbens .! dengan konsentrasi 1/=.
/.2 aran
a*tar %ustaka 9iache, -.;. (1''3!. &armasetika ' (iofarmasi. disi ke$2. %enerjemah ) r. >idji oeratri. urabaya) %enerbit 9irlangga Gniersity %ress.
Republik Indonesia, 1'8:, +ateria+edika
*ndonesia, -ilid IC, epartemen "esehatan RI, -akarta. ieberman,